AL-MASJIDIL HARAM

AL-MASJIDIL HARAM
AL-MASJIDIL HARAM

Minggu, 12 Februari 2012

Menjawab Tuduhan: Nabi Muhammad Bukan keturunan Nabi Ibrahim


http://answeringkristen.wordpress.com/menjawab-tuduhan-nabi-muhammad-bukan-keturunan-nabi-ibrahim/

Rasulullah, keturunan ke-61 dari Nabi Ismail
Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim” (HR. Muslim dan At-Tirmidhi)
Hadith di atas, adalah informasi dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau. Dan tidak ada maksud, untuk membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.
Bani Hasyim – Suku Quraisy – Bani Kinanah
Rasulullah berasal dari Bani Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka’bah. Bani Hasyim dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy). Rasulullah sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab : Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.
Keluarga Bani Hasyim, merupakan bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Sebagian besar bangsa Arab, termasuk Bani Kinanah, hanya mengetahui leluhur mereka sampai kepada Adnan. Umar bin Khatab pernah berkata : “Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan”, bahkan Ibnu Abbas pernah menyatakan “antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui”.
Nasab Muhammad Rasulullah
Melalui penelitian yang panjang, akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai leluhur Rasulullah, yang dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :
Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim (“Ar Raheeq Al Makhtum”, tulisan Syaikh Safi-ur Rahman al-Mabarakpuri).
Sumber :
http://www.islamicity.com/forum/forum_posts.asp?TID=6582
http://www.quranandscience.com/his-biography/175-prophet-muhammad-family-tree.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Bani_Assad
Sehingga Nasab Rasulullah sampai kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai berikut :
Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (cikal bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani Kinanah) bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim.
Pendapat Pendukung
Bible (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yaitu :
Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.
Nabi Muhammad Saw, terlahir dari keturunan Qaidar (Kedar) bin Nabi Ismail, didukung pendapat beberapa ahli Bible, antara lain :
1.       The Davis Dictionary of the Bible (1980), sponsored by the Board of Christian Education of the Presbyterian Church in the USA, menulis pada artikel Kedar sebagai berikut :”… A tribe descended from Ishmael (Gen. 25:13) … The people of Kedar were Pliny’s Cedrai, and from their tribe Mohammed ultimately arose.””….suatu suku keturunan Ismail (Kej. 25:13)…. masyarakat keturunan Kedar ialah orang Pliny Cedrai, dan dari suku mereka itulah lalu Muhammad dilahirkan secara terhormat.”
2.       The International Standard Bible Encyclopedia dari A.S. Fulton menerangkan :”… Of the Ishmaelite tribes,Kedar must have been one of the most important and thus in later times the name came to be applied to all the wild tribes of the desert. It is through Kedar (“Keidar” in Arabic) that Muslim genealogists trace the descent of Mohammed from Ishmael.”
3.       Smith’s Bible Dictionary ikut menjelaskan :”Kedar (black). Second son of Ishmael (Gen. 25:13) … Mohammed traces his lineage to Abraham through the celebrated Koreish tribe, which sprang from Kedar. The Arabs in the Hejaz are called Beni Harb (men of war), and are Ishmaelites as of old, from their beginning. Palgrave says their language is as pure now as when the Koran was written (A.D. 610), having remained unchanged more than 1200 years; a fine proof of the permanency of Eastern Institutions.”
Tiada keraguan bahwa Muhammad saw adalah keturunan langsung dari nabi Ismail dan bukti ini tidak dapat dibantah sebagaimana bukti-bukti yang meyakinkan di bawah ini.
1.       Keturunan Qurays adalah suku dari Muhammad saw. Mereka percaya dan meyakini sebagai keturunan Ismail. Jika pengakuan ini salah maka keturunan asli nabi Ismail akan mengajukan keberatan, namun tidak ada kaum lain yang pernah menyatakan demikian. Dan tidak ada satu keberatan pun yang pernah muncul.
2.       Di dalam Kejadian 17:20-21 Allah menjanjikan untuk memberkati anak cucu nabi Ismail dan akan menjadikan suatu bangsa yang besar. Jika Orang-orang Arab bukan dari keturunannya, dimanakah bangsa yang besar itu?
3.       Menurut Kejadian 25: 18 keturunan nabi Ismail bertempat tinggal dari Havilah sampai Tsur yang berlawanan arah dengan Mesir. Dari petikan ini menandakan kepada bagian luar Jazirah Arabia. Bahkan Paulus mengakui bahwa Hajjar mempunyai hubungan dengan bangsa Arab. “Sekarang Hajjar adalah nama bukit Sinai di Arab”. (Galatia 4:25)
Nubuat Kenabian
Pembuktian bahwa Muhammad Rasulullah, sebagai keturunan Qaidar (Kedar) bin Nabi Ismail menjadi penting, dikarenakan di dalam beberapa ayat Bible, ada bernubuat tentang bakal munculnya seorang nabi, dari kalangan keturunanQaidar (Kedar), diantaranya :
1.       Bahwasanya Nabi Muhammad akan Hijrah (dari Makkah), dan disambut penduduk kota yang didatanginya (Madinah).Yesaya, 21 : 13-17“Ucapan ilahi terhadap Arabia . Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan ! Hai penduduk tanah Tema , keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: “Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan, Allah Israel, telah mengatakannya.”Dedan : adalah di Arabia bagian Utara. Negeri yang dekat dengan kota Madinah.
Tema : adalah anak Ismail, yang menghuni di utara kota Madinah .
Kedar : adalah anak Ismail.
Nubuat kitab Yesaya sangat otentik karena sesuai historis dimana Yahweh (Allah Israel ) berfirman bahwa anak-anakIsmail di Arabia akan mendapat wahyu dari-Nya. Wahyu yang diterima Yesaya memerintahkan kepada orang-orang Tema supaya menghidangkan makanan dan minuman kepada orang-orang yang lari dari pedang. Nabi Muhammad dan umat Muslim kota Makkah hijrah pada tahun 1 Hijriah menuju kota Madinah dimana mereka mendapat sambutan meriah dari penduduk kota Madinah.
1.       Bahwasanya umat Islam memenangkan peperangan melawan orang kafir, satu tahun setelah hijrah.Yesaya, 21 : 16-17“Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah… dari Bani Kedar akan tinggal sejumlah kecil saja.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH dalam perang Badar :
Dalam setahun lagi : tanggal 12 Robi’ul Awal tahun 1 Hijriyah umat Islam hijrah dari Makkah ke Madinah, dan setahun kemudian tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah umat Islam berhasil mengalahkan orang-orang kafir Makkah dalam peperangan Badar.Walaupun Kedar adalah salah satu dari Bani Ismael, namun sebagian dari mereka masih ada yang membangkang dengan ajaran Nabi Muhammad saat itu. Tapi setelah Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah) mereka semua (100%) menerima ajaran Nabi Muhammad SAW sampai detik ini, yaitu negara Arab Saudi (keturunan Kedar).
1.       Bahwasanya Bani Ismail akan menyanyikan Nyanyian Baru bagi TuhanYesaya, 42 : 10-12“Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhann, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :nyanyian baru bagi Tuhan : Takbir, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Istighfar dan sebagainya.menyaringkan suara : umat Islam di berbagai negara, desa, kota, dan pulau, semuanya menyaringkan suara, untuk mengumandangkan Azan sebagai tanda waktu sholat.desa-desa yang didiamiKedar : nubuat ini hanya untuk orang Islam, karena Bani Kedar (keturunan Ismael) yang sekarang menjadi negara Arab Saudi penduduknya adalah 100% Islam.
2.       Bahwasanya akan pindahnya Bait ALLAH, dari Yerusalem ke kota MakkahYesaya, 60 : 5-14“Kelimpahan dari sebrang laut akan beralih kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu… segala kambing domba Kedar… dan Nebayot… untuk ibadahmu… Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku… orang-orang asing akan membangun tembokmu… mereka akan menyebut engkau kota Tuhan.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :kelimpahan dari sebrang laut akan beralih kepadamu : umat Islam dari seberang lautan manapun telah mengunjungi Bait ALLAH di Makkah, dan tidak lagi di Yerusalem.segala kambing/domba…untuk ibadahmu : umat Islam mensucikan Bait ALLAH di Makkah dengan berqurban kambing.menyemarakkan rumah keagungan-Ku : umat Islam dari seluruh dunia menyemarak-kan Bait ALLAH di Makkah setiap musim haji. Dan juga setiap harinya untuk ibadah Umroh atau ibadah rutinitas.orang-orang asing akan membangun tembokmu : bukan lagi orang Israel yang membangun tembok Bait ALLAH, tapi orang yang dianggap asing oleh Israel , yaitu orang-orang keturunan Ismael (orang Arab/Kedar).kota Tuhan : itulah Makkah telah menjadi kota ALLAH, bukan lagi di Yerusalem.
3.       Bahwasanya umat Islam berqurban di Bait ALLAH, MakkahYesaya, 60 : 7“Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu, semuanya akan dipersembahkan di atas Mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku. Dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.”Nubuat Nabi Yesaya tersebut, telah digenapi oleh ALLAH kepada umat Islam :segala kambing domba Kedar : pada setiap hari raya haji/Idul Adha, berbondong-bondong umat Islam dari seluruh dunia untuk ibadah haji, dan salah satu ritualnya yaitu berqurban kambing dan domba.menyemarakkan rumah keagungan-Ku : Masjidil Haram, Ka’bah di Makkah selalu semarak ketika musim Haji.
Semoga bermanfaat
Wassalam

SALIB


DIALOG SEHAT ISLAM-KATOLIK
OLEH :Alang Tampat

“Ini berdasarkan faham kami yangmencoba menganalisis Riwayat Nabi Isa as,, dari sudut pandang yangsangat berbedah dengan MayoritasMuslim",,, Terkait sanggahan Al Quran waqawlihim innaa qatalnaaalmasiiha 'iisaa ibna maryama rasuulaallaahi wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa-inna alladziina ikhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahumbihi min 'ilmin illaa ittibaa'aalzhzhanni wamaa qataluuhuyaqiinaan, bal rafa'ahu allaahu ilayhiwakaana allaahu 'aziizan hakiimaan [Qs. An Nisaa 157-158]

Memang sulit memahami kalimat Isa as/ Yesus dieksekusi tapi tidak di Salib,,, itu karena Dogma yang sudah mendarah daging berkarat dan menjadi sebuah paradigma di Otak Umat Kristen dan Mayoritas Muslim,,, Usut kali usut benang kusutnya ternyata ada pada Bible terjemahan LAI,,, yang mana dengan atau tanpa sengaja menerjemahkan kata “Stauros” dari Bahasa Yunani menjadi kata “Salib” dan “Stauroo/Estaurosan” menjadi kata “Menyalib”dalam Bible terjemahan LAI,,, Kata "SALIB" dalam Bible terjemahan LAI Matius 27:32 Ketika mereka berjalan ke luar kota,mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon.

Orang itu mereka paksa untuk memikul SALIB Yesus. Exerchomenoi de heuron anthrōponKyrēnaion onomati Simōna toutonēngareusan hina arē ton STAURON autou Jadi Instrument/Alat yang dipakai untukmengeksekusi Isa as/Yesus adalah Stauros = Stake = Kayu Lurus,,,,,, Kata "MENYALIB" dalam Bible terjemahan LAI Lukas 23 : 33 Ketika mereka sampai di tempat yangbernama Tengkorak, mereka MENYALIBKAN Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yangseorang di sebelah kanan-Nya danyang lain di sebelah kiri-Nya. kai ote ēlthon epi ton topon tonkaloumenon kranion ekei ESTAUROSAN auton kai tous kakourgous on men ek dexiōn on exaristerōn sehingga kata kerja yang dipakai untukmengeksekusi Isa as/Yesus adalah Stauroo/Estaurosan = to Impale = Mematek/Dipatek,,,,,,,,, tambahan materi referensi bila di rasa perlu,,,

§                                 http://onlytruegod.org/defense/stauros.htm 
§                                 http://www.devotedservants.com/cross.htm 
§                                 http://thewordsofeternallife.com/cross.html ***

Berikut ini adalah sebuah kesimpulan Pembuktian Ilmiah dari Link berikut
§                                 http://commontruth.com/CrossOrStake.html

Kematian akibat dipaku adalah pendapatyang paling populer bahwa Mesias akanmati lemas/sesak napas,,,, Frederick T. Zugibe, Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons Ia melakukan eksperimen yang luasuntuk menguji teori ini,,, Ia mengambilrelawan dan crucify mereka (merekatidak benar-benar dipaku, merekadigantung dengan ikat pinggang dan talidi kayu palang yang kokoh),,,

Dia melakukan dua variasi krusifiksi:Satunya dengan suppedaneum dansatunya tanpa suppendanuem,,, (suppedaneum,,, sebuah balok kayu yang mana si kaki korban bisa menginjaknya, membantu korban tetap tergantung pada sebuah kayu silang/kayu pancang lurus) Hasil dapat dibaca di situs ini:

Percobaan ini menunjukkan bahwa seorang pria di Kayu Silang tidak akan tercekik sampai mati, dengan atau tanpa suppedaneum,,,, Sebagai sebuah perbandingan,,, Pada tahun 1940 di Cologne, Jerman, Hermann Moedder, seorang dokter radiologi dari Austria, melakukanpercobaan bersama para mahasiswakedokteran,,, Dia mengikat mereka dengan cara pergelangan tangan di atas kepala mereka,,, Dalam beberapa menit mahasiswa mahasiswa tersebut pucat, kapasitas paru-paru dan tekanan darah turun secara signifikan, dan detak urat nadi mereka meningkat,,,,

Moedder menyimpulkan mati lemas akan terjadi dalam beberapa menit jika mereka tidak mampu berdiri dan beristirahat,,, Meskipun kita tidak memiliki informasilengkap tentang percobaan ini, tampakbahwa suppedaneum tidak digunakan,juga tidak menggunakan sedile (Sedile,,,, sebuah balok kayu yang dilekatkan pada stauros untuk sedikit menunjang pantat),,, Hal ini membuat perbedaan karenaperangkat tersebut dapat berperansebagai pendukung yang mana korbanpada stauros bisa menggunakannyasebagai dukungan dalam masalahpernapasan yang terjadi,,, Sekarang kita mendapat duaperbandingan percobaan yangmenarik ,,,,,

Menurut Bible kaki orang yang dieksekusi itu dipatahkan agar mempercepat kematian Yohanes 19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayatitu tidak tinggal tergantung padakayu salib--sebab Sabat itu adalahhari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Hal ini akan mengindikasikan, sesuai dengan hasil percobaan yang disebutkan di atas, bahwa Mesias dan dua perampok dibunuh pada Tiang/Kayu Tunggal,,,, Mematahkab kaki mereka akan menghilangkan fungsi dari suppedaneum, dengan demikian akan mempercepat kematian mereka akibat tercekik,, Dan hal ini tidak akan terjadi di Kayu Silang, menurut percobaan Dr Zugibe,,,, Jadi dapat kita simpulkan bahwa Instrumen/alat eksekusi yang digunakan untuk meng Eksekusi Isa/ Yesus adalah sebuah Kayu Pancang Lurus,,, dan dari keterangan Yohanes 19 : 31-33 sangat lah mustahil jika dilakukan pada Kayu Silang,,,

Kristen sekte Saksi Yehuwa sudahmenyadari kekeliruan ini,,, dan sekarangmereka sudah membenahi kekeliruanmereka,,, tinggal kita yang Muslimapakah mo membenahi kekeliruan iniatau tidak,,!!? dari penjelasan diatas bukan berarti Salib = Kayu Pancang Lurus untuk lebih jelas mari kita cari tahu Apa Itu Shalib yang ber akar kata Sha- Lam-Ba *** Berikut ini adalah penjelasan apa arti dari Sh-L-B dalam akar kata Bahasa Arab dari link berikut 

§                                 http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

Setiap pembahasan tentang penyaliban di Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Qur'an harus dimulai dengan menganalisa akar kata bahasa Arab yang digunakan untuk menggambarkan haltersebut,,,,

Kata yang digunakan untuk menggambarkan penyaliban dalam kisah Nabi Yusuf pada Qs. 12:41 adalah kata yuṣlabu “yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahukhamran wa-ammaa al-aakharufayushlabu fatakulu alththhayru min rasihi qudhiya al-amru alladzii fiihitastaftiyaani” [Qs. Yusuf :41] dalam kisah Nabi Musa, ṣallibannakum digunakan pada Qs. 7:124, 26:49 dan 20:71 “lauqathi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin tsummalaushallibannakum ajma'iina”[Qs. Al A’raaf : 124] “qaala aamantum lahu qabla anaadzana lakum innahu lakabiirukumualladzii 'allamakumu alssihrafalasawfa ta'lamuunalauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walaushallibannakum ajma'iina” [Qs. Asy Syu’ara :49] “qaala aamantum lahu qabla anaadzana lakum innahu lakabiirukumualladzii 'allamakumu alssihrafalauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafinwalaushallibannakum fii judzuu'i alnnakhli walata'lamunna ayyunaaasyaddu 'adzaaban wa-abqaa” [Qs. Tahaa : 71] Keduanya kata tersebut berasal dari akarkata SH-L-B,,,, Di bawah ini adalah seleksi bagian-bagian terkait dari Lisan Al-Arab Ibn Manzur tentang akar kata Sha-lam-ba yang sering disalah pahami sebagai "Crucify",,,,

Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah sebuah jalan pintas dan akar kata SH L B lebih kompleks dari pada yang diketahui oleh orang yang berbahasa Arab sekalipun,,, ﺐﻠﺻ : ُﺐَّﻠُّﺼﻟﺍﻭ ُﺐْﻠُّﺼﻟﺍ : ِﻥُﺪَﻟ ﻦﻣ ٌﻢْﻈَﻋ ﺐْﺠَﻌﻟﺍ ﻰﻟِﺇ ﻞِﻫﺎﻜﻟﺍ ، ﺏﻼْﺻَﺃﻭ ﺐُﻠْﺻَﺃ ﻊﻤﺠﻟﺍﻭﺐﻠﻌﺛ ﺪﺸﻧَﺃ ؛ٌﺔَﺒَﻠِﺻﻭ ﻲﻨْﻳَﺮَﺗ ﺎﻣَﺃ ، َﻡْﻮَﻴﻟﺍ ، ﺎَﺒَﻴْﺷَﺃ ًﺎﺨْﻴَﺷ *، ُﺖْﻀَﻬَﻧ ﺍﺫِﺇﺎﺒُﻠْﺻَﻷﺍ ﻰَّﻜَﺸَﺗَﺃ ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb andṣilabah. Tha lab said in his poetry: “Do you see me today an old grownup man When I stand up, I sufferfrom my back” [Arabic: Aslub]. sad-lam-ba : Shalb dan Shallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah Ashlub dan Ashlab dan Shilabah,,,,

Tha Lab berkata dalam puisinya: ”Apakah kau lihat aku hari ini sebagaiseorang laki laki tua. Ketika aku berdiri,Pinggangku sakit” [Bahasa Arab : Ashlub] ﺮْﻬَّﻈﻟﺍ ﻦﻣ ﺐْﻠُّﺼﻟﺍﻭ ، ﺮْﻬَّﻈﻟﺍ ﻦﻣ ﺀﻲﺷ ُّﻞُﻛﻭ ُﺐَﻠَّﺼﻟﺍﻭ ؛ﺐْﻠُّﺼﻟﺍ ﻚﻟﺬﻓ ٌﺭﺎَﻘَﻓ ﻪﻴﻓ ، ﻚﻳﺮﺤﺘﻟﺎﺑ ،؛ﻪﻴﻓ ﺔﻐﻟ And Salb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called salb; ṣalab with a vowel is another varian. Dan Shalb merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari tulang belakang(tulang punggung) dinamakan Shalb,,,, Shalab dengan huruf hidup adalah hal yang berbeda,,, ُﺔَﺑﻼَّﺼﻟﺍﻭ : ًﺔـَﺑﻼَﺻ ُﺀﻲﺸﻟﺍ َﺐُﻠَﺻ ﻦﻴِّﻠﻟﺍ ُّﺪﺿ ﺪﻳﺪﺷ ﻱَﺃ ﺐﻠﺻﻭ ﺐَّﻠُﺻﻭ ﺐْﻠُﺻﻭ ٌﺐﻴـِﻠَﺻ ﻮﻬﻓ . ٌﺐَّﻠُﺻ ﻞﺟﺭﻭ : ﻝَّﻮُﺤـﻟﺍﻭ ِﺐَّﻠُﻘﻟﺍ ﻞﺜﻣ ، ﻞﺟﺭﻭ ٌﺐﻴـِﻠَﺻﻭ ٌﺐْﻠُﺻ : ﺐُﻠَﺻ ﺪﻗﻭ ؛ﺔﺑﻼﺻ ﻭﺫ ، ﺔَﺒْﻠُﺻ ﺽﺭَﺃﻭ ، ﺔَﺒَﻠِﺻ ﻊﻤﺠﻟﺍﻭ . ﻝﺎﻘﻳﻭ : َﺐَّﻠَﺼَﺗ َﺩَّﺪَﺸَﺗ ﻱَﺃ ﻥﻼﻓ . ﻲﻋﺍﺮﻟﺍ ﻲﻓ ﻢﻬﻟﻮﻗﻭ : ُﺐْﻠُﺻ ﺎﺼَﻌﻟﺍ ُﺐﻴـِﻠَﺻﻭ ﺎﺼَﻌﻟﺍ ، ُﻒُﻨْﻌَﻳ ﻪﻧَﺃ َﻥْﻭَﺮَﻳ ﺎﻤﻧِﺇ؛ﻞﺑِﻹﺎﺑ And shalabah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has shaluba [i.e., hardened/stiffened], salabatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is salīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that heis ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a shepherd of ṣulb ul-asā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-asā when they think he is violent with the camels [in otherwords, the sheperd is so qualifiedwhen he hits his camels hard]. Dan Shalabah adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin).

Kita mengatakan sesuatu yang telah/mempunyai Saluba [dikeraskan], Shalabatan [tingkat kekerasan] dan itulah Shalib dan Shulb dan Shullab berarti bahwa itu adalah Keras,,, kita mengatakan bahwa dia itu Shullab [Keras] pada pola yang sama seperti Qullab dan Huwwal kita mengatakan kepadanya bahwa diaitu Shulb [keras] dan Shalib [keras] bahwa dia menunjukkan Shalabah [kekerasan] bahwa dia telah Shalubah [dikeraskan] kita mengkualifikasikan sebidang tanahyang Shulbah [keras, berbatu]. dikatakan : seseorang Ta Shalaba berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible Mereka juga mengkualifikasi seorang gembala Shulb ul-asa [mempunyai seorang pekerja yang kuat/keras] dan Shalib ul-asa ketika mereka berpikir dia berlaku kasar/keras/bengis terhadapUnta-Unta yang digembalakannya [dengan kata lain, si gembala tersebut memenuhi kriteria (qualified) ketika di memukul Unta unta gembalaannya dengan keras] ُﻖﻴِّﻨﻟﺍﻭ : َﺐَﻠَﺻﻭ ﻞَﺒَﺠﻟﺍ ﻲﻓ ٍﻊـِﺿْﻮَﻣ ُﻊَﻓْﺭَﺃ ﺎﻬَﺒَﻠَﻄْﺻﺍﻭ ًﺎﺒْﻠَﺻ ﺎﻬُﺒُﻠْﺼَﻳ َﻡﺎﻈِﻌﻟﺍ : ﺎﻬَﻌَﻤَﺟﻪﺑ ﻡَﺪَﺗْﺆُﻴـِﻟ ﺎﻬَﻛَﺩَﻭ َﺝَﺮْﺨَﺘْﺳﺍﻭ ﺎﻬَﺨَﺒَﻃﻭ ، ﻮﻫﻭ ُﺏﻼِﻄْﺻﻻﺍ ، َﻢْﺤَّﻠﻟﺍ ﻯَﻮَﺷ ﺍﺫِﺇ ﻚﻟﺬﻛﻭ :ّﻱِﺪَﺳَﻷﺍ ُﺖْﻴَﻤُﻜﻟﺍ ﻝﺎﻗ ؛ﻪَﻟﺎﺳَﺄﻓ ﻪَﻟِﺰْﻨَﻣ ِﺀﺎﺘـِّﺸﻟﺍ ُﻙْﺮَﺑ ّﻞَﺘْﺣﺍﻭ * ، ُﺦْﻴَﺷ َﺕﺎﺑﻭُﺐِﻠَﻄْﺼَﻳ ِﻝﺎﻴـِﻌﻟﺍ

And we say that someone ṣalabasome bones yaṣlubuhā ṣalban andhe iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb.Also when you grill some meat sothat it melts. Al-Kumayt al-Asadī said: The beginning of the cold came andthe old man cooked/melted [meat]. Dan kita mengatakan bahwa seseorang Shalaba tulang tulang Yashlabuha Shalban dan dia Ishtilaba tulang tulang tersebut,,, Berarti,,, dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan mengambil lemak atau materi berminyak dari tulang tersebut(sum- sum)[Wadak] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut Ishtilab. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh,,,

Al Kumayt Al Asadi berkata : Awal musim dingin pun tiba "si orangtua itu" memasak/melelehkan [daging] ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﻲﻓﻭ : ُﺏﺎﺤﺻَﺃ ﻩﺎﺗَﺃ َﺔَّﻜَﻣ َﻡِﺪَﻗ ﺎَّﻤـﻟ ﻪﻧَﺃﻞﻴﻗ ؛ﺐُﻠُّﺼﻟﺍ : ﻡﺎﻈِﻌﻟﺍ ﻥﻮُﻌَﻤْﺠَﻳ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻢﻫ ِﺀﺎﻤﻟﺎﺑ ﺎﻬﻧﻮﺨُﺒْﻄَﻴﻓ ﺎﻬُﻣﻮﺤُﻟ ﺎﻬﻨﻋ ﺕَﺬِﺧُﺃ ﺍﺫِﺇ ، ﻪﺑ ﺍﻮُﻣَﺪَﺘْﺋﺍﻭ ﻩﻮﻌﻤﺟ ﺎﻬﻨﻣ ُﻢَﺳَّﺪﻟﺍ ﺝﺮﺧ ﺍﺫِﺈﻓ .ﻚﻟﺫ ﺎﻬﺑ ﻞَﻌَﻓ ﺍﺫِﺇ ﻡﺎﻈِﻌﻟﺍ ٌﻥﻼﻓ َﺐَﻠَﻄْﺻﺍ ﻝﺎﻘﻳ . ﺐﻴﻠَﺻ ﻊﻤﺟ ُﺐُﻠُّﺼﻟﺍﻭ ، ُﺐﻴـِﻠَّﺼﻟﺍﻭ : ﺰُﻛَﺩَﻮﻟﺍ ُﺐَﻠَّﺼﻟﺍﻭ ُﺐﻴـِﻠَّﺼﻟﺍﻭ : ﻦﻣ ُﻞﻴﺴَﻳ ﻱﺬﻟﺍ ﺪﻳﺪﺼﻟﺍ ﺖﻴﻤﻟﺍ . ُﺐْﻠَّﺼﻟﺍﻭ : ًﺎﺒْﻠَﺻ ﻪﺒُﻠْﺼَﻳ ﻪَﺒَﻠَﺻ ﺭﺪﺼﻣ ، ﻮﻫﻭ ﺐﻴـِﻠَّﺼﻟﺍ ﻦﻣ ﻪﻠﺻَﺃﻭ : ﻙَﺩَﻮﻟﺍ . ﻲﻓﻭ ّﻲﻠﻋ ﺚﻳﺪﺣ : ﻝﺎﻤﻌﺘﺳﺍ ﻲﻓ َﻲـِﺘْﻔُﺘْﺳﺍ ﻪﻧَﺃ ﻦُﻔُّﺴﻟﺍﻭ ِﺀﻻِّﺪﻟﺍ ﻲﻓ ﻰَﺗْﻮَﻤـﻟﺍ ِﺐﻴـِﻠَﺻ ، ﻰـﺑَﺄـَﻓ ﻢﻬﻴﻠﻋ ، ﻦﻣ ُﻞﻴـِﺴَﻳ ﺎﻤﻟ ﺏﻮُﻠْﺼَﻤـﻟﺍ ﻲِّﻤُﺳ ﻪﺑﻭ ﻪﻛَﺩَﻭ . ُﺐْﻠَّﺼﻟﺍﻭ ، ﺔﻓﻭﺮﻌﻤﻟﺍ ﺔﻠْﺘِﻘﻟﺍ ﻩﺬﻫ ، ﻚﻟﺫ ﻦﻣ ﻖﺘﺸﻣ ، ﻞﻴـِﺴَﻳ ﻩﺪﻳﺪﺻﻭ ﻪﻛَﺩَﻭ ﻥَﻷ . ًﺎﺒْﻠَﺻ ﻪُﺒـِﻠْﺼَﻳ ﻪﺒَﻠَﺻ ﺪﻗﻭ ، ﻪﺒَّﻠَﺻﻭ ، َﺩِّﺪُﺷ ﺰﻳﺰﻌﻟﺍ ﻞﻳﺰﻨﺘﻟﺍ ﻲﻓﻭ ﻲﺜﻜﺘﻠﻟ : ﺎﻣﻭ ﻩﻮُﻠَﺘَﻗ ﺎﻣﻭ ﻩﻮُﺒَﻠَﺻ . ﻪﻴﻓﻭ : ِﻉﻭُﺬُﺟ ﻲﻓ ﻢﻜَّﻨَﺒـِّﻠَﺻُﻷﻭ ﻞﺨﻨﻟﺍ ِﻉﻭُﺬُﺟ ﻰﻠﻋ ﻱَﺃ ؛ِﻞْﺨَّﻨﻟﺍ . ُﺐﻴـِﻠَّﺼﻟﺍﻭ : ُﺏﻮُﻠْﺼَﻤـﻟﺍ . ﻯﺭﺎﺼﻨﻟﺍ ﻩﺬﺨﺘﻳ ﻱﺬﻟﺍ ﺐﻴﻠَّﺼﻟﺍﻭﻞْﻜَّﺸﻟﺍ ﻚﻟﺫ ﻰﻠﻋ.

And in the ḥadīth: "When he came toMakkah, the makers of ṣalub came tohim. It was said that they are theones who collect bones after meatwas removed and cook them inwater. When the fat appears they collect it and ate it. We say thatsomeone iṣtalaba the bones when hedoes so with the bones. As for ṣalub,it is the plural of ṣalīb which meanswadak." Ṣalīb and ṣalab also refer tothe pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [pastform], yaṣlubu [present form], it isderived from ṣalīb which is thewadak. And in the ḥadīth of Alī, hewas asked about the use of the ṣalībof the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so wascalled the "crucified" because of the[wadak] that leaks from him. Andṣalb is that famous death [i.e.,crucifixion] which is derived from thesame origin because the wadak of the dead and his ichor leaks.

The verb isṣalaba [past form], yaṣlubu [presentform], ṣalban [infinitive form], ṣallabais the exagerated form implyingmultiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhū’ in-nakhlmeaning "on the trunks of palmtrees". Ṣalīb also refers to maṣlūb,"the crucified". Ṣalīb is what theChristians take [as a symbol] of thatform. Dan dalam sebuah Hadist : “Ketika diadatang ke Mekkah, para pembuat Shalub datang kepadanya. Dikatakan bahwamereka adalah orang yangmengumpulkan tulang tulang setelahdagingnya dikelupas dan memasaktulang tulang itu dalam air. Ketikalemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya.Kita mengatakan bahwa seseorang Ishlaba tulang tulang ketika dia melakukan hal itu tulang tersebut.

Sebagaimana halnya kata Shalub, itu adalah bentuk jamak dari Shalib yang berarti Wadak.” ,,, Shalib dan Shalab juga merujuk kepada Nanah yang meleleh dari mayat. Shalb adalah bentuk Infinitive/Tak terhingga dari Shalab [bentuk lampau], Yashlabu [bentuk sekarang] diambil dari kata Shalib yang mana berarti Wadak,, Dan didalam sebuah hadist Ali, dia ditanya tentang penggunaan dari Shalib orang mati untuk kerajinan tangan [Dilaa’] dan perahu dan dia melarangnya. Dan tentu saja dikatakan “telah Tersalib” karena Wadak(Sum-sum) yang meleleh darinya. Dan Shalb adalah kematian yang sangat terkenal [penyaliban] yang mana diambil dari kata yang sama karena Wadak[sum-sum] dan Nanah yang meleleh. Kata kerja Shalaba [bentuk lampau] Yashlabu [bentuk sekarang], Shalban [bentuk infinitf], Shallaba adalah bentuk kata yang dibesar-besarkan yang menyiratkankeseragaman. Dan didalam Kitab Suci Al-Quran : wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu [“mereka tidak membunuhnya atow menyalibnya”] .

Ada juga walaushallibannakum fii judzuu'i alnnakhl yang artinya “aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma”. Shalib juga merujuk ke Masluub yang artinya “yang tersalib”. Shalib sebagai mana kaum Kristen mengambilnya sebagai symbol agama mereka,,,, Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan : 1. Akar kata SH-L-B diambil dari Tulang,khususnya Tulang Belakang 2. S-L-B juga digunakan untukmenunjukkan tingkat Kekerasan dalamartian sebenarnya maupun arti secaraKiasan. 3. Memasak tulang dan mengekstrakmateri berminyak atau berlemak darinya(wadak/sum-sum) - tindakan ini disebut ishtalba, sebuah kata yang berasal dari akar SH-LB. 4. Lebih pentingnya, Shalb, yang secaraumum diterjemahkan sebagai"Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karenaWadak/sum-sum dan Nanah dari orangmati( cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaituLisan Al Arab memberikan 2 contohpenggunaan kata tersebut dari Al Quran,satunya merujuk pada saat Nabi Isa dansatunya pada Jaman Nabi Musa. QS :4:157 wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 walaushallibannakum fii judzuu'i alnnakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berurutan,,, 5. Para Misionaris Kristen mengklaim,,, bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al- Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology.

Edward Lane secara menyeluruh pada Lexicon(kamus) Arab-Ingrisnya memuat3 halaman diskusi panjang tentang akarkata SH-L-B, kebanyakan dari itudifokuskan pada penggunaan secara arti "Keras" "Kuat" dan lain lain. Ketika berurusan dengan masalah “Penyaliban”, Lane berkata "[Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal,,, karena materi berminyak(wadak/sum-sum), dan Nanah bercampur darah orang itu, maka mengantarkannya pada kematian”. Diskusi yang sama walaupun banyak kurang lengkap dibandingkan Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan darikata S-L-B dalam Al Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkanbahwa,,, akar kata SH-L-B,,, Tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG,, tidak juga bentuk dari KAYU SILANG.

Seperti yang telah kita lihat, SH-L-B digunakan untuk menunjukkan Tingkat Kekerasan atau Kekekuan dan atau sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di crucified ataupun di impale 6. Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi tentang akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walaupun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut di zamanSastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify/menyalib" atau "menyilang" Para Misionaris mengklaim bahwa istilah bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qur'an mengacu "jelas pada sebuah Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atau Pohon." Seandainya ada minat yang tulus untukmembentuk tingkatan makna yangterkait dengan akar SH-LB bantuan akandibuat untuk akademis classical Arabic lexicons yang membahas secara rinci etimologi dari akar kata SH-LB.

Mengucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, akar kata "S-L-B" tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah konotasi dari Silang, Palang Geometris, Kayu Tunggal, Kayu Sulaan, atau Pohon. Kesimpulannya,,,, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata SH-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atau bentuknya. SH-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi Kaku atow Mengeras (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa) dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentuk lain dari penyaliban, semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya. Penggunaan Tata bahasa dalam Qurandari akar kata SH-L-B nampaknyamencari alasan yang umum dengan apa yang disarankan oleh Pembelajaran Modern mengenai Penyalib pada zaman kuno. Hal tersebut hampir selalu benar bahwa kata “Crucfixion/Penyaliban”membawa sebuah gambar Kayu Palangdalam setiap pikiran manusia,,,

Akantetapi, pada jaman kuno, orang"suspended", "impaled" and "crucified".Bentuk kata yang digunakan untuk menggambarkan kata kata bahasainggris tersebut hampir tidak dapatdibedakan. Hal ini ditunjukkan oleh David Chapman dalam study terbarunya mengenaiPenyaliban pada Zaman Kuno. Dia mengatakan : “…dalam mempelajarizaman kuno para Ilmuwan/Terpelajarhendaknya secara bijak untuk tidakterlalu memperdebatkannya secarasengit mengenai katagori dari"crucifixion," "impalement," and "suspension" ( seakan akan hal inidengan jelas dapat dibedakan dalamsetiap contoh). Oleh karena itu, apapunpembelajaran tentang Konsep Crucifixionpada jaman kuno harus bergulat dengankonteks yang lebih luas dan jenis yang bermacam macam mengenai hukumanmati bagi umat manusia.” *** “Shalib dan Shalab juga merujuk kepada Nanah yang meleleh dari mayat. Shalb adalah bentuk Infinitive/Tak terhingga dari Shalab [bentuk lampau], Yashlabu [bentuk sekarang] diambil dari kata Shalib yang mana berarti Wadak,,”

Dari penjelasan tersebut maka maknadibalik kata salib dalam kalimat “wa maa shalabuuhu” adalah merujuk pada tidak adanya perlakuan terhadap tulang yang menyebabkan keluarnya/ mengalirnya Wadak(sum-sum),,,

Yohanes 19:32-33 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama denganYesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya Sesuai dengan makna huruf “maa” pada kalimat “wa maa shalabuuhu” yang bermakna memunafikkan suatu,,, namun ini tidak singkron terhadap Yohanes 19 : 33 yang mana kaki Isa/ Yesus memang tidak dipatakan (tidakada perlakuan terhadap tulang yangmenyebabkan keluarnya Wadak/sum-sum),,, jawabannya ada pada Yohanes 19:31 Yohanes 19:31 Karena hari itu hari persiapan dansupaya pada hari Sabat mayat-mayatitu tidak tinggal tergantung padakayu salib--sebab Sabat itu adalahhari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

Jadi jelas kalimat “wa maa shalabuuhu” adalah pemunafikan dari keinginan/niatorang orang Yahudi,,, yang ketika itumerasa yakin bahwa mereka telahmembunuh Isa/Yesus dengan caradieksekusi dan dipercepat denganpematahan tulang kakinya,,,, disinilah kita dituntut untuk berfikir,,,,, *** Seperti yang kita tahu sampai hari inikata kerja tersebut sudah diartikan dengan kata to Crucify sedangkan LAI menggunakan kata kerja Menyalib,,,, Disinilah telah terjadi manipulasi kata dan makna yang disengaja atau tanpa sengaja yang telah mengaburkan/ menyamarkan arti dari kata Estaurosan seolah olah sama artinya dengan kata Shalabuu dalam Al Quran surat An-Nisa 157,,,, Depag RI menerjemahkan kata Shalabuu dengan kata Menyalib,,,, dan itu tepat sekali dan tidak menyalahi kaedah tata Bahasa Arab,,, tetapi ketika LAI menerjemahkan kata Stauroo/Estaurosan menjadi kata Menyalib,,, nah ini saya kurang tahu kemana arahnya,,,,??? karena kata Stauroo/Estaurosan dalam tata Bahasa Yunani artinya adalah To Impale/Mematek sedangkan kata Shalabuu = Menyalib artinya bisa berbeda beda tergantungluka yang diakibatkan oleh kata kerja Menyalib tersebut,,, ***

Seandainya saja LAI masih mempunyai Harga Diri, Hati Nurani dan Menghargai Bahasa Ibu Kitab Kanonik yaitu Bahasa Yunani,,, dan menerjemahkan kata Stauroo/ Estaurosan menjadi kata Mematek/ Dipatek,,, tentu saja tidak akan terjadi kekonyolan seperti sekarang ini,,, sehingga ketika An Nisaa 157 mengatakan wa maa shalabuuhu,, ini tidak ada Hubungannya dengan Stauroo/Estaurosan,, dan tidak mengarah pada bentuk Instrument/ Alat yang disunakan Untuk mengeksekusi Yesus,,, *** An Nisaa 157 “Dan mereka(Yahudi) berkata:“Sesunggunya Kami/Kita telah membunuh Almasih(Isa) ibnuMaryam Rasul Allah”, dan mereka tidak membunuhnya, dan tidak menyalibnya, melainkan di samarkan bagi mereka, dan sesungguhnya mereka (Yahudi) yang berbeda pendapat tentang itu, tentu saja dalam keraguan tentang hal itu,tidaklah mereka mengetahui hal tersebut melainkan mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak pula yakin telah membunuhnya” ***

saya harap jika sudah membaca catatanini tidak ada lagi yang berpikiran kaloSalib = Kayu Palang,,, karena kata Salib tidak ada hubungannyadengan alat eksekusi,,,, buat muslim yang masih berpikiran kaloSalib = Kayu Silang/Bersilang,,, jangan heran kalo gobrol ama Kristensekte Saksi Yehuwa tentang alat eksekusiYesus pasti g bakalan nyambung,,, coz mereka sudah membuktikan bahwaalat eksekusi yang digunakanmengeksekusi Nabi Isa adalah Kayu Pancang Lurus,,, dan mereka lebih menghormati bahasa Ibu Kitab Kano,,tidak seperti Kristen Trinitas,,, tinggal kita berfikir apakah kita akankeluar dari kekeliruan selama ini atautetap bertahan dengan kekeliruan ini,,,, renungkan,,,,,!! pertanyaan, kritik dan saran setiap saat saya tunggu demi penyempurnaan dan penjelasan lebih lanjut dari catatan ini,,,

THEOPANI ~ DALOG SEHAT ISLAM-KATOLIK



Pecinta Ibadah
Theopani bisa diartikan bhwa Allah menampakan diri dalam bentuk2 yang bisa dipahami oleh manusia..
ajaran dari mana ini? 
yang salah bukan Allah, tapi penulis Bible yang melampaui batas Dengan tulisan2 yang bukan dari wahyu tapi Hasil berhalusinasi. 

ada yang berani?

Barol Jago Udin Saja emang penulis alkitab siapa?
Kok berani2nya bilang berhalusinasi..? Ckckckck...
4 jam yang lalu melalui seluler · Suka
-------------------

Udin... percayakah anda jika ada org yg mengaku mengetahui isi hati Allah???

Udin Saja Pecinta Ibadah : saya ngga nanya jumlah orangnya, tapi siapa?? bisa anda bedakan??

Pecinta Ibadah to the Point saja, kita akan buktikan bahwa Allah Tidak bisa dilihat OLEH MANUSIA MANAPUN didunia ini. Silahkan Ayat2 Bible yang menunjukan Allah Bisa Dilihat, dan saya akan Tunjukan Kebenaran Ilahi bahwa Allah tidak bisa Dilihat APALAGI disifatkan dengan Makhluknya. kita akan sama2 buktikan mana Firman Allah dan mana yang merupakan Tulisan Halusinasi atas Dasa Nafsu..

Pecinta Ibadah Andri Darmawan http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?p=15366

Baca dulu sampai habis , nanti baru sampaikan comment :)
4 hours ago · Like

/////////////////////

Status ane di komentarin aja, bukan ane yang disuruh komentarin. Thread teofani dah lumayan ane ikutin perkembanganya.. Silahkan

Andri Darmawan Theofani jg itu sdh sering dibahas bro, jadi sebaiknya mending ente jalan2 dulu ke room katolik, biar update pengetahuan, kalau belum tahu kenapa menyimpulkan, terlebih berani menghakimi lagi ..hadeh

Andri Darmawan sy hanya sgt menyayangkan ketidak inginan belajar dari kalian yg sering bertanya ttg Iman kristen, topik sdh berulang kali dibahas, tentu akan sangat lelah bagi yg ingin menjelaskan utk memaparkannya kembali. 

Apa anda pernah main2 ke room katolik atau meng klik, sekdar membaca jawaban dr rekan Katolik yg menjawab dgn link?

sy dulu sering main ke swaramuslim.com, dan tdk alergi utk membaca2 tulisan Islami, mengapa anda dan rekan2 anda, tdk mencoba untuk melakukannya jua? dri situ akan terlihat org yg ingin benar "bertanya" krn ingin tahu, dengan orang yang cuma "Iseng Bertanya".

Pembenaran adalah sikap yang kurang baik, kalua berdakwah hanya melalui pembenaran, maka itu yg dinamakan Syiar Otoriter :)

Kunang Kunang Hijau AD : mungkin dari sang pembuat TS sudah tau dan mengapa topi tsb di angkat di sini...YA KARNA DISINI ADALAH FORUM DISKUSI.....

sudi kiranya mas andri darmawan tdk memandang suatu penghakiman...dan alangkah bijaknya mas andri darmawan TENGOK DAN MENILAI TERHADAP SAUDARA SEIMAN ANDA DISAAT MENGANGKAT TOPIK DI FORDIS INI ATAU TEMPAT FORDIS LAIN.....

#TERIMA_KASIH

Kunang Kunang Hijau SUDI KIRANYA MAS ANDRI MELUAGKAN MATA DAN PIKIRAN ANDA UNTUK MENILAI HAL TSB
Andri Darmawan sy menyampaikan pandangan pribadi, bukan mewakili org lain jadi sekiranya sy tdk merasa berkepentingan pula bhw pendapat sy ini harus diamini semua pihak. :)

Pecinta Ibadah waduh belum mulai argumenya sudah kemana2, untuk membuktikan pemahaman teofani ini benar bukan hanya basa-basi. saya sudah sampaikan, jika anda menyambut diskusi ini silahkan tanggap dgn baik. link teofani dari wiki dan katolisitas sy dah punya. lalu kalau udah terus apa saya mengamini?
maaf saja model diskusi sy tdk bisa kalau hanya melempar link.
nah sekarang jika masih mau lanjut silahkan..

Andri Darmawan tampilkan apa yg kau pahami, lalu teruska dengan hal yg belum kau mengerti, itu baru terlihat bhw kau memag sdh berupaya memahami materi bukan utk menjustifikasi :)

Pecinta Ibadah TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DAPAT MELIHTA ALLAH :

1 Yohanes 4:12-13
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

1 Timotius 6: 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin

Yohanes 5:37
LAI TB, , Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat," 

Yohanes 1 : 18
LAI TB, , Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. 

Jangan kasih bantahan dari Link sarapan pagi, karena saya sudah Lihat.. Mari sini yang punya akal SEHAT, sesuai Alur diskusi..

Andri Darmawan Hanya Yesus yang tahu dan pernah melihat Allah, so siapakah Yesus?

Yoh 1:18 "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; e tetapi Anak Tunggal f Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."

Lukas 10:22 "Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku n dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu"

Terorist Bagi Penjahat Ada yang melihat dan ada yang dilihat sehingga eksistensi suatu wujud itu dapat d ketahui. Artinya keduanya berada pada tempata yang terpisah dan tidak mungkin keduanya satu

Shopan Diansyah Kanapa pada ayat tsbt bahwa ada 2 kepribadian? Kalau sehakikat knp ada 2 oknum didalam ayat tsbt?
Kalau Yesus adalah Allah knp menyatakan hanya Yesus lah yg melihat Allah?

Andri Darmawan silakan anda merenungkankata "relasi", se-hakikat, Imbuhan se-, artinya lebih dari satu. cth se-irama...se-jalan, dlll

Andri Darmawan ‎@TBP:Ada yang melihat dan ada yang dilihat sehingga eksistensi suatu wujud itu dapat d ketahui. Artinya keduanya berada pada tempata yang terpisah dan tidak mungkin keduanya satu
=========
Apa kah Allah itu terbatas ruang dan waktu, sm spt Manusia, bung??

Pecinta Ibadah Mas AD:

Pembicaraan kita adalah tentang Theofani, dimana Allah telah menampakan dirinya di dunia. Ayat-ayat Bible menunjukan baik PL maupun PB Allah beberapa kali menampakan dirinya berwujud macam-macam dan itu membuktikan bahwa penulis Bible menambahkan Tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan Hukum Tuhan. dan itu yang akan saya buktikan bahwa itu TIDAK MUNGKIN terjadi. dalilnya sudah saya sampaikan sedikit diatas dari kedua perjanjian tsb diatas.

Adapun pemahaman Muslim bahwa Manusia dapat melihat Allah adalah disaat di akhirat nanti bukan saat didunia dengan mata telanjang dan Bathin (melihat Wujud), dan itupun untuk Muslim yang mendapat Keutamaan. 

Firman Allah.

لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ

Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan. [Qaaf : 35]

Firman Allah.

وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ 

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) waktu itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah : 22-23]

dan inilah ayat2 Al-Quran yang sejalan dengan ayat2 Bible yang menunjukan bahwa Allah tidak bisa terlihat di DUNIA:

Firman Allah ;

لاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ 

Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Al An’aam:103]

Firman Allah.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ 

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]

Firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Quran surat Assyura ayat:51

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ 

Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]

dan yang saya tekankan adalah MELIHAT WUJUD Allah didunia sangatlah tidak Mungkin APALAGI alah mewujudkan kepada wujud2 CIPTAANYA, seperti Manusia-Cahaya-Api-Roh-dll..

dan maaf jika ada Manusia yang bisa melihat Allah di dunia lain (akhirat) saya tidak berani banyak komentar dulu karena pengetahuan saya sangat sedikit tentang masalah Akhirat dan adapun Yesus Pernah Melihat Allah di "Dunia" lain sayapun tidak akan berkomentar banyak dan membahasnya karena dalam Isra Miraj pun Nabi Muhammad juga bertemu Allah.

Alasan kenapa Allah tidak bisa dilihat dan tidak mungkin berwujud kepada wujud CiptaanNYA adalah sangat sederhana sekali, JIKA Allah telah berwujud sebagai ciptaanNYA dan ada manusia yang bisa melihatnya MAKA ke MAHA kuasaan dan ke ISTIMEWAAN allah akan gugur.

Contoh sederhana :
Malaikat bisa berubah wujud menjadi wujud Manusia-Cahaya-Roh-dll
Iblis bisa berubah wujud menjadi Manusia-Cahaya-Roh-dll

Lalu bila Allah juga bisa berubaha wujud juga dengan ALASAN YANG DIPAKSAKAN ATAS KEMAHA KUASAANNYA apakah akan terloihat menjadi kontradikisi?

Allah tidak akan merubah wujudnya menjadi APAPUN (apalagi wujud Makhluknya) karena alasan APAPUN..

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ 

Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]

Jadi Teofani yang didasari oleh ayat2 PB dan PL adalah semuanya bertentangan dengan Allah sendiri yang membuktikan bahwa ayat-ayat tersebut hanyalah HALUSINASI penulis Bible saja dengan memasukan ajaran2 penyembah Berhala yang biasa menganggap Allah bisa dilihat dengan Wujud yang bermacam-macam..

Silahkan bantah dengan se ilmiah mungkin dan tolong jangan berlindung kepada "Akal manusia tidak bisa mencapai Allah"..

Pecinta Ibadah pembuktian terbalik :

Adakah Makhluk yang diciptakan Allah bisa menyerupai Allah (Wujudillah)??

Jika Allah telah berubah menjadi Manusia-Roh-Cahaya-Api dll, maka ada makhluk yang dapat melakukanya (Malaikat dan IBLIS)

So?? kita pakai Akal sehat berdasarkan Hukum Allah yang MUTLAK yaitu :"Tidak ada yang setara dengan DIA"

Pecinta Ibadah Materi ini sekaligus membantah ECHAD dalam konsep pemaksaan TRINITAS, yah sekali dayung 2=3 pulau terlewati. (intermezzo)

Andri Darmawan Perubahan wujud, bukan perubahan kesetaraan bang @PI, presiden yg menyamar sbg pengemis dengan memakai topi caping dan baju compang camping tetaplah IA Presiden

Pecinta Ibadah Ups, ente salah Mas. Dalam analogi Makhluk maka Apa yang ente utarakan terbatas dari Makhluk ke Makhluk, Tidak Tuhan ke Makhluk. Unsur Tuhan tidak akan Berubah menjadi Unsur Makhluknya, sehingga pernyataan anda sama saja Telah merendahkan Tuhan. Itulah kenapa dalam Islam Menyekutukan Tuhan (Syirik) termasuk Dosa Besar yang tidak Terampuni.

Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH

walaupun status masih presiden apakah disaat dia menjadi pengemis dia bisa melakukan hal-hal sewaktu dia jadi Presiden??

Kita tau dalam sejarah Peradaban kuno tentang pemahaman DEWA bisa berubah wujud menjadi apa saja karena kaum Paganisme tidak menyadari Keistemewaan dan kekhususan Allah. Sosok Allah tidak bisa di berikan ATRIBUT apapun dari makhluknya, sesuatu yang di atributkan oleh Allah adalah tidak ada yang SETARA.

Banyak yang tertipu akan pemahaman MAHA KUASA seolah-olah ke Maha kuasaan ini bisa Melakukan apa saja. yang dimaksud melakukan apa saja TETAP tidak akan Kontradiksi dengan Hakikat dan sifat Tuhan itu sendiri. Tuhan berubah menjadi Makhluk maka pada saat itulah ke Maha Kuasaanya Lenyap. 

Contoh:

Disaat Tuhan menjadi Manusia maka akan terbatas apa yang dilakukannYA, dan ini terbukti dari sebagian contoh ayat-ayat Bible sendiri:

Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)

Belfry Trianggono saya tidak tahu , apakah di Quran ada cerita tentang yakub yang bergulat/bergumul dengan Allah, yang pada akhirnya dinamai Israel...istilah Israel juga bisa diartikan perjumpaan dengan Allah...bila tidak ada cerita di quran, saya bisa memakluminya...karena iman bukanlah hasil usaha manusia, namun juga pemberian dan kehendak Allah sendiri.

Belfry Trianggono Bila Allah tak pernah menampakkan diriNya, dengan apakah manusia dapat beriman?

Hendra Ismail alangkah rendahnya tuhan klo manusia bisa bergulat melawan tuhan, trus manusianya menang lagi

Hendra Ismail bagi Muslim keimanan tak perlu dgn penampakan Tuhan, cukup dgn kitab suci yg diwahyukan Tuhan kpd Nabi Muhammad

Belfry Trianggono sebenarnya bukanlah penampakan, bagi manusia itu dinamakan penampakan, namun sesungguhnya Allah sendiri yang menampakkan...menampakkan diri berbeda artinya dengan penampakan....sesungguhnya tertulis ISRA'El...serupa tapi tak sama dengan ISRA'MIRAJ

Pecinta Ibadah Belfry Trianggono saya tidak tahu , apakah di Quran ada cerita tentang yakub yang bergulat/bergumul dengan Allah, yang pada akhirnya dinamai Israel...istilah Israel juga bisa diartikan perjumpaan dengan Allah...bila tidak ada cerita di quran, saya bisa memakluminya...karena iman bukanlah hasil usaha manusia, namun juga pemberian dan kehendak Allah sendiri.

=============

Jelasnya tidak ada cerita seperti itu, dan iman adalah hidayah tetapi dengan Usaha manusia juga bisa mendapatkan Hidayah. ada yang mendapatkan hidayah karena usahanya dan juga ada mendapatkan karena ketentuan Allah.

Bila anda mau mendapatkan hidayah cobalah mendalami Islam dengan hati yang bersih, semoga apa yang kamu Usahakan dengan mengenal Islam Hidayah Allah turun kepadamu.

Seperti perjalanan orang2 yang berusaha menemukan Tuhan dan kebenaran.

Pecinta Ibadah Belfry Trianggono sebenarnya bukanlah penampakan, bagi manusia itu dinamakan penampakan, namun sesungguhnya Allah sendiri yang menampakkan...menampakkan diri berbeda artinya dengan penampakan....sesungguhnya tertulis ISRA'El...serupa tapi tak sama dengan ISRA'MIRAJ

==================

menampakan mungkin bukan dalam bentuk Wujudiah, tapi Kekuasaan.

Belfry Trianggono bagaimana mungkin manusia dapat berusaha untuk memperoleh iman, sedangkan dirinya saja adalah ciptaan....iman itu adalah pemberian dari Allah sendiri....Bila Ia tak menampakkan/campur tangan, entah dengan cara apapun, entah kekuasaan-Nya atau ciptaan yang lainnya...manusia tak akan memperoleh iman...contoh dari cerita peperrangan Islam, bila tanpa campur tangan Allah mengirimkan api, apakah imannya bisa tumbuh?....demikian pula halnya , saya tidak tahu persis ceritanya...konon katanya Kitab Suci (Quran) turun langsung...intinya bahwa dibalik yang tidak kelihatan mata, dapat mewujudkan yang nampak yaitu kitab....lebih -lebih mewujudkan dalam bentuk manusia yang lebih dari Kitab, manusia itu sendirilah Kitabnya (Kalimattullah)= Yesus

Pecinta Ibadah Betul kan saya tidak menolak bahwa Iman itu adalah hidayah Allah, hanya saja Manusia ada yang namanya Ikhtiar alias Usaha. Berdoa tanpa Ikhtiar ya sia-sia. Islam dibangun diatas akal sehat dan Fitrah manusia itu sendiri. lah kalau mengimani tanpa Ikhtiar apa ga keblinger menunggu hidayah dateng??

Belfry Trianggono maka dalam ajaran katolik berlaku iman dan perbuatan, iman tanpa perbuatan adalah kosong/mati
Pecinta Ibadah lebih -lebih mewujudkan dalam bentuk manusia yang lebih dari Kitab, manusia itu sendirilah Kitabnya (Kalimattullah)= Yesus

==========

Ohhh mau membahas Kalimatullah dalam ayat Al-Quran ya??
apakah ini mau menyelewengkan ayat-ayat Ilahi dalam Al-Quran?

Belfry Trianggono saya tidak menyelewengan, sekarrang saya mau tanya apa betul Isa itu Kalimatullah, sekarang saya mau nanya apa yang dimaksud Kalimattullah itu?...mohon dijelaskan

Pecinta Ibadah Belfry Trianggono saya tidak menyelewengan, sekarrang saya mau tanya apa betul Isa itu Kalimatullah, sekarang saya mau nanya apa yang dimaksud Kalimattullah itu?...mohon dijelaskan

================

Sudah panjang lebar di bahas disini makna kalimatullah, lengkap dengan referensi2 yang Valid

https://www.facebook.com/groups/228896910491299/permalink/286180874762902/

Pecinta Ibadah dari pada OOT mending tanggapi saja argumen saya yang ini Belfry Trianggono:

Pembicaraan kita adalah tentang Theofani, dimana Allah telah menampakan dirinya di dunia. Ayat-ayat Bible menunjukan baik PL maupun PB Allah beberapa kali menampakan dirinya berwujud macam-macam dan itu membuktikan bahwa penulis Bible menambahkan Tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan Hukum Tuhan. dan itu yang akan saya buktikan bahwa itu TIDAK MUNGKIN terjadi. dalilnya sudah saya sampaikan sedikit diatas dari kedua perjanjian tsb diatas.

Adapun pemahaman Muslim bahwa Manusia dapat melihat Allah adalah disaat di akhirat nanti bukan saat didunia dengan mata telanjang dan Bathin (melihat Wujud), dan itupun untuk Muslim yang mendapat Keutamaan. 

Firman Allah.

لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ

Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan. [Qaaf : 35]

Firman Allah.

وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ 

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) waktu itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah : 22-23]

dan inilah ayat2 Al-Quran yang sejalan dengan ayat2 Bible yang menunjukan bahwa Allah tidak bisa terlihat di DUNIA:

Firman Allah ;

لاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ 

Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Al An’aam:103]

Firman Allah.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ 

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]

Firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Quran surat Assyura ayat:51

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ 

Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]

dan yang saya tekankan adalah MELIHAT WUJUD Allah didunia sangatlah tidak Mungkin APALAGI alah mewujudkan kepada wujud2 CIPTAANYA, seperti Manusia-Cahaya-Api-Roh-dll..

dan maaf jika ada Manusia yang bisa melihat Allah di dunia lain (akhirat) saya tidak berani banyak komentar dulu karena pengetahuan saya sangat sedikit tentang masalah Akhirat dan adapun Yesus Pernah Melihat Allah di "Dunia" lain sayapun tidak akan berkomentar banyak dan membahasnya karena dalam Isra Miraj pun Nabi Muhammad juga bertemu Allah.

Alasan kenapa Allah tidak bisa dilihat dan tidak mungkin berwujud kepada wujud CiptaanNYA adalah sangat sederhana sekali, JIKA Allah telah berwujud sebagai ciptaanNYA dan ada manusia yang bisa melihatnya MAKA ke MAHA kuasaan dan ke ISTIMEWAAN allah akan gugur.

Contoh sederhana :
Malaikat bisa berubah wujud menjadi wujud Manusia-Cahaya-Roh-dll
Iblis bisa berubah wujud menjadi Manusia-Cahaya-Roh-dll

Lalu bila Allah juga bisa berubaha wujud juga dengan ALASAN YANG DIPAKSAKAN ATAS KEMAHA KUASAANNYA apakah akan terloihat menjadi kontradikisi?

Allah tidak akan merubah wujudnya menjadi APAPUN (apalagi wujud Makhluknya) karena alasan APAPUN..

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ 

Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]

Jadi Teofani yang didasari oleh ayat2 PB dan PL adalah semuanya bertentangan dengan Allah sendiri yang membuktikan bahwa ayat-ayat tersebut hanyalah HALUSINASI penulis Bible saja dengan memasukan ajaran2 penyembah Berhala yang biasa menganggap Allah bisa dilihat dengan Wujud yang bermacam-macam..

Silahkan bantah dengan se ilmiah mungkin dan tolong jangan berlindung kepada "Akal manusia tidak bisa mencapai Allah"..
Tuesday at 5:53pm · Like · 3
Pecinta Ibadah pembuktian terbalik :

Adakah Makhluk yang diciptakan Allah bisa menyerupai Allah (Wujudillah)??

Jika Allah telah berubah menjadi Manusia-Roh-Cahaya-Api dll, maka ada makhluk yang dapat melakukanya (Malaikat dan IBLIS)

So?? kita pakai Akal sehat berdasarkan Hukum Allah yang MUTLAK yaitu :"Tidak ada yang setara dengan DIA"

Belum ada jawabannya..

Belfry Trianggono Terima kasih

Fokus perbincangan kita untuk ayat ini adalah perkataan “Kalimatullah”. Mengapa ‘Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”? Maksudnya adalah jelas, jika kita memegang kepada konsep Al-Qur’an mentafsirkan antara satu sama lain. Dengan membandingkan ayat di atas dengan ayat yang memperjelaskan isu di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa ‘Isa dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa a.s. sendiri yang diciptakan dengan kalimat kun(jadilah) tanpa berbapa. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu.
============================
Intinya perbedaan adalah di prosesnya, dalam prose situ pasti ada kuasa…hal ini yang mungkin belum juga dipahami oleh saudara muslim, bahwa dalam setiap kata ada kuasa….hal inilah yang membedakan keyakinan, bahwa di dalam Yesus ada kuasa

Pecinta Ibadah Belfry Trianggono Terima kasih

Fokus perbincangan kita untuk ayat ini adalah perkataan “Kalimatullah”. Mengapa ‘Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”? Maksudnya adalah jelas, jika kita memegang kepada konsep Al-Qur’an mentafsirkan antara satu sama lain. Dengan membandingkan ayat di atas dengan ayat yang memperjelaskan isu di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa ‘Isa dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa a.s. sendiri yang diciptakan dengan kalimat kun(jadilah) tanpa berbapa. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu.
============================
Intinya perbedaan adalah di prosesnya, dalam prose situ pasti ada kuasa…hal ini yang mungkin belum juga dipahami oleh saudara muslim, bahwa dalam setiap kata ada kuasa….hal inilah yang membedakan keyakinan, bahwa di dalam Yesus ada kuasa

///////////////////////////

Mas sudah jauh sekali pemahamanya ya, mari kita buktikan apakah Allah MUNGKIN merubah wujudnya..

Silahkan tanggapi dulu topic teofani dulu karena ada kaitanya dengan pemahaman anda Firman yang berubah menjadi Manusia..

Belfry Trianggono Theopani bisa diartikan bhwa Allah menampakan diri dalam bentuk2 yang bisa dipahami oleh manusia.........................................mas PI, saya mau nanya bagaimana caranya Adam pertama kali tahu, bahwa dirinya adalah diciptakan?...tahu-tahu sudah ada di taman tanpa seorangpun,siapa yang memberitahu, kalau dirinya diciptakan...kalau Allah tidak menampakkan diri

Pecinta Ibadah Belfry Trianggono Theopani bisa diartikan bhwa Allah menampakan diri dalam bentuk2 yang bisa dipahami oleh manusia.........................................mas PI, saya mau nanya bagaimana caranya Adam pertama kali tahu, bahwa dirinya adalah diciptakan?...tahu-tahu sudah ada di taman tanpa seorangpun,siapa yang memberitahu, kalau dirinya diciptakan...kalau Allah tidak menampakkan diri
5 minutes ago · Like

=============

Allah menyampaikan pesanya kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada manusia yang dapat Melihat Allah bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa yang di katakan dan kehendaki melalui malaikatNYA.

Pecinta Ibadah Dalam sifat Allah telah dijelaskan bahwa Dia adalah zat yang Maha sempurna, tidak merupai makhlukNya, dapat melihat segalanya dan tidak dapat dilihat. 
Dalam surah al-An’am diterangkan: 
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An`am : 103)
Jadi mengatakan bahwa Allah SWT itu bisa dilihat adalah hal yang menyalahi Al-Quran. Selain ayat ini, ayat lain pun akan mengatakan kemustahilan seseorang bisa melihat zat Allah. Misalnya di dalam surat Al-Ikhlas, Allah menegaskan bahwa diri-Nya tidak bisa disetarakan dengan sesuatu.
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al-Ikhlas: 4)
Di dalam Al-Quran juga diceritakan tentang keinginan manusia untuk melihat wujud asli Allah SWT. Namun sudah dipastikan bahwa selama di dunia ini, manusia tidak akan pernah mampu untuk melihat-Nya. Bahkan sampai tidak mau menyembah Allah kalau tidak melihat dulu. Sikap rendah seperti ini hanya datang dari bangsa yang kurang memiliki kecerdasan teologis, sehingga Allah SWT murka kepada mereka. 
Dan ketika kamu berkata, "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang , karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (QS Al-Baqarah: 55)
Bahkan meski dengan maksud baik-baik dari hamba-Nya seperti Nabi Musa as, Allah SWT pun tidak akan pernah dilihat dengan mata telanjang. Hal demikian pernah terjadi dalam diri Nabi yang dijuluki kalamullah ini. 
Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa, "Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman, "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata, "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman." (QS.Al-A`raf 143)
Jangankan manusia yang lemah, ketika Allah SWT menampakkan diri kepada gunung sekalipun, maka hancurlah gunung itu. Sebab zat Allah memang betul-betul mustahil dilihat oleh makhluqNya. Meski nabi Musa as. adalah orang yang termasuk paling sering menerima mukjizat dari-Nya. Tapi khusus untuk bisa melihat Allah, fasilitas itu tidak ada.

Andri Darmawan ‎@PI:ps, ente salah Mas. Dalam analogi Makhluk maka Apa yang ente utarakan terbatas dari Makhluk ke Makhluk, Tidak Tuhan ke Makhluk. Unsur Tuhan tidak akan Berubah menjadi Unsur Makhluknya, sehingga pernyataan anda sama saja Telah merendahkan Tuhan. Itulah kenapa dalam Islam Menyekutukan Tuhan (Syirik) termasuk Dosa Besar yang tidak Terampuni.

Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
----------------------
Loh analogi koq mas..lantas apa yg hendak dpt kuanalogikan utk menyederhankan pnjlsn agar anda dpt pahamm

Hrs anda ingat yg kubicarakan adalah esensi. 

Kmbali soal pengemis-presiden.apakah dgn berpakain ala pengemiis,si presiden tdk bs menyruh menterinya??

Kemudian,pemahaman mas yg mengaitkan paham pagan,mav mas.kaum pagan tdk mengajarkan adanya "Penebusan dosa"..kalau mau dicari relasinya,ritus menglilingi ka'bah pun sm dgn para penyembah dewi bulan di arab saudi dulu.apa tanggapan mu soal ini?

Mau bilang bhw ini telah dipakai ibrahim? Apa buktinya? Hanya mengandalkan sumber dr internal tnp dukungan fakta arkeologi dan catatn sejarah..itu sunggu monolog dan klaim pembenaran belaka.gimana menurut mu mas @PI?


Pecinta Ibadah Andri Darmawan @PI:ps, ente salah Mas. Dalam analogi Makhluk maka Apa yang ente utarakan terbatas dari Makhluk ke Makhluk, Tidak Tuhan ke Makhluk. Unsur Tuhan tidak akan Berubah menjadi Unsur Makhluknya, sehingga pernyataan anda sama saja Telah merendahkan Tuhan. Itulah kenapa dalam Islam Menyekutukan Tuhan (Syirik) termasuk Dosa Besar yang tidak Terampuni.

Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
----------------------
Loh analogi koq mas..lantas apa yg hendak dpt kuanalogikan utk menyederhankan pnjlsn agar anda dpt pahamm

Hrs anda ingat yg kubicarakan adalah esensi. 

Kmbali soal pengemis-presiden.apakah dgn berpakain ala pengemiis,si presiden tdk bs menyruh menterinya??

Kemudian,pemahaman mas yg mengaitkan paham pagan,mav mas.kaum pagan tdk mengajarkan adanya "Penebusan dosa"..kalau mau dicari relasinya,ritus menglilingi ka'bah pun sm dgn para penyembah dewi bulan di arab saudi dulu.apa tanggapan mu soal ini?

Mau bilang bhw ini telah dipakai ibrahim? Apa buktinya? Hanya mengandalkan sumber dr internal tnp dukungan fakta arkeologi dan catatn sejarah..itu sunggu monolog dan klaim pembenaran belaka.gimana menurut mu mas @PI?

/////////////////////////////////

ente lupa bro, kalau MENTERI dan segala pembantunya juga bisa jadi Pengemis. dalam Sifat Tuhan dan ESENSINYA maka Tuhan tidak akan menjadi Wujud Makhluknya bahkan ESENSI sekalipun.

bila Tuhan merubah wujudnya maka segala ke maha kuasaanya menjadi Kontradiksi, Tuhan menjadi Makhluk maka Esensi dan hakikatnya akan menyalahi unsurnya sendiri. baik Unsur-hakikat-Kuasa-dan segala sifat ketuhanan.

Ritus Haji kebalikan dari ajaran anda mas, sebuah ritual yang awalnya berasal dari Allah dapat diselewengkan oleh umat2 setelah ibrahim. sedangkan dalam ajaran anda berasal dari agama paganisme yang di masukan kedalam ajaran2 Tuhan.


Andri Darmawan ‎707

Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.

Harus anda ingat,ketika anda menolak teofani,artinya anda sdg membatasi wewenang Allah,dan menolak sgl hal yg pernah terjadi pd jaman2 nabi dahulu,dimana mereka "mengalami" dgn berbagai cara,termasuk Musa yg melihat Allah melalalui penampakan "semak api",apakah musa mengajarkan kejahatan,setelah menerima firman dr penampkan Allah lwat wujud "semak api" tsb??? (Hal ini sehubungan anggapan anda,yg menyatakan bhw iblis pun dpt menyamar mjd apapun),nah kalau iblis saja bisa,apakah Allah tdk bisa???

Pola pikir anda yg mengira Allah tak dpt menampakkan dlm rupa apapun,sm hal nya iblis yg mengira Allah yg tdk mungkin mau menyamar sbg cipataannya sndiri,sehingga mereka bebas menguasai manusi utk terus berkubang dlm dosa asal merek krn tdk ada yg menebus mereka akibatk kesalahn manusia pertama.

Lantas,siapa yg dpt menjamin bhw yg menemui sang nabi dan firman yg didengar sang nabi itu dr Allah??.bukankan iblis dpt menyamar demikian? Bahkan lbh sering iblis mempengaruhi manusia lewat suara2 aneh..(Anda pst tahu bbrp kasusnya bkn?)


Andri Darmawan ‎@PI:Ritus Haji kebalikan dari ajaran anda mas, sebuah ritual yang awalnya berasal dari Allah dapat diselewengkan oleh umat2 setelah ibrahim. sedangkan dalam ajaran anda berasal dari agama paganisme yang di masukan kedalam ajaran2 Tuhan.
__________________________

Dapatkah sy melihat bukti sejarah dan arkeologis lainnya selain dr sumber internal mas,yg menjelaskan bhw ka'bah itu pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah?

Sy rasa pola comment yg cuma bisa "membenarkan" dan berlindung dgn melempar "tuduhan" sdh hrs ditiadakan mas,utk menunjukkan kredibilitas cara berdiskusi anda :)


Pecinta Ibadah Andri Darmawan 707

Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.

Harus anda ingat,ketika anda menolak teofani,artinya anda sdg membatasi wewenang Allah,dan menolak sgl hal yg pernah terjadi pd jaman2 nabi dahulu,dimana mereka "mengalami" dgn berbagai cara,termasuk Musa yg melihat Allah melalalui penampakan "semak api",apakah musa mengajarkan kejahatan,setelah menerima firman dr penampkan Allah lwat wujud "semak api" tsb??? (Hal ini sehubungan anggapan anda,yg menyatakan bhw iblis pun dpt menyamar mjd apapun),nah kalau iblis saja bisa,apakah Allah tdk bisa???
==============
Siapa yang membatasi Wewenang Allah? bukankah hanya Kami yang memuliakan dan Mengkuduskan Allah dengan tidak merendahkan Tuhan seperti pemahaman anda tentang Teofani, bukankah sudah jelas Hukum Mutlak Allah adalah tidak ada yang setara dengan Dia.

inilah jadinya jika Kitab anda tidak 100% dari Allah, sehingga tulisan2 karangan penulis bercampur aduk dengan Firman dan ajaran Allah. dan lucunya anda mengatakan "kalau Iblis saja bisa menyamar apalagi Allah".. apa yang ada di otak anda jika mempertahankan pemahamn tersebut, sama saja dengan ada makhluk yang SETARA dengan Allah. Allah menjadi Manusia
Iblis menjadi Manusia
Manusia menjadi Binatang
Iblis menjadi Binatang
Allah...??

Naudzubillah, pemahaman anda sudah sangat2 merendahkan Rabb yang maha agung.

/////////////////////////

AD:
Pola pikir anda yg mengira Allah tak dpt menampakkan dlm rupa apapun,sm hal nya iblis yg mengira Allah yg tdk mungkin mau menyamar sbg cipataannya sndiri,sehingga mereka bebas menguasai manusi utk terus berkubang dlm dosa asal merek krn tdk ada yg menebus mereka akibatk kesalahn manusia pertama.
======================
Emang Iblis mengira Allah tidak bisa berubah menjadi apapun?? bukankah Iblis yang telah membisikan penulis Bible agar manusia mengira Allah dapat berubah menjadi apapun.. sehingga manusia JATUH kepada Kesyirikan terbesar dan Dosa terbesar.

Penebusan Dosa adalah pemahaman masyarakat pagan mas, nih buktinya :

Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan�tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.

///////////////////////////////////

AD:
Lantas,siapa yg dpt menjamin bhw yg menemui sang nabi dan firman yg didengar sang nabi itu dr Allah??.bukankan iblis dpt menyamar demikian? Bahkan lbh sering iblis mempengaruhi manusia lewat suara2 aneh..(Anda pst tahu bbrp kasusnya bkn?)
============
Mas gampang saja ngetesnya, saya tantang anda memberikan AYAT-AYAT Al-Quran yang di bawa Jibril bahwa apa yang disampaikanya adalah bukan dari Allah dengan isi pesan tsb, karena kita bisa tahu kalau dari Iblis pastilah Pesan tersebut menjauhkan kita dari Tuhan.. silahkan

//////////////////////////////

AD:
Dapatkah sy melihat bukti sejarah dan arkeologis lainnya selain dr sumber internal mas,yg menjelaskan bhw ka'bah itu pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah?

Sy rasa pola comment yg cuma bisa "membenarkan" dan berlindung dgn melempar "tuduhan" sdh hrs ditiadakan mas,utk menunjukkan kredibilitas cara berdiskusi anda :)
================
Pembuktian terbalik saja, apakah Ibrahim tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada yang mengatakan dan bukti2 yang anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya mau lihat.

That'clear??

Andri Darmawan ‎@PI:Pembuktian terbalik saja, apakah Ibrahim tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada yang mengatakan dan bukti2 yang anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya mau lihat
------------------------------
Sbg pihak yg meng-klaim sewajibnya andalah yg memberikan bukti.

Yudaisme dan Kristen,sbg ajaran yg muncul lbh dulu drpd Islam,dan yg menceritakan lbh dulu ttg ibrahim,tdk pernah menerangkan adanya ibadah haji oleh ibrahim di ka'bah.gmn?

Ohy dlm hal menanggapi,mentri pun dpt menjadi pengemis,boleh kutanya? Apakah mentri tsb memiliki kuasa spt presiden?m

Berbicara esensi,adalah suatu sifat asal atau dasar yg kekal.spt mutiara yg terendam lumpur tetaplah mutiara.itulah esensi.dpt dipahami hal ini bung @PI?
Andri Darmawan PI:Emang Iblis mengira Allah tidak bisa berubah menjadi apapun?? bukankah Iblis yang telah membisikan penulis Bible agar manusia mengira Allah dapat berubah menjadi apapun.. sehingga manusia JATUH kepada Kesyirikan terbesar dan Dosa terbesar.

Penebusan Dosa adalah pemahaman masyarakat pagan mas, nih buktinya :

Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan�tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
-------------------------------
Mana konsep penebusan dosa dr kisah dewa mesir tbs mas @PI??, atau cuma upaya pencocokan anda saja?

Iblis yg membisiki manusia ttg penebusan dosa? Kalau benar iblis yg membisikkan,maka tdk akan pernah ada nubuat ttg kisah penyaliban dan kelahiran mesias mas..

Apakah ada nubuat sang nabi pula? 

Dan satu lg,bl berasal dr iblis tentu "bukan damai sejahtera"yg akan lahir dr kekristenan dan teladan dr para murid Yesus mas.

Adakah org yg mau rela mati demi iman,dan mendoakan musuh2nya hingga mereka bertobat? Ibliskah yg mengajarkan kasih?,kasih atau kebencian mas @PI??

Jk ada perintah,penggallah musuh2 mu dan halal lah km menumpahkan darah nya bg org2 yg tdk mau ikut serta jalanmu,serta rampaslah harta musuh2mu,baru sy percaya bhw itu berasal dr si jahat.mudah membedakannya bkn?


Belfry Trianggono Mas @ PI Allah menyampaikan pesanya kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada manusia yang dapat Melihat Allah bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa yang di katakan dan kehendaki melalui malaikatNYA.

=================

Saya tidak tahu persis cerita pastinya di Quran, namun bila berkenan saya memberikan suatu peristiwa dimana Hawa telah dirayu oleh Iblis (malaikat jatuh dalam ketidak taatan, pemahamaan Kristiani)….bagaimana si Hawa tahu, yang berbicara dengannya itu malakaikat /Iblis ?....karena ia belum memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat,….darimana si Adam dan Hawa tahu, bahwa mereka adalah malaikat?...siapa yang memberitahu?

Perrmasalahannya di sini adalah saudara muslim belum ada pemahaman tingkat perkembangan rohania,yang tertinggi adalah KUDUS, pertama murni, lalu suci, terakhir kudus….dimana saat itu Adam dan Hawa masih dalam kondisi KUDUS, sehingga ia dapat melihat Allah, tanpa Kekudusan tak seorangpun dapat melihat TUHAN

Andri Darmawan Salam damai sejahtera bagi kita semua.dan mhn mav bl ada tulisan yg slh. Deus vult!!

Pecinta Ibadah Andri Darmawan @PI:Pembuktian terbalik saja, apakah Ibrahim tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada yang mengatakan dan bukti2 yang anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya mau lihat
------------------------------
Sbg pihak yg meng-klaim sewajibnya andalah yg memberikan bukti.

Yudaisme dan Kristen,sbg ajaran yg muncul lbh dulu drpd Islam,dan yg menceritakan lbh dulu ttg ibrahim,tdk pernah menerangkan adanya ibadah haji oleh ibrahim di ka'bah.gmn?

////////////////

ibadah haji dapat dimaknai sebagai perjalanan kesejarahan. Kendati ibadah haji adalah perjalanan dari profan (materi-dunia) ke sakral (ruhani dan spiritual), namun dimensi tarikhiyyahnya (kesejarahannya) juga sangat jelas. Nama-nama tempat seperti Madinah, Jabal Uhud, Bir Ali, Makkah, ‘Arafah, Muzdalifah, Mina, shafa dan marwa, dan tempat lainnya, bukanlah sekedar nama untuk menunjukkan suatu tempat. Dibalik nama-nama itu ada peristiwa penting yang ikut menentukan perjalanan Islam sampai saat ini.

Kita harus memulai wacana tentang ibadah haji dari pribadi agung yang pertama kali mengajarkannya, yaitu Nabi Ibrahim a.s. (`alayhi s-salam, semoga kedamaian bagi beliau), nenek moyang bangsa Arab dan Ibrani, serta bapak dari tiga agama monoteis: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Dengan asumsi bahwa sepertiga penduduk bumi sekarang adalah Kristiani, seperlimanya adalah Muslim, dan sepertigaratusnya adalah Yahudi, tokoh yang mengajarkan ibadah haji tersebut ternyata dihormati oleh lebih dari separoh penghuni planet ini, dengan sebutan yang bervariasi: Abrahem, Abraham, Ibrahim, dan mempunyai julukan sangat mesra: Sahabat Tuhan (Khalilu l-Lah; Khafer Elohim; Amigo Dei; Friend of God).

Dalam Kitab Alquran, nama Nabi Ibrahim a.s. disebutkan 69 kali yang tersebar dalam 25 Surat dan merupakan peringkat kedua terbanyak disebutkan sesudah Nabi Musa a.s. Berdasarkan informasi Alquran, ditambah dengan informasi dari Bereshith (Genesis), Kitab Taurat yang pertama, kita dapat menelusuri riwayat hidup Nabi Ibrahim a.s. Beliau lahir dan dibesarkan di negeri Ur, tanah Kaldea, daerah muara Sungai Efrat (Irak sekarang) sekitar empat ribu tahun yang silam. Meskipun hidup di lingkungan masyarakat Mesopotamia yang menyembah benda-benda langit, Ibrahim sejak muda remaja telah memiliki sifat hanif, yaitu cenderung kepada kebenaran adanya Satu Tuhan. Sebagaimana diterangkan dalam Alquran Surat Al-An`am 74-83, Ibrahim menolak penyembahan bintang, bulan dan matahari, serta mendambakan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.

Tuhan dalam bahasa Mesopotamia disebut El atau Il (nama negeri Babel atau Babil berarti Pintu Tuhan). Anak keturunan Ibrahim kelak, yaitu bangsa Ibrani dan bangsa Arab, memodifikasi nama ini dengan penambahan huruf Ha (Dia), masing-masing menjadi Eloh dan Ilah. Nama yang terakhir ini kemudian diberi kata sandang (artikel definit) Al-, menjadi Al-Ilah atau Allah. Akan tetapi El dan Il sebagai nama Tuhan masih dijumpai dalam bahasa Ibrani dan Arab pada nama-nama Gabriel (Jibril), Michael (Mika’il), Yishma`el (Isma`il), Yisra’el (Isra’il), dan sebagainya.

Perlu diketahui bahwa masyarakat Mesopotamia memakai sistem bilangan dasar enam. Merekalah yang mewariskan kepada kita pembagian lingkaran menjadi 360 derajat, pembagian satu hari menjadi 24 jam, satu jam menjadi 60 menit, dan satu menit menjadi 60 detik. Sistem ini menjadikan bilangan tujuh sebagai sesuatu yang istimewa. Bilangan 60 habis dibagi 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, tetapi tidak habis dibagi tujuh. Itulah sebabnya satu minggu harus tujuh hari, dan sesuatu yang maksimal harus dinyatakan dalam jumlah tujuh. Oleh karena Allah berkomunikasi melalui wahyu-Nya dalam bahasa Nabi yang bersangkutan, maka manasik (tatacara) haji yang disyari`atkan kepada Nabi Ibrahim a.s. banyak melibatkan bilangan tujuh, seperti tujuh putaran thawaf, tujuh bolak-balik sa`i, dan tujuh lontaran terhadap jumrah.

Sang pemuda Ibrahim yang baru menikah dengan gadis pujaannya, Sarah, mengikuti keluarganya pindah dari Ur, menelusuri Sungai Efrat ke daerah hulu di utara, lalu menetap di Haran yang sekarang terletak di wilayah Turki. Penduduk Haran merupakan penyembah berhala dan diperintah oleh seorang raja yang zalim. Kitab Alquran tidak menerangkan nama raja ini, tetapi sumber sejarah Ibrani atau kisah Isra’iliyat menyebutnya Raja Nimrod, yang kemudian disalin menjadi Namrud atau Namruz dalam bahasa Arab. Dalam Alquran Surat Al-Anbiya’ 51-73 diterangkan bahwa Ibrahim mengobrak-abrik berhala-berhala sehingga sang raja murka dan membakar Ibrahim hidup-hidup. Akan tetapi Allah menyelamatkan Ibrahim dengan menjadikan api itu dingin. Kemudian datang perintah Allah agar Ibrahim meninggalkan negerinya.

‘Lekh leka!’ (Pergilah engkau!), demikian perintah Allah yang tercantum dalam Kitab Bereshith (Genesis) 12 : 1, ‘dari negerimu, keluargamu dan rumah bapakmu, ke tanah yang akan Kutunjukkan padamu’. Kitab Alquran Surat Ash-Shaffat 99 merekam pernyataan Ibrahim : Inni dzahibun ila rabbi, sa yahdin (Sesungguhnya aku pergi kepada Tuhanku, kelak Dia menunjuki daku). Tanah yang dijanjikan Allah itu bernama Kana’an, bahasa Aram yang berarti ungu, sebab penduduknya terkenal memproduksi zat warna ungu (purple dyes). Dalam bahasa Yunani kata untuk ungu adalah phonix, sehingga mereka menyebut daerah itu Phoenicia. Bangsa Ibrani kelak menamainya Pelishtim, dan sejarawan Herodotus abad kelima SM mempopulerkannya sebagai Palaistine (Palestina).

Pecinta Ibadah Perintah Allah kepada Ibrahim itu disertai tujuh janji, sebagaimana tercantum dalam Kitab Bereshith 12 : 2-3, yaitu: (1) Aku akan menjadikan engkau bangsa yang besar; (2) Aku akan memberkati engkau; (3) Aku akan membuat namamu masyhur; (4) Engkau akan menjadi suatu berkat; (5) Aku akan memberkati mereka yang memberkati engkau; (6) Aku akan mengutuk mereka yang mengutuk engkau; dan (7) Seluruh kaum di muka bumi melalui engkau akan diberkati.

Kenyataan menunjukkan bahwa dari tiga komunitas agama (Yahudi, Nasrani, Islam) yang mengaku sebagai ‘anak-anak Ibrahim’, hanya umat Islam yang setiap hari menyebut nama Ibrahim dengan penuh khidmat. Pada bagian akhir shalat mereka, dengan khusyuk umat Islam membisikkan kama barakta `ala ibrahim (sebagaimana Engkau telah menganugerahkan berkat kepada Ibrahim).

Ibrahim dalam usia yang makin lanjut belum juga memperoleh keturunan. Beliau tiada henti-hentinya berdoa kepada Allah: Rabbi habli mina sh-shalihin (Ya Tuhanku, karuniai daku anak yang saleh), sebagaimana tercantum dalam Ash-Shaffat 100. Kitab Bereshith 16 : 3 mengungkapkan: ”Dan Sarah istri Ibrahim mengambil Hajar orang Mesir pembantunya, setelah Ibrahim menetap sepuluh tahun di tanah Kana’an, dan dia memberikannya kepada Ibrahim suaminya sebagai istri”. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa Hajar adalah pembantu Sarah (naskah Ibraninya shifhah = pembantu, maid), dan sama sekali bukanlah ‘budak’ atau ‘hamba’ (amah dalam bahasa Ibrani). Juga perlu ditegaskan bahwa Hajar bukanlah ‘gundik’ Ibrahim, melainkan istri yang sah. Kata pada akhir ayat Bereshith 16 : 3 yang digunakan untuk Hajar dalam naskah Ibrani berbunyi ishah (istri, wife) yang juga digunakan pada awal ayat untuk Sarah.

Fa basysyarnahu bi ghulamin halim (Maka Kami gembirakan dia dengan seorang anak yang cerdas), demikian firman Allah dalam Ash-Shaffat 101. Hajar melahirkan seorang putra, yang diberi nama oleh ayahnya Yishma`el (dalam bahasa Ibrani) atau Isma`il (dalam bahasa Arab), yang berarti ‘Tuhan mendengar’, yaitu mendengar doa Ibrahim untuk memperoleh keturunan. Bereshith 16 : 16 menambahkan informasi ‘Dan Ibrahim berusia 86 tahun ketika Hajar melahirkan Isma`il baginya.’

Setelah Isma`il lahir, turunlah perintah Allah tentang kewajiban bersunat (khitan). Dalam Bereshith 17 : 10 tertulis ‘Inilah perjanjian-Ku yang harus engkau pegang, antara Aku dengan engkau dan benihmu sesudah engkau, yaitu setiap laki-laki di antaramu haruslah disunat.” Bagi yang ingkar kepada kewajiban ini, Bereshith 17 : 14 menegaskan ”Dan laki-laki yang tidak disunat kulit khatannya, maka orang itu harus dikeluarkan dari kelompoknya. Dia telah mengingkari perjanjian-Ku.’ Sekali lagi kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam paling konsisten dalam melaksanakan kewajiban bersunat atau khitan ini. Jadi, mereka yang tidak disunat sudah tentu sangat tidak pantas untuk disebut atau mengaku sebagai ‘anak-anak Ibrahim’.

Tentang Isma`il, Aku mendengarkanmu, demikian firman Allah kepada Ibrahim dalam Bereshith 17 : 20. Dalam naskah Ibrani kalimatnya cuma dua kata: uleyishma`el shema`tika, dan sangat menarik bahwa kedua kata ini memiliki tiga huruf dasar yang sama yaitu shin, mem,`ayin. ‘Aku akan memberkati dia dan membuatnya berketurunan sangat banyak. Dua belas pemimpin (melek) akan diperanakkannya, dan Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.’

Ternyata Allah mempunyai Rencana Besar untuk Ibrahim dan Isma`il. Allah memerintahkan Ibrahim untuk membawa Hajar dan anak mereka yang masih kecil meninggalkan Kana’an ke arah selatan, menuju sebuah lembah yang bernama Baka atau Bakkah. Oleh karena mim dan ba sama-sama huruf bilabial (bibir), nama Bakkah lama-kelamaan berubah menjadi Makkah. Dalam bahasa Arab dan Ibrani, kata baka mempunyai dua arti: ‘berderai air mata’ dan ‘pohon balsam’. Arti yang pertama berhubungan dengan gersangnya daerah itu sehingga seolah-olah tidak memberikan harapan, dan arti yang kedua berhubungan dengan banyaknya pohon balsam (genus Commiphora) yang tumbuh di sana.

Apakah keistimewaan lembah Bakkah itu? Allah menjelaskannya dalam Surat Alu Imran 96: Inna awwala baitin wudhi`a li n-nasi la l-ladzi bi bakkata mubarakan wa hudan li l-`alamin (Sesungguhnya Rumah Allah Pertama yang didirikan untuk manusia benar-benar terletak di Bakkah yang diberkati dan petunjuk bagi seluruh alam). Ternyata lembah Bakkah itu merupakan lokasi Rumah Allah (Baitu l-Lah dalam bahasa Arab, Beth Elohim dalam bahasa Ibrani) yang didirikan oleh generasi pertama umat manusia dari zaman Nabi Adam a.s. Pada masa Nabi Ibrahim a.s. lembah itu sudah ditelantarkan, tiada manusia yang menghuni, dan Rumah Allah yang pertama itu hanya tinggal fondasinya saja. Ada cerita yang mengatakan bahwa Rumah Allah itu hancur oleh banjir pada zaman Nabi Nuh a.s. Bagaimana kejadian yang sebenarnya, hanya Allah yang tahu.

Kisah Hajar dan Isma`il dikumpulkan dan ditulis oleh sejarawan Muhammad ibn Jarir ath-Thabari (wafat 310 Hijri atau 922 Masehi) dalam bukunya yang termasyhur, “Tarikh ar-Rusul wa l-Muluk” (Sejarah Para Rasul dan Para Penguasa), Jilid 1, hh. 275-283: ‘Ketika mendapat perintah dari Allah untuk menuju Rumah-Nya, Ibrahim pergi bersama Hajar dan Isma`il disertai malaikat Jibril. Mereka sampai di Makkah yang cuma ditumbuhi pohon akasia, mimosa, balsam dan semak berduri. Rumah Allah saat itu tinggal dasarnya berupa lempung merah. Jibril berkata, Allah memerintahkan engkau untuk meninggalkan mereka. Ibrahim membawa Hajar dan Isma`il ke Hijir (di samping Ka`bah sekarang) dan membuat tenda di sana. Lalu Ibrahim berdoa: ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku menempatkan keturunanku di lembah yang tiada tumbuhan berbuah, di samping Rumah-Mu Yang Suci, agar mereka tetap menegakkan salat. Maka jadikanlah hati manusia berpaling kepada mereka, dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, agar mereka bersyukur’ (Surat Ibrahim 37). Ketika Ibrahim akan pergi, Hajar bertanya, ‘Apakah perintah Allah yang membuatmu meninggalkan kami?’ Ibrahim menjawab, ‘Ya.’ Maka Hajar berkata, ”Jika demikian tentu Allah tidak meninggalkan kami untuk binasa.’ Maka Ibrahim kembali ke Kana’an, meninggalkan mereka berdua di Rumah Allah.”

Pecinta Ibadah Masih kutipan dari Thabari: ‘Isma`il menangis karena sangat kehausan. Hajar memasang telinga untuk mendengar suara yang mungkin membantunya memperoleh air. Dia mendengar suara di bukit Safa, lalu pergi ke sana tetapi tidak menemukan apapun. Lalu dia mendengar suara di bukit Marwah. Dia pergi ke sana, juga tidak menemukan apapun. Hajar kembali ke Safa, lalu balik lagi ke Marwah, dengan tidak merasa letih supaya anaknya dapat minum.’

Bereshith 21 : 17-19 melengkapi kisah ini: ‘Dan Allah mendengar suara anak itu, dan malaikat Allah memanggil dari langit dan berkata kepadanya, ‘Apakah yang engkau susahkan, Hajar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat dia berbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.’ Dan Allah membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah mata air. Dia pergi mengisi kirbat kulitnya dengan air, lalu memberi anak itu minum.

Kembali kepada uraian Thabari: ‘Ketika Hajar sampai di Marwah setelah tujuh kali bolak-balik, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari lembah tempat dia meninggalkan Isma`il. Dia berlari menuju anaknya, dan mendapati mata air memancar dekat tempat dia berbaring. Hajar mengisikan air ke kirbat kulitnya sambil berseru, ‘Zummi, zummi’. Ada yang mengatakan bahwa itu bahasa Mesir yang berarti ‘Berkumpul, berkumpul.’ Mungkin juga itu hanya ucapan Hajar menirukan bunyi air yang memancar. Hanya Allah yang Maha Tahu, tetapi dari ucapan Hajar itulah asal nama telaga Zamzam.’

Adanya sumber air berupa telaga Zamzam membuat tempat itu layak dihuni. Maka datanglah rombongan suku Jurhum yang pemimpinnya bernama Mudad, memohon izin kepada Hajar dan Isma`il untuk menetap di sana.

Pada waktu-waktu tertentu, secara rutin Ibrahim dari Kana’an datang mengunjungi istri dan anak beliau di lembah Makkah yang lambat laun tumbuh menjadi suatu pemukiman.

Ketika Isma`il berusia 13 tahun datanglah ujian dahsyat yang tiada tara. Allah memerintahkan Ibrahim agar berqurban menyembelih putranya yang satu-satunya itu! Sungguh suatu ujian yang sangat berat bagi seorang ayah, namun karena itu perintah Allah maka Ibrahim menyanggupinya tanpa keraguan. Ketika perintah Allah itu disampaikan Ibrahim kepada sang anak, dan ketika Isma`il ditanyai pendapatnya oleh sang ayah, maka Isma`il yang masih berusia remaja itu menjawab: Ya abati, if`al ma tu’mar. Sa tajiduni insya’a l-Lahu mina sh-shabirin (‘Wahai ayahanda, laksanakan apa yang diperintahkan Allah. Insya Allah ayah akan mendapatiku sebagai anak yang sabar’), sebagaimana tercantum dalam Surat Ash-Shaffat 102.

Ibrahim membawa Isma`il ke suatu bukit di sebelah timur Makkah, tempat yang sekarang bernama Mina. Tiga kali Iblis menggoda Ibrahim untuk membatalkan rencananya, tiga kali pula Ibrahim menolak godaan Iblis dengan lontaran kerikil. Tindakan Ibrahim ini kelak diabadikan dalam salah satu manasik (tatacara) haji, yaitu melontar tiga jumrah di Mina. Setelah Isma`il direbahkan pada batu landasan penyembelihan, dan pedang Ibrahim telah siap hendak menyentuh leher putranya, maka Allah berfirman agar Ibrahim mengganti sembelihannya dengan seekor domba. Firman Allah dalam Ash-Shaffat 106-107: Inna hadza lahuwa l-bala’u l-mubin. Wa fadaynahu bi dzibhin `azhim (‘Sesungguhnya ini benar-benar hanya ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor domba yang besar’).

Ibrahim tidak kehilangan putra, bahkan putranya bertambah satu lagi, sebab setelah peristiwa ujian qurban itu Allah memberikan kabar gembira bahwa istri pertamanya, Sarah, akan memberinya putra yang bernama Ishaq (dalam bahasa Arab) atau Yitshaq (dalam bahasa Ibrani), sebagaimana diterangkan dalam Ash-Shaffat 112: Wa basysyarnahu bi ishaq, nabiyyan mina sh-shalihin (‘Dan Kami gembirakan dia dengan Ishaq, seorang nabi yang saleh’). Ishaq kelak menurunkan bangsa Ibrani, sedangkan Isma`il kelak menurunkan bangsa Arab, terutama suku Quraisy di Makkah.

Sekarang marilah kita tinjau informasi Bereshith mengenai peristiwa qurban tersebut. Dalam Bereshith 22 : 2 perintah Allah kepada Ibrahim berbunyi: ‘Ambillah anakmu yang satu-satunya, yang engkau kasihi, Ishaq(?), dan pergilah ke tanah Moriah dan kurbankan dia sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Aku firmankan kepadamu.’

Ketika naskah Taurat dibakukan, para ulama Yahudi mengganti nama Yishma`el (Isma`il) pada Bereshith 22 dengan Yitshaq (Ishaq). Tetapi akal bulus Yahudi ini kelihatan sekali belangnya. Bereshith 22 : 2 jelas menyebutkan ‘anakmu yang satu-satunya’. Naskah Ibraninya berbunyi yahid, artinya ‘satu-satunya’. Hal ini berarti bahwa ujian Allah kepada Ibrahim terjadi sebelum Ishaq lahir, ketika Ibrahim baru mempunyai seorang putra, yaitu Isma`il. Kitab Taurat sendiri jelas menyebutkan bahwa Isma`il lahir ketika Ibrahim berusia 86 tahun (Bereshith 16 : 16), sedangkan Ishaq lahir ketika Ibrahim berusia 100 tahun (Bereshith 21 : 5).

Dalam Al-Baqarah 75 dinyatakan bahwa kaum Yahudi ‘mendengar firman Allah lalu mengubahnya setelah memahaminya padahal mereka mengetahui’ (yasma`una kalama l-Lahi tsumma yuharrifunahu min ba`di ma aqaluhu wa hum ya`lamun). Skandal pengubahan nama Isma`il menjadi Ishaq dalam peristiwa qurban itu disebabkan umat Yahudi tidak rela keturunan Isma`il berperan dalam pelaksanaan janji Allah pada Bereshith 22 : 18 ‘Dan semua bangsa di muka bumi akan diberkati melalui benihmu, karena engkau telah mendengarkan firman-Ku’.

Janji Allah tersebut dipertegas dalam Al-Baqarah 124: ‘Dan ketika Tuhannya menguji Ibrahim dengan perintah-perintah tertentu, maka Ibrahim memenuhi semuanya. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan engkau imam (pemimpin) bagi manusia.’ Ibrahim bertanya, ‘Juga keturunanku?’ Allah berfirman, ‘Perjanjian-Ku tidak mencakup mereka yang zalim’.

Kemudian turunlah perintah Allah kepada Ibrahim dan Isma`il untuk membangun atau merenovasi Rumah Allah (Baitullah) dengan meninggikan fondasi yang memang sudah ada. Al-Baqarah 127 memberikan informasi: yarfa`u ibrahimu l-qawa`ida mina l-baiti wa isma`il (Ibrahim meningkatkan fondasi Al-Bait bersama Isma`il). Oleh karena bangunan Rumah Allah yang didirikan Ibrahim dan Isma`il itu berbentuk kubus (ka’bah dalam bahasa Arab), lama-kelamaan Rumah Allah yang berukuran 12 x 10,5 x 15 meter itu dikenal dengan sebutan Kakbah.

Perlu diketahui bahwa Nabi Ibrahim a.s. memiliki kebiasaan membuat semacam “tempat berdiri” untuk sembahyang (salat) menghadap Allah, yang disebut magom (bahasa Ibrani) atau maqam (bahasa Arab). Di Kana’an beliau sempat membuat sebuah magom, sebagaimana tercantum dalam Bereshith 19 : 27, tetapi magom tersebut rupanya tidak dilestarikan. Di depan Kakbah beliau juga membuat sebuah maqam.

Oleh karena itu, Allah mengabadikan maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim di depan Kakbah itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Baitullah. Wa ttakhidzu min maqami ibrahima mushalla (Dan ambillah Maqam Ibrahim menjadi tempat sembahyang), demikian tercantum dalam Al-Baqarah 125. Sebagai catatan kecil, entah mengapa istilah maqam (makam) digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menyebut “kuburan” sehingga ada jemaah haji yang menyangka Maqam Ibrahim sebagai “kuburan Nabi Ibrahim”, padahal kuburan beliau terletak di Hebron atau Al-Khalil, daerah Tepi Barat, Palestina.


Pecinta Ibadah Setelah Kakbah rampung dibangun, barulah turun perintah Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. agar menyeru manusia untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah mengunjungi Baitullah disebut hajj dalam bahasa Arab serta hagg dalam bahasa Ibrani (huruf Arab ha dan jim identik dengan huruf Ibrani heth dan gimel) yang berarti ‘Perayaan Tuhan, Festival of God’. Surat Al-Hajj 27 merekam firman Allah kepada Nabi Ibrahim a.s.: Wa adzdzin fi n-nasi bi l-hajj. Ya’tuka rijalan wa `ala kulli dhamir, ya’tina min kulli fajjin `amiq (Dan panggillah manusia untuk berhaji. Mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan dengan segala jenis kendaraan, datang dari segenap penjuru yang jauh).

Wa arina manasikana (Dan tunjukkanlah kepada kami tatacara haji bagi kami), demikian permohonan Ibrahim kepada Allah yang tercantum dalam Al-Baqarah 128. Oleh karena itu, Allah mengajarkan tatacara (manasik) ibadah haji kepada Nabi Ibrahim a.s. Manasik haji yang pertama-tama adalah melakukan ihram, artinya ‘mengharamkan’ atau ‘mensucikan’, yaitu mengenakan pakaian ihram serta tidak melakukan larangan-larangan ihram. Begitu jemaah haji menginjakkan kaki di Tanah Haram (Tanah Suci), mereka harus sudah menanggalkan pakaian mereka sehari-hari dan menggantinya dengan kain ihram. Ini suatu perlambang atau simbol bahwa di Rumah Allah manusia harus bersedia membebaskan diri dari segala atribut kekayaan, jabatan, dan status sosial yang disandangkan orang kepadanya. Di hadapan Allah, semua manusia tanpa kecuali berstatus sama, yaitu Hamba Allah.

Kemudian para jemaah haji harus melakukan wuquf (berdiam, jambore) di Padang Arafah, sekira 25 km di sebelah timur Makkah. Inilah upacara gladi resik berkumpulnya umat manusia di Padang Mahsyar pada Hari Akhirat nanti, sekaligus para jemaah haji melakukan “reuni” di tempat pertemuan Adam dan Hawa setelah kedua nenek moyang umat manusia ini terusir dari Taman Eden (Jannatu `Adn). Itulah sebabnya tempat wuquf itu dinamai Padang Arafah, artinya ‘Padang Pengenalan’ agar manusia mengenali kembali persaudaraan sebagai sesama anak cucu Adam dan Hawa. Ketika melakukan wuquf, jemaah haji menyadari bahwa umat manusia yang bermacam-macam warna kulit, bahasa, dan adat-istiadat ternyata adalah saudara sedarah dan seketurunan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Hujurat 13: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa), kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengawasi”.

Selanjutnya, para jemaah haji harus melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh putaran. Inilah tarian kosmos sebab Allah menakdirkan bahwa alam semesta hanya eksis karena gerakan thawaf. Jemaah haji meniru gerakan elektron-elektron yang berthawaf mengelilingi inti atom serta gerakan planet-planet yang berthawaf mengelilingi matahari. Hari Kiamat akan terjadi ketika thawaf alam semesta berhenti. Seluruh materi di jagat raya, dari partikel-partikel penyusun atom sampai benda-benda langit senantiasa tunduk-patuh kepada hukum-hukum Ilahi yang mengatur mereka. Dengan melakukan thawaf diharapkan manusia sebagai bagian alam semesta menyadari bahwa mereka pun seharusnya tunduk-patuh kepada aturan-aturan Allah sebagaimana tunduk-patuhnya seluruh isi langit dan bumi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alu Imran 83: “Apalagi yang mereka cari selain agama Allah, padahal kepada-Nya telah Islam (tunduk-patuh) segala yang di langit dan di bumi secara sukarela atau terpaksa, dan kepada-Nya mereka akan dikembalikan”.

Sesudah melakukan thawaf, jemaah haji harus melakukan sa’i, meniru gerakan Hajar bolak-balik tujuh kali antara bukit Safa dan bukit Marwah. Kata sa’i berarti usaha. Ternyata Hajar baru memperoleh anugerah air Zamzam dari Allah setelah dia melakukan sa’i (usaha) yang maksimal. Dengan melakukan sa’i diharapkan manusia menyadari bahwa kesuksesan dan kejayaan hanya dapat diraih melalui usaha atau perjuangan maksimal, bukan dengan sekadar berdoa sambil berpangku tangan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam An-Najm 39-40: “Bahwa manusia tidak memperoleh apa-apa kecuali apa yang diusahakannya (ma sa`a), dan bahwa usahanya (sa`yahu) akan segera terlihat nyata”.

Sekarang kita teruskan perjalanan sejarah kita. Isma`il menikah dengan Ra`la binti Mudad, putri pemimpin Jurhum yang diceritakan di muka. Pernikahan ini membuahkan dua belas putra yang menurunkan bangsa Arab (Bani Isma`il). Nama-nama mereka tidak disebutkan dalam Alquran, tetapi tercantum lengkap dalam Bereshith 25 : 13-15. Yang banyak disebut-sebut adalah dua orang putra tertua, Nabit (Nebayot) dan Qaydhar (Kedar), sebab mereka berdua kelak menurunkan suku Quraisy penduduk Makkah. Sementara itu di Palestina, Ishaq menikah dengan Ribqah (Rebecca) dan berputra Ya`qub. Ya`qub yang bergelar Yisra’el atau Isra’il mempunyai dua belas putra yang menurunkan bangsa Ibrani (Bani Isra’il).

Pada mulanya Bani Isra’il pun ikut serta dengan saudara-saudara mereka Bani Isma`il menunaikan ibadah haji ke Makkah sebagai sesama keturunan Nabi Ibrahim. Akan tetapi ketika bangsa Arab atau Bani Isma`il tersesat kepada penyembahan berhala, Bani Isra’il tidak lagi mengunjungi Kabah (Ibn Ishaq, Sirah an-Nabawiyyah, h.15). Namun, dalam Kitab Zabur dari Nabi Daud a.s. tersurat kerinduan kepada Baitullah: “Sungguh diberkati mereka yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berteguh hati menunaikan haji. Dan ketika tiba di Lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air” (Zabur 84 : 5-6).

Hanya Allah yang tahu berapa lama Bani Isma`il tetap memegang teguh ajaran Tauhid dari Nabi Ibrahim a.s. Setelah beberapa abad, mereka tergelincir mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala. Ratusan berhala dipasang di sekeliling Kakbah dengan berbagai nama-nama aneh: Lata, Uzza, Manat, Hubal, Asaf, Na’ilah, dan entah apa lagi. Manasik atau tatacara haji juga dicampurbaurkan dengan upacara pemujaan berhala. Keadaan seperti ini berlangsung berabad-abad. Namun, akhirnya tibalah saatnya doa Nabi Ibrahim a.s. dikabulkan, yaitu doa yang beliau sampaikan kepada Allah ketika mendirikan Kakbah: “Ya Tuhan kami, bangkitkanlah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al-Baqarah 129).


Pecinta Ibadah AD:
Ohy dlm hal menanggapi,mentri pun dpt menjadi pengemis,boleh kutanya? Apakah mentri tsb memiliki kuasa spt presiden?m

Berbicara esensi,adalah suatu sifat asal atau dasar yg kekal.spt mutiara yg terendam lumpur tetaplah mutiara.itulah esensi.dpt dipahami hal ini bung @PI?

==============

Dalam kasus Tuhan merubah Wujudnya menjadi sesuatu yang bukan unsurnya adalah tidak Mungkin, Unsur Tuhan tidak sama dengan Unsur Makhluk, begitu juga kekuasaan maupun Hakikatnya.

Perumpamaan tersebut adalah penggabungan antara ajaran Yunani yang dimasukan kepada Ajaran Tuhan sehingga bercampur baur dalam ajaran kristen yang sekarang. Menggambarkan Aktivitas dan segala sesuatu atribut Tuhan yang disamakan dengan Makhluk.

///////////////////////

AD:

Mana konsep penebusan dosa dr kisah dewa mesir tbs mas @PI??, atau cuma upaya pencocokan anda saja?
==============
Konsep Penebusan Dosa yang anda yakini sudah di gabungkan dengan cerita-cerita yang lain dalam agama anda, yang sekarang adalah MODIFIKASI..

///////////////////

AD:
Iblis yg membisiki manusia ttg penebusan dosa? Kalau benar iblis yg membisikkan,maka tdk akan pernah ada nubuat ttg kisah penyaliban dan kelahiran mesias mas..

Apakah ada nubuat sang nabi pula? 

Dan satu lg,bl berasal dr iblis tentu "bukan damai sejahtera"yg akan lahir dr kekristenan dan teladan dr para murid Yesus mas.

Adakah org yg mau rela mati demi iman,dan mendoakan musuh2nya hingga mereka bertobat? Ibliskah yg mengajarkan kasih?,kasih atau kebencian mas @PI??

Jk ada perintah,penggallah musuh2 mu dan halal lah km menumpahkan darah nya bg org2 yg tdk mau ikut serta jalanmu,serta rampaslah harta musuh2mu,baru sy percaya bhw itu berasal dr si jahat.mudah membedakannya bkn?
=====================

Sudah dijelaskan bahwa Bible itu bercampur antara:
1.Firman Tuhan
2.Sabda Nabi
3.Penulis Bible
4.orang dikenal/tidak dikenal

Ada ayat-ayat yang masih dalam kebenaran dan ada ayat-ayat yang jauh dikebenaran, maka terjadilah KONTRADIKSI dalam Kitab itu sendiri.

Orang Rela mati tidak dalam Iman anda saja mas, semua manusia rela mati atas apa yang di yakininya.

ringkasan ayat-ayatnya tolong ditampilkan lengkap dong, kebiasaan pendahulumu selalu memotong-motong AYAT!!!


Pecinta Ibadah Belfry Trianggono Mas @ PI Allah menyampaikan pesanya kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada manusia yang dapat Melihat Allah bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa yang di katakan dan kehendaki melalui malaikatNYA.

=================

Saya tidak tahu persis cerita pastinya di Quran, namun bila berkenan saya memberikan suatu peristiwa dimana Hawa telah dirayu oleh Iblis (malaikat jatuh dalam ketidak taatan, pemahamaan Kristiani)….bagaimana si Hawa tahu, yang berbicara dengannya itu malakaikat /Iblis ?....karena ia belum memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat,….darimana si Adam dan Hawa tahu, bahwa mereka adalah malaikat?...siapa yang memberitahu?

Perrmasalahannya di sini adalah saudara muslim belum ada pemahaman tingkat perkembangan rohania,yang tertinggi adalah KUDUS, pertama murni, lalu suci, terakhir kudus….dimana saat itu Adam dan Hawa masih dalam kondisi KUDUS, sehingga ia dapat melihat Allah, tanpa Kekudusan tak seorangpun dapat melihat TUHAN

///////////////////////////

Mas, ajaran Islam tentang MISTIS ada juga, tingkat kerohanian mereka malah ada yang bilang sampai sama dengan TUHAN.. tetapi tetap SESAT dan menyesatkan pemahaman seperti itu. pemahaman-pemahaman ini tidak sesuai dengan Ajaran Allah dan mengingkari sifat Allah itu sendiri. memang zat Allah seperti apa?? ada yang bisa menjelaskan Manusia maupun makhluk di alam semesta ini??


Andri Darmawan Dr sekian uraian panjang yg anda copas,manakah yg menjawab pertanyaan sy mengenai:adakah pembuktian arkeologis atau literatur sejarah yg menuliskan bhw ka'bah pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah??

dan skalian jg bukti2 dr kitab taurat dan zabur serta keimanan yudaisme,sbg agama tauhid pertama yg mengamini ibrahim pernah beribadah dgn menglilingi ka'bah??

Mas@PI, sy melihat bhw anda tengah menjawab dgn pembenaran belaka,anda berkata kitan suci kami palsu,modifikasi lah..apa anda lupa,bhw kitab suci agama kristen itu sdh terbukti kesahihannya krn ada bukti fisik,arkeologis,ribuan kopian yg melebihi karya tulis jaman pra sejaarah manapun..
dan hrs anda ingat pl,kitab suci kami sgt terbuka terhadap kritik,umat kristen dan umat lainnya dipersilakan mengajukan komentar,di kristen sndiri memiliki tim pengkritik teks alkitab.

Dr kesemua itu,sy rasa tdk ada yg dpt meragukan dr alkitab kami.bagaimana dgn anda? Adakah salinan lain selain mushaf utsman? Sbg bahan compare utk bukti kesahihan?


Andri Darmawan ‎@pi:memang zat Allah seperti apa?? ada yang bisa menjelaskan Manusia maupun makhluk di alam semesta ini??
--------------------------
Anda sndiri msh bertanya2,scr implisi mengakui bhw Allah itu misteri,namun dlm pelbagai hal mengapa anda masih berani menghakimi keimana agama lain? Dan merasa plg tahu ttg Allah? Bhkn bbrp kalangan anda mengaku dpt memahami Allah oleh akal sepenuhnya?? Kontadiktif yg tak pernah berkesudahan.sy rasa baiknya mengurus kesepahaman iman di internal sndiri dulu lbh baik dr pd mengurusi dan menghakimi iman org lain ;)

Saleh Adr-s wah keren ................