Pecinta Ibadah
Barol Jago Udin Saja emang
penulis alkitab siapa?
Kok berani2nya bilang berhalusinasi..? Ckckckck...
4 jam yang lalu melalui seluler · Suka
-------------------
Udin... percayakah anda jika ada org yg mengaku mengetahui isi hati Allah???
Kok berani2nya bilang berhalusinasi..? Ckckckck...
4 jam yang lalu melalui seluler · Suka
-------------------
Udin... percayakah anda jika ada org yg mengaku mengetahui isi hati Allah???
Udin Saja Pecinta Ibadah :
saya ngga nanya jumlah orangnya, tapi siapa?? bisa anda bedakan??
Pecinta
Ibadah to the Point saja, kita akan buktikan bahwa Allah Tidak
bisa dilihat OLEH MANUSIA MANAPUN didunia ini. Silahkan Ayat2 Bible yang
menunjukan Allah Bisa Dilihat, dan saya akan Tunjukan Kebenaran Ilahi bahwa
Allah tidak bisa Dilihat APALAGI disifatkan dengan Makhluknya. kita akan sama2
buktikan mana Firman Allah dan mana yang merupakan Tulisan Halusinasi atas Dasa
Nafsu..
Pecinta
Ibadah Andri Darmawan http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?p=15366
Baca dulu sampai habis , nanti baru sampaikan comment :)
4 hours ago · Like
/////////////////////
Status ane di komentarin aja, bukan ane yang disuruh komentarin. Thread teofani dah lumayan ane ikutin perkembanganya.. Silahkan
Baca dulu sampai habis , nanti baru sampaikan comment :)
4 hours ago · Like
/////////////////////
Status ane di komentarin aja, bukan ane yang disuruh komentarin. Thread teofani dah lumayan ane ikutin perkembanganya.. Silahkan
Andri Darmawan Theofani
jg itu sdh sering dibahas bro, jadi sebaiknya mending ente jalan2 dulu ke room
katolik, biar update pengetahuan, kalau belum tahu kenapa menyimpulkan,
terlebih berani menghakimi lagi ..hadeh
Andri Darmawan sy
hanya sgt menyayangkan ketidak inginan belajar dari kalian yg sering bertanya
ttg Iman kristen, topik sdh berulang kali dibahas, tentu akan sangat lelah bagi
yg ingin menjelaskan utk memaparkannya kembali.
Apa anda pernah main2 ke room katolik atau meng klik, sekdar membaca jawaban dr rekan Katolik yg menjawab dgn link?
sy dulu sering main ke swaramuslim.com, dan tdk alergi utk membaca2 tulisan Islami, mengapa anda dan rekan2 anda, tdk mencoba untuk melakukannya jua? dri situ akan terlihat org yg ingin benar "bertanya" krn ingin tahu, dengan orang yang cuma "Iseng Bertanya".
Pembenaran adalah sikap yang kurang baik, kalua berdakwah hanya melalui pembenaran, maka itu yg dinamakan Syiar Otoriter :)
Apa anda pernah main2 ke room katolik atau meng klik, sekdar membaca jawaban dr rekan Katolik yg menjawab dgn link?
sy dulu sering main ke swaramuslim.com, dan tdk alergi utk membaca2 tulisan Islami, mengapa anda dan rekan2 anda, tdk mencoba untuk melakukannya jua? dri situ akan terlihat org yg ingin benar "bertanya" krn ingin tahu, dengan orang yang cuma "Iseng Bertanya".
Pembenaran adalah sikap yang kurang baik, kalua berdakwah hanya melalui pembenaran, maka itu yg dinamakan Syiar Otoriter :)
Kunang Kunang Hijau AD
: mungkin dari sang pembuat TS sudah tau dan mengapa topi tsb di angkat di
sini...YA KARNA DISINI ADALAH FORUM DISKUSI.....
sudi kiranya mas andri darmawan tdk memandang suatu penghakiman...dan alangkah bijaknya mas andri darmawan TENGOK DAN MENILAI TERHADAP SAUDARA SEIMAN ANDA DISAAT MENGANGKAT TOPIK DI FORDIS INI ATAU TEMPAT FORDIS LAIN.....
#TERIMA_KASIH
sudi kiranya mas andri darmawan tdk memandang suatu penghakiman...dan alangkah bijaknya mas andri darmawan TENGOK DAN MENILAI TERHADAP SAUDARA SEIMAN ANDA DISAAT MENGANGKAT TOPIK DI FORDIS INI ATAU TEMPAT FORDIS LAIN.....
#TERIMA_KASIH
Kunang Kunang Hijau SUDI
KIRANYA MAS ANDRI MELUAGKAN MATA DAN PIKIRAN ANDA UNTUK MENILAI HAL TSB
Andri Darmawan sy
menyampaikan pandangan pribadi, bukan mewakili org lain jadi sekiranya sy tdk
merasa berkepentingan pula bhw pendapat sy ini harus diamini semua pihak. :)
Pecinta
Ibadah waduh belum mulai argumenya sudah kemana2, untuk
membuktikan pemahaman teofani ini benar bukan hanya basa-basi. saya sudah
sampaikan, jika anda menyambut diskusi ini silahkan tanggap dgn baik. link
teofani dari wiki dan katolisitas sy dah punya. lalu kalau udah terus apa saya
mengamini?
maaf saja model diskusi sy tdk bisa kalau hanya melempar link.
nah sekarang jika masih mau lanjut silahkan..
maaf saja model diskusi sy tdk bisa kalau hanya melempar link.
nah sekarang jika masih mau lanjut silahkan..
Andri Darmawan tampilkan
apa yg kau pahami, lalu teruska dengan hal yg belum kau mengerti, itu baru
terlihat bhw kau memag sdh berupaya memahami materi bukan utk menjustifikasi :)
Pecinta
Ibadah TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DAPAT MELIHTA ALLAH :
1 Yohanes 4:12-13
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
1 Timotius 6: 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin
Yohanes 5:37
LAI TB, , Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,"
Yohanes 1 : 18
LAI TB, , Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Jangan kasih bantahan dari Link sarapan pagi, karena saya sudah Lihat.. Mari sini yang punya akal SEHAT, sesuai Alur diskusi..
1 Yohanes 4:12-13
4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
1 Timotius 6: 16
Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin
Yohanes 5:37
LAI TB, , Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,"
Yohanes 1 : 18
LAI TB, , Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Jangan kasih bantahan dari Link sarapan pagi, karena saya sudah Lihat.. Mari sini yang punya akal SEHAT, sesuai Alur diskusi..
Andri Darmawan Hanya
Yesus yang tahu dan pernah melihat Allah, so siapakah Yesus?
Yoh 1:18 "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; e tetapi Anak Tunggal f Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."
Lukas 10:22 "Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku n dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu"
Yoh 1:18 "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; e tetapi Anak Tunggal f Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya."
Lukas 10:22 "Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku n dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu"
Terorist Bagi Penjahat Ada yang melihat dan ada yang dilihat sehingga eksistensi
suatu wujud itu dapat d ketahui. Artinya keduanya berada pada tempata yang
terpisah dan tidak mungkin keduanya satu
Shopan Diansyah Kanapa pada ayat tsbt bahwa ada 2 kepribadian? Kalau
sehakikat knp ada 2 oknum didalam ayat tsbt?
Kalau Yesus adalah Allah knp menyatakan hanya Yesus lah yg melihat Allah?
Kalau Yesus adalah Allah knp menyatakan hanya Yesus lah yg melihat Allah?
Andri Darmawan silakan
anda merenungkankata "relasi", se-hakikat, Imbuhan se-, artinya lebih
dari satu. cth se-irama...se-jalan, dlll
Andri Darmawan @TBP:Ada
yang melihat dan ada yang dilihat sehingga eksistensi suatu wujud itu dapat d
ketahui. Artinya keduanya berada pada tempata yang terpisah dan tidak mungkin
keduanya satu
=========
Apa kah Allah itu terbatas ruang dan waktu, sm spt Manusia, bung??
=========
Apa kah Allah itu terbatas ruang dan waktu, sm spt Manusia, bung??
Pecinta
Ibadah Mas AD:
Pembicaraan kita adalah tentang Theofani, dimana Allah telah menampakan dirinya di dunia. Ayat-ayat Bible menunjukan baik PL maupun PB Allah beberapa kali menampakan dirinya berwujud macam-macam dan itu membuktikan bahwa penulis Bible menambahkan Tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan Hukum Tuhan. dan itu yang akan saya buktikan bahwa itu TIDAK MUNGKIN terjadi. dalilnya sudah saya sampaikan sedikit diatas dari kedua perjanjian tsb diatas.
Adapun pemahaman Muslim bahwa Manusia dapat melihat Allah adalah disaat di akhirat nanti bukan saat didunia dengan mata telanjang dan Bathin (melihat Wujud), dan itupun untuk Muslim yang mendapat Keutamaan.
Firman Allah.
لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan. [Qaaf : 35]
Firman Allah.
وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) waktu itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah : 22-23]
dan inilah ayat2 Al-Quran yang sejalan dengan ayat2 Bible yang menunjukan bahwa Allah tidak bisa terlihat di DUNIA:
Firman Allah ;
لاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Al An’aam:103]
Firman Allah.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]
Firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Quran surat Assyura ayat:51
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
dan yang saya tekankan adalah MELIHAT WUJUD Allah didunia sangatlah tidak Mungkin APALAGI alah mewujudkan kepada wujud2 CIPTAANYA, seperti Manusia-Cahaya-Api-Roh-dll..
dan maaf jika ada Manusia yang bisa melihat Allah di dunia lain (akhirat) saya tidak berani banyak komentar dulu karena pengetahuan saya sangat sedikit tentang masalah Akhirat dan adapun Yesus Pernah Melihat Allah di "Dunia" lain sayapun tidak akan berkomentar banyak dan membahasnya karena dalam Isra Miraj pun Nabi Muhammad juga bertemu Allah.
Alasan kenapa Allah tidak bisa dilihat dan tidak mungkin berwujud kepada wujud CiptaanNYA adalah sangat sederhana sekali, JIKA Allah telah berwujud sebagai ciptaanNYA dan ada manusia yang bisa melihatnya MAKA ke MAHA kuasaan dan ke ISTIMEWAAN allah akan gugur.
Contoh sederhana :
Malaikat bisa berubah wujud menjadi wujud Manusia-Cahaya-Roh-dll
Iblis bisa berubah wujud menjadi Manusia-Cahaya-Roh-dll
Lalu bila Allah juga bisa berubaha wujud juga dengan ALASAN YANG DIPAKSAKAN ATAS KEMAHA KUASAANNYA apakah akan terloihat menjadi kontradikisi?
Allah tidak akan merubah wujudnya menjadi APAPUN (apalagi wujud Makhluknya) karena alasan APAPUN..
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
Jadi Teofani yang didasari oleh ayat2 PB dan PL adalah semuanya bertentangan dengan Allah sendiri yang membuktikan bahwa ayat-ayat tersebut hanyalah HALUSINASI penulis Bible saja dengan memasukan ajaran2 penyembah Berhala yang biasa menganggap Allah bisa dilihat dengan Wujud yang bermacam-macam..
Silahkan bantah dengan se ilmiah mungkin dan tolong jangan berlindung kepada "Akal manusia tidak bisa mencapai Allah"..
Pembicaraan kita adalah tentang Theofani, dimana Allah telah menampakan dirinya di dunia. Ayat-ayat Bible menunjukan baik PL maupun PB Allah beberapa kali menampakan dirinya berwujud macam-macam dan itu membuktikan bahwa penulis Bible menambahkan Tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan Hukum Tuhan. dan itu yang akan saya buktikan bahwa itu TIDAK MUNGKIN terjadi. dalilnya sudah saya sampaikan sedikit diatas dari kedua perjanjian tsb diatas.
Adapun pemahaman Muslim bahwa Manusia dapat melihat Allah adalah disaat di akhirat nanti bukan saat didunia dengan mata telanjang dan Bathin (melihat Wujud), dan itupun untuk Muslim yang mendapat Keutamaan.
Firman Allah.
لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan. [Qaaf : 35]
Firman Allah.
وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) waktu itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah : 22-23]
dan inilah ayat2 Al-Quran yang sejalan dengan ayat2 Bible yang menunjukan bahwa Allah tidak bisa terlihat di DUNIA:
Firman Allah ;
لاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Al An’aam:103]
Firman Allah.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]
Firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Quran surat Assyura ayat:51
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
dan yang saya tekankan adalah MELIHAT WUJUD Allah didunia sangatlah tidak Mungkin APALAGI alah mewujudkan kepada wujud2 CIPTAANYA, seperti Manusia-Cahaya-Api-Roh-dll..
dan maaf jika ada Manusia yang bisa melihat Allah di dunia lain (akhirat) saya tidak berani banyak komentar dulu karena pengetahuan saya sangat sedikit tentang masalah Akhirat dan adapun Yesus Pernah Melihat Allah di "Dunia" lain sayapun tidak akan berkomentar banyak dan membahasnya karena dalam Isra Miraj pun Nabi Muhammad juga bertemu Allah.
Alasan kenapa Allah tidak bisa dilihat dan tidak mungkin berwujud kepada wujud CiptaanNYA adalah sangat sederhana sekali, JIKA Allah telah berwujud sebagai ciptaanNYA dan ada manusia yang bisa melihatnya MAKA ke MAHA kuasaan dan ke ISTIMEWAAN allah akan gugur.
Contoh sederhana :
Malaikat bisa berubah wujud menjadi wujud Manusia-Cahaya-Roh-dll
Iblis bisa berubah wujud menjadi Manusia-Cahaya-Roh-dll
Lalu bila Allah juga bisa berubaha wujud juga dengan ALASAN YANG DIPAKSAKAN ATAS KEMAHA KUASAANNYA apakah akan terloihat menjadi kontradikisi?
Allah tidak akan merubah wujudnya menjadi APAPUN (apalagi wujud Makhluknya) karena alasan APAPUN..
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
Jadi Teofani yang didasari oleh ayat2 PB dan PL adalah semuanya bertentangan dengan Allah sendiri yang membuktikan bahwa ayat-ayat tersebut hanyalah HALUSINASI penulis Bible saja dengan memasukan ajaran2 penyembah Berhala yang biasa menganggap Allah bisa dilihat dengan Wujud yang bermacam-macam..
Silahkan bantah dengan se ilmiah mungkin dan tolong jangan berlindung kepada "Akal manusia tidak bisa mencapai Allah"..
Pecinta
Ibadah pembuktian terbalik :
Adakah Makhluk yang diciptakan Allah bisa menyerupai Allah (Wujudillah)??
Jika Allah telah berubah menjadi Manusia-Roh-Cahaya-Api dll, maka ada makhluk yang dapat melakukanya (Malaikat dan IBLIS)
So?? kita pakai Akal sehat berdasarkan Hukum Allah yang MUTLAK yaitu :"Tidak ada yang setara dengan DIA"
Adakah Makhluk yang diciptakan Allah bisa menyerupai Allah (Wujudillah)??
Jika Allah telah berubah menjadi Manusia-Roh-Cahaya-Api dll, maka ada makhluk yang dapat melakukanya (Malaikat dan IBLIS)
So?? kita pakai Akal sehat berdasarkan Hukum Allah yang MUTLAK yaitu :"Tidak ada yang setara dengan DIA"
Pecinta
Ibadah Materi ini sekaligus membantah ECHAD dalam konsep pemaksaan
TRINITAS, yah sekali dayung 2=3 pulau terlewati. (intermezzo)
Andri Darmawan Perubahan
wujud, bukan perubahan kesetaraan bang @PI, presiden yg menyamar sbg pengemis
dengan memakai topi caping dan baju compang camping tetaplah IA Presiden
Pecinta
Ibadah Ups, ente salah Mas. Dalam analogi Makhluk maka Apa yang
ente utarakan terbatas dari Makhluk ke Makhluk, Tidak Tuhan ke Makhluk. Unsur
Tuhan tidak akan Berubah menjadi Unsur Makhluknya, sehingga pernyataan anda
sama saja Telah merendahkan Tuhan. Itulah kenapa dalam Islam Menyekutukan Tuhan
(Syirik) termasuk Dosa Besar yang tidak Terampuni.
Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
walaupun status masih presiden apakah disaat dia menjadi pengemis dia bisa melakukan hal-hal sewaktu dia jadi Presiden??
Kita tau dalam sejarah Peradaban kuno tentang pemahaman DEWA bisa berubah wujud menjadi apa saja karena kaum Paganisme tidak menyadari Keistemewaan dan kekhususan Allah. Sosok Allah tidak bisa di berikan ATRIBUT apapun dari makhluknya, sesuatu yang di atributkan oleh Allah adalah tidak ada yang SETARA.
Banyak yang tertipu akan pemahaman MAHA KUASA seolah-olah ke Maha kuasaan ini bisa Melakukan apa saja. yang dimaksud melakukan apa saja TETAP tidak akan Kontradiksi dengan Hakikat dan sifat Tuhan itu sendiri. Tuhan berubah menjadi Makhluk maka pada saat itulah ke Maha Kuasaanya Lenyap.
Contoh:
Disaat Tuhan menjadi Manusia maka akan terbatas apa yang dilakukannYA, dan ini terbukti dari sebagian contoh ayat-ayat Bible sendiri:
Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)
Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
walaupun status masih presiden apakah disaat dia menjadi pengemis dia bisa melakukan hal-hal sewaktu dia jadi Presiden??
Kita tau dalam sejarah Peradaban kuno tentang pemahaman DEWA bisa berubah wujud menjadi apa saja karena kaum Paganisme tidak menyadari Keistemewaan dan kekhususan Allah. Sosok Allah tidak bisa di berikan ATRIBUT apapun dari makhluknya, sesuatu yang di atributkan oleh Allah adalah tidak ada yang SETARA.
Banyak yang tertipu akan pemahaman MAHA KUASA seolah-olah ke Maha kuasaan ini bisa Melakukan apa saja. yang dimaksud melakukan apa saja TETAP tidak akan Kontradiksi dengan Hakikat dan sifat Tuhan itu sendiri. Tuhan berubah menjadi Makhluk maka pada saat itulah ke Maha Kuasaanya Lenyap.
Contoh:
Disaat Tuhan menjadi Manusia maka akan terbatas apa yang dilakukannYA, dan ini terbukti dari sebagian contoh ayat-ayat Bible sendiri:
Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)
Belfry Trianggono saya
tidak tahu , apakah di Quran ada cerita tentang yakub yang bergulat/bergumul
dengan Allah, yang pada akhirnya dinamai Israel...istilah Israel juga bisa
diartikan perjumpaan dengan Allah...bila tidak ada cerita di quran, saya bisa
memakluminya...karena iman bukanlah hasil usaha manusia, namun juga pemberian
dan kehendak Allah sendiri.
Belfry Trianggono Bila
Allah tak pernah menampakkan diriNya, dengan apakah manusia dapat beriman?
Hendra
Ismail alangkah rendahnya tuhan klo manusia bisa bergulat melawan
tuhan, trus manusianya menang lagi
Hendra
Ismail bagi Muslim keimanan tak perlu dgn penampakan Tuhan, cukup
dgn kitab suci yg diwahyukan Tuhan kpd Nabi Muhammad
Belfry Trianggono sebenarnya
bukanlah penampakan, bagi manusia itu dinamakan penampakan, namun sesungguhnya
Allah sendiri yang menampakkan...menampakkan diri berbeda artinya dengan
penampakan....sesungguhnya tertulis ISRA'El...serupa tapi tak sama dengan ISRA'MIRAJ
Pecinta
Ibadah Belfry Trianggono saya tidak tahu , apakah di Quran ada
cerita tentang yakub yang bergulat/bergumul dengan Allah, yang pada akhirnya
dinamai Israel...istilah Israel juga bisa diartikan perjumpaan dengan
Allah...bila tidak ada cerita di quran, saya bisa memakluminya...karena iman
bukanlah hasil usaha manusia, namun juga pemberian dan kehendak Allah sendiri.
=============
Jelasnya tidak ada cerita seperti itu, dan iman adalah hidayah tetapi dengan Usaha manusia juga bisa mendapatkan Hidayah. ada yang mendapatkan hidayah karena usahanya dan juga ada mendapatkan karena ketentuan Allah.
Bila anda mau mendapatkan hidayah cobalah mendalami Islam dengan hati yang bersih, semoga apa yang kamu Usahakan dengan mengenal Islam Hidayah Allah turun kepadamu.
Seperti perjalanan orang2 yang berusaha menemukan Tuhan dan kebenaran.
=============
Jelasnya tidak ada cerita seperti itu, dan iman adalah hidayah tetapi dengan Usaha manusia juga bisa mendapatkan Hidayah. ada yang mendapatkan hidayah karena usahanya dan juga ada mendapatkan karena ketentuan Allah.
Bila anda mau mendapatkan hidayah cobalah mendalami Islam dengan hati yang bersih, semoga apa yang kamu Usahakan dengan mengenal Islam Hidayah Allah turun kepadamu.
Seperti perjalanan orang2 yang berusaha menemukan Tuhan dan kebenaran.
Pecinta
Ibadah Belfry Trianggono sebenarnya bukanlah penampakan, bagi
manusia itu dinamakan penampakan, namun sesungguhnya Allah sendiri yang
menampakkan...menampakkan diri berbeda artinya dengan
penampakan....sesungguhnya tertulis ISRA'El...serupa tapi tak sama dengan ISRA'MIRAJ
==================
menampakan mungkin bukan dalam bentuk Wujudiah, tapi Kekuasaan.
==================
menampakan mungkin bukan dalam bentuk Wujudiah, tapi Kekuasaan.
Belfry Trianggono bagaimana
mungkin manusia dapat berusaha untuk memperoleh iman, sedangkan dirinya saja
adalah ciptaan....iman itu adalah pemberian dari Allah sendiri....Bila Ia tak
menampakkan/campur tangan, entah dengan cara apapun, entah kekuasaan-Nya atau
ciptaan yang lainnya...manusia tak akan memperoleh iman...contoh dari cerita
peperrangan Islam, bila tanpa campur tangan Allah mengirimkan api, apakah
imannya bisa tumbuh?....demikian pula halnya , saya tidak tahu persis
ceritanya...konon katanya Kitab Suci (Quran) turun langsung...intinya bahwa
dibalik yang tidak kelihatan mata, dapat mewujudkan yang nampak yaitu
kitab....lebih -lebih mewujudkan dalam bentuk manusia yang lebih dari Kitab,
manusia itu sendirilah Kitabnya (Kalimattullah)= Yesus
Pecinta
Ibadah Betul kan
saya tidak menolak bahwa Iman itu adalah hidayah Allah, hanya saja Manusia ada
yang namanya Ikhtiar alias Usaha. Berdoa tanpa Ikhtiar ya sia-sia. Islam
dibangun diatas akal sehat dan Fitrah manusia itu sendiri. lah kalau mengimani
tanpa Ikhtiar apa ga keblinger menunggu hidayah dateng??
Belfry Trianggono maka
dalam ajaran katolik berlaku iman dan perbuatan, iman tanpa perbuatan adalah
kosong/mati
Pecinta
Ibadah lebih -lebih mewujudkan dalam bentuk manusia yang lebih
dari Kitab, manusia itu sendirilah Kitabnya (Kalimattullah)= Yesus
==========
Ohhh mau membahas Kalimatullah dalam ayat Al-Quran ya??
apakah ini mau menyelewengkan ayat-ayat Ilahi dalam Al-Quran?
==========
Ohhh mau membahas Kalimatullah dalam ayat Al-Quran ya??
apakah ini mau menyelewengkan ayat-ayat Ilahi dalam Al-Quran?
Belfry Trianggono saya
tidak menyelewengan, sekarrang saya mau tanya apa betul Isa itu Kalimatullah,
sekarang saya mau nanya apa yang dimaksud Kalimattullah itu?...mohon dijelaskan
Pecinta
Ibadah Belfry Trianggono saya tidak menyelewengan, sekarrang saya
mau tanya apa betul Isa itu Kalimatullah, sekarang saya mau nanya apa yang
dimaksud Kalimattullah itu?...mohon dijelaskan
================
Sudah panjang lebar di bahas disini makna kalimatullah, lengkap dengan referensi2 yang Valid
https://www.facebook.com/groups/228896910491299/permalink/286180874762902/
================
Sudah panjang lebar di bahas disini makna kalimatullah, lengkap dengan referensi2 yang Valid
https://www.facebook.com/groups/228896910491299/permalink/286180874762902/
Pecinta
Ibadah dari pada OOT mending tanggapi saja argumen saya yang ini Belfry
Trianggono:
Pembicaraan kita adalah tentang Theofani, dimana Allah telah menampakan dirinya di dunia. Ayat-ayat Bible menunjukan baik PL maupun PB Allah beberapa kali menampakan dirinya berwujud macam-macam dan itu membuktikan bahwa penulis Bible menambahkan Tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan Hukum Tuhan. dan itu yang akan saya buktikan bahwa itu TIDAK MUNGKIN terjadi. dalilnya sudah saya sampaikan sedikit diatas dari kedua perjanjian tsb diatas.
Adapun pemahaman Muslim bahwa Manusia dapat melihat Allah adalah disaat di akhirat nanti bukan saat didunia dengan mata telanjang dan Bathin (melihat Wujud), dan itupun untuk Muslim yang mendapat Keutamaan.
Firman Allah.
لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan. [Qaaf : 35]
Firman Allah.
وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) waktu itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah : 22-23]
dan inilah ayat2 Al-Quran yang sejalan dengan ayat2 Bible yang menunjukan bahwa Allah tidak bisa terlihat di DUNIA:
Firman Allah ;
لاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Al An’aam:103]
Firman Allah.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]
Firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Quran surat Assyura ayat:51
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
dan yang saya tekankan adalah MELIHAT WUJUD Allah didunia sangatlah tidak Mungkin APALAGI alah mewujudkan kepada wujud2 CIPTAANYA, seperti Manusia-Cahaya-Api-Roh-dll..
dan maaf jika ada Manusia yang bisa melihat Allah di dunia lain (akhirat) saya tidak berani banyak komentar dulu karena pengetahuan saya sangat sedikit tentang masalah Akhirat dan adapun Yesus Pernah Melihat Allah di "Dunia" lain sayapun tidak akan berkomentar banyak dan membahasnya karena dalam Isra Miraj pun Nabi Muhammad juga bertemu Allah.
Alasan kenapa Allah tidak bisa dilihat dan tidak mungkin berwujud kepada wujud CiptaanNYA adalah sangat sederhana sekali, JIKA Allah telah berwujud sebagai ciptaanNYA dan ada manusia yang bisa melihatnya MAKA ke MAHA kuasaan dan ke ISTIMEWAAN allah akan gugur.
Contoh sederhana :
Malaikat bisa berubah wujud menjadi wujud Manusia-Cahaya-Roh-dll
Iblis bisa berubah wujud menjadi Manusia-Cahaya-Roh-dll
Lalu bila Allah juga bisa berubaha wujud juga dengan ALASAN YANG DIPAKSAKAN ATAS KEMAHA KUASAANNYA apakah akan terloihat menjadi kontradikisi?
Allah tidak akan merubah wujudnya menjadi APAPUN (apalagi wujud Makhluknya) karena alasan APAPUN..
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
Jadi Teofani yang didasari oleh ayat2 PB dan PL adalah semuanya bertentangan dengan Allah sendiri yang membuktikan bahwa ayat-ayat tersebut hanyalah HALUSINASI penulis Bible saja dengan memasukan ajaran2 penyembah Berhala yang biasa menganggap Allah bisa dilihat dengan Wujud yang bermacam-macam..
Silahkan bantah dengan se ilmiah mungkin dan tolong jangan berlindung kepada "Akal manusia tidak bisa mencapai Allah"..
Tuesday at 5:53pm · Like · 3
Pecinta Ibadah pembuktian terbalik :
Adakah Makhluk yang diciptakan Allah bisa menyerupai Allah (Wujudillah)??
Jika Allah telah berubah menjadi Manusia-Roh-Cahaya-Api dll, maka ada makhluk yang dapat melakukanya (Malaikat dan IBLIS)
So?? kita pakai Akal sehat berdasarkan Hukum Allah yang MUTLAK yaitu :"Tidak ada yang setara dengan DIA"
Belum ada jawabannya..
Pembicaraan kita adalah tentang Theofani, dimana Allah telah menampakan dirinya di dunia. Ayat-ayat Bible menunjukan baik PL maupun PB Allah beberapa kali menampakan dirinya berwujud macam-macam dan itu membuktikan bahwa penulis Bible menambahkan Tulisan-tulisan yang tidak sejalan dengan Hukum Tuhan. dan itu yang akan saya buktikan bahwa itu TIDAK MUNGKIN terjadi. dalilnya sudah saya sampaikan sedikit diatas dari kedua perjanjian tsb diatas.
Adapun pemahaman Muslim bahwa Manusia dapat melihat Allah adalah disaat di akhirat nanti bukan saat didunia dengan mata telanjang dan Bathin (melihat Wujud), dan itupun untuk Muslim yang mendapat Keutamaan.
Firman Allah.
لَهُم مَّايَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌ
Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahan. [Qaaf : 35]
Firman Allah.
وُجُوهُُ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ . إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) waktu itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. [Al-Qiyamah : 22-23]
dan inilah ayat2 Al-Quran yang sejalan dengan ayat2 Bible yang menunjukan bahwa Allah tidak bisa terlihat di DUNIA:
Firman Allah ;
لاَ تُدْرِكُهُ اْلأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ اْلأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. [Al An’aam:103]
Firman Allah.
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:"Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau". Rabb berfirman:"Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:"Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman". [Al A’raf :143]
Firman Allah Azza wa Jalla dalam Al-Quran surat Assyura ayat:51
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
dan yang saya tekankan adalah MELIHAT WUJUD Allah didunia sangatlah tidak Mungkin APALAGI alah mewujudkan kepada wujud2 CIPTAANYA, seperti Manusia-Cahaya-Api-Roh-dll..
dan maaf jika ada Manusia yang bisa melihat Allah di dunia lain (akhirat) saya tidak berani banyak komentar dulu karena pengetahuan saya sangat sedikit tentang masalah Akhirat dan adapun Yesus Pernah Melihat Allah di "Dunia" lain sayapun tidak akan berkomentar banyak dan membahasnya karena dalam Isra Miraj pun Nabi Muhammad juga bertemu Allah.
Alasan kenapa Allah tidak bisa dilihat dan tidak mungkin berwujud kepada wujud CiptaanNYA adalah sangat sederhana sekali, JIKA Allah telah berwujud sebagai ciptaanNYA dan ada manusia yang bisa melihatnya MAKA ke MAHA kuasaan dan ke ISTIMEWAAN allah akan gugur.
Contoh sederhana :
Malaikat bisa berubah wujud menjadi wujud Manusia-Cahaya-Roh-dll
Iblis bisa berubah wujud menjadi Manusia-Cahaya-Roh-dll
Lalu bila Allah juga bisa berubaha wujud juga dengan ALASAN YANG DIPAKSAKAN ATAS KEMAHA KUASAANNYA apakah akan terloihat menjadi kontradikisi?
Allah tidak akan merubah wujudnya menjadi APAPUN (apalagi wujud Makhluknya) karena alasan APAPUN..
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاء حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاء إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu, atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. [Assyura:51]
Jadi Teofani yang didasari oleh ayat2 PB dan PL adalah semuanya bertentangan dengan Allah sendiri yang membuktikan bahwa ayat-ayat tersebut hanyalah HALUSINASI penulis Bible saja dengan memasukan ajaran2 penyembah Berhala yang biasa menganggap Allah bisa dilihat dengan Wujud yang bermacam-macam..
Silahkan bantah dengan se ilmiah mungkin dan tolong jangan berlindung kepada "Akal manusia tidak bisa mencapai Allah"..
Tuesday at 5:53pm · Like · 3
Pecinta Ibadah pembuktian terbalik :
Adakah Makhluk yang diciptakan Allah bisa menyerupai Allah (Wujudillah)??
Jika Allah telah berubah menjadi Manusia-Roh-Cahaya-Api dll, maka ada makhluk yang dapat melakukanya (Malaikat dan IBLIS)
So?? kita pakai Akal sehat berdasarkan Hukum Allah yang MUTLAK yaitu :"Tidak ada yang setara dengan DIA"
Belum ada jawabannya..
Belfry Trianggono Terima
kasih
Fokus perbincangan kita untuk ayat ini adalah perkataan “Kalimatullah”. Mengapa ‘Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”? Maksudnya adalah jelas, jika kita memegang kepada konsep Al-Qur’an mentafsirkan antara satu sama lain. Dengan membandingkan ayat di atas dengan ayat yang memperjelaskan isu di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa ‘Isa dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa a.s. sendiri yang diciptakan dengan kalimat kun(jadilah) tanpa berbapa. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu.
============================
Intinya perbedaan adalah di prosesnya, dalam prose situ pasti ada kuasa…hal ini yang mungkin belum juga dipahami oleh saudara muslim, bahwa dalam setiap kata ada kuasa….hal inilah yang membedakan keyakinan, bahwa di dalam Yesus ada kuasa
Fokus perbincangan kita untuk ayat ini adalah perkataan “Kalimatullah”. Mengapa ‘Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”? Maksudnya adalah jelas, jika kita memegang kepada konsep Al-Qur’an mentafsirkan antara satu sama lain. Dengan membandingkan ayat di atas dengan ayat yang memperjelaskan isu di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa ‘Isa dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa a.s. sendiri yang diciptakan dengan kalimat kun(jadilah) tanpa berbapa. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu.
============================
Intinya perbedaan adalah di prosesnya, dalam prose situ pasti ada kuasa…hal ini yang mungkin belum juga dipahami oleh saudara muslim, bahwa dalam setiap kata ada kuasa….hal inilah yang membedakan keyakinan, bahwa di dalam Yesus ada kuasa
Pecinta
Ibadah Belfry Trianggono Terima kasih
Fokus perbincangan kita untuk ayat ini adalah perkataan “Kalimatullah”. Mengapa ‘Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”? Maksudnya adalah jelas, jika kita memegang kepada konsep Al-Qur’an mentafsirkan antara satu sama lain. Dengan membandingkan ayat di atas dengan ayat yang memperjelaskan isu di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa ‘Isa dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa a.s. sendiri yang diciptakan dengan kalimat kun(jadilah) tanpa berbapa. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu.
============================
Intinya perbedaan adalah di prosesnya, dalam prose situ pasti ada kuasa…hal ini yang mungkin belum juga dipahami oleh saudara muslim, bahwa dalam setiap kata ada kuasa….hal inilah yang membedakan keyakinan, bahwa di dalam Yesus ada kuasa
///////////////////////////
Mas sudah jauh sekali pemahamanya ya, mari kita buktikan apakah Allah MUNGKIN merubah wujudnya..
Silahkan tanggapi dulu topic teofani dulu karena ada kaitanya dengan pemahaman anda Firman yang berubah menjadi Manusia..
Fokus perbincangan kita untuk ayat ini adalah perkataan “Kalimatullah”. Mengapa ‘Isa Al-Masih dipanggil “Kalimatullah”? Maksudnya adalah jelas, jika kita memegang kepada konsep Al-Qur’an mentafsirkan antara satu sama lain. Dengan membandingkan ayat di atas dengan ayat yang memperjelaskan isu di atas, kita boleh membuat kesimpulan bahawa ‘Isa dipanggil “Kalimatullah” disebabkan oleh proses kejadian ‘Isa a.s. sendiri yang diciptakan dengan kalimat kun(jadilah) tanpa berbapa. Proses kejadian ‘Isa adalah sama seperti kejadian Adam yang tiada berbapa atau beribu.
============================
Intinya perbedaan adalah di prosesnya, dalam prose situ pasti ada kuasa…hal ini yang mungkin belum juga dipahami oleh saudara muslim, bahwa dalam setiap kata ada kuasa….hal inilah yang membedakan keyakinan, bahwa di dalam Yesus ada kuasa
///////////////////////////
Mas sudah jauh sekali pemahamanya ya, mari kita buktikan apakah Allah MUNGKIN merubah wujudnya..
Silahkan tanggapi dulu topic teofani dulu karena ada kaitanya dengan pemahaman anda Firman yang berubah menjadi Manusia..
Belfry Trianggono Theopani
bisa diartikan bhwa Allah menampakan diri dalam bentuk2 yang bisa dipahami oleh
manusia.........................................mas PI, saya mau nanya
bagaimana caranya Adam pertama kali tahu, bahwa dirinya adalah
diciptakan?...tahu-tahu sudah ada di taman tanpa seorangpun,siapa yang
memberitahu, kalau dirinya diciptakan...kalau Allah tidak menampakkan diri
Pecinta
Ibadah Belfry Trianggono Theopani bisa diartikan bhwa Allah
menampakan diri dalam bentuk2 yang bisa dipahami oleh
manusia.........................................mas PI, saya mau nanya
bagaimana caranya Adam pertama kali tahu, bahwa dirinya adalah
diciptakan?...tahu-tahu sudah ada di taman tanpa seorangpun,siapa yang
memberitahu, kalau dirinya diciptakan...kalau Allah tidak menampakkan diri
5 minutes ago · Like
=============
Allah menyampaikan pesanya kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada manusia yang dapat Melihat Allah bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa yang di katakan dan kehendaki melalui malaikatNYA.
5 minutes ago · Like
=============
Allah menyampaikan pesanya kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada manusia yang dapat Melihat Allah bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa yang di katakan dan kehendaki melalui malaikatNYA.
Pecinta
Ibadah Dalam sifat Allah telah dijelaskan bahwa Dia adalah zat
yang Maha sempurna, tidak merupai makhlukNya, dapat melihat segalanya dan tidak
dapat dilihat.
Dalam surah al-An’am diterangkan:
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An`am : 103)
Jadi mengatakan bahwa Allah SWT itu bisa dilihat adalah hal yang menyalahi Al-Quran. Selain ayat ini, ayat lain pun akan mengatakan kemustahilan seseorang bisa melihat zat Allah. Misalnya di dalamsurat Al-Ikhlas, Allah
menegaskan bahwa diri-Nya tidak bisa disetarakan dengan sesuatu.
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al-Ikhlas: 4)
Di dalam Al-Quran juga diceritakan tentang keinginan manusia untuk melihat wujud asli Allah SWT. Namun sudah dipastikan bahwa selama di dunia ini, manusia tidak akan pernah mampu untuk melihat-Nya. Bahkan sampai tidak mau menyembah Allah kalau tidak melihat dulu. Sikap rendah seperti ini hanya datang dari bangsa yang kurang memiliki kecerdasan teologis, sehingga Allah SWT murka kepada mereka.
Dan ketika kamu berkata, "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang , karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (QS Al-Baqarah: 55)
Bahkan meski dengan maksud baik-baik dari hamba-Nya seperti Nabi Musa as, Allah SWT pun tidak akan pernah dilihat dengan mata telanjang. Hal demikian pernah terjadi dalam diri Nabi yang dijuluki kalamullah ini.
Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa, "Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman, "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata, "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman." (QS.Al-A`raf 143)
Jangankan manusia yang lemah, ketika Allah SWT menampakkan diri kepada gunung sekalipun, maka hancurlah gunung itu. Sebab zat Allah memang betul-betul mustahil dilihat oleh makhluqNya. Meski nabi Musa as. adalah orang yang termasuk paling sering menerima mukjizat dari-Nya. Tapi khusus untuk bisa melihat Allah, fasilitas itu tidak ada.
Dalam surah al-An’am diterangkan:
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS Al-An`am : 103)
Jadi mengatakan bahwa Allah SWT itu bisa dilihat adalah hal yang menyalahi Al-Quran. Selain ayat ini, ayat lain pun akan mengatakan kemustahilan seseorang bisa melihat zat Allah. Misalnya di dalam
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al-Ikhlas: 4)
Di dalam Al-Quran juga diceritakan tentang keinginan manusia untuk melihat wujud asli Allah SWT. Namun sudah dipastikan bahwa selama di dunia ini, manusia tidak akan pernah mampu untuk melihat-Nya. Bahkan sampai tidak mau menyembah Allah kalau tidak melihat dulu. Sikap rendah seperti ini hanya datang dari bangsa yang kurang memiliki kecerdasan teologis, sehingga Allah SWT murka kepada mereka.
Dan ketika kamu berkata, "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang , karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya." (QS Al-Baqarah: 55)
Bahkan meski dengan maksud baik-baik dari hamba-Nya seperti Nabi Musa as, Allah SWT pun tidak akan pernah dilihat dengan mata telanjang. Hal demikian pernah terjadi dalam diri Nabi yang dijuluki kalamullah ini.
Dan tatkala Musa datang untuk pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman kepadanya, berkatalah Musa, "Ya Tuhanku, nampakkanlah kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman, "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu , dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata, "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman." (QS.Al-A`raf 143)
Jangankan manusia yang lemah, ketika Allah SWT menampakkan diri kepada gunung sekalipun, maka hancurlah gunung itu. Sebab zat Allah memang betul-betul mustahil dilihat oleh makhluqNya. Meski nabi Musa as. adalah orang yang termasuk paling sering menerima mukjizat dari-Nya. Tapi khusus untuk bisa melihat Allah, fasilitas itu tidak ada.
Andri Darmawan @PI:ps,
ente salah Mas. Dalam analogi Makhluk maka Apa yang ente utarakan terbatas dari
Makhluk ke Makhluk, Tidak Tuhan ke Makhluk. Unsur Tuhan tidak akan Berubah
menjadi Unsur Makhluknya, sehingga pernyataan anda sama saja Telah merendahkan
Tuhan. Itulah kenapa dalam Islam Menyekutukan Tuhan (Syirik) termasuk Dosa
Besar yang tidak Terampuni.
Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
----------------------
Loh analogi koq mas..lantas apa yg hendak dpt kuanalogikan utk menyederhankan pnjlsn agar anda dpt pahamm
Hrs anda ingat yg kubicarakan adalah esensi.
Kmbali soal pengemis-presiden.apakah dgn berpakain ala pengemiis,si presiden tdk bs menyruh menterinya??
Kemudian,pemahaman mas yg mengaitkan paham pagan,mav mas.kaum pagan tdk mengajarkan adanya "Penebusan dosa"..kalau mau dicari relasinya,ritus menglilingi ka'bah pun sm dgn para penyembah dewi bulan di arab saudi dulu.apa tanggapan mu soal ini?
Mau bilang bhw ini telah dipakai ibrahim? Apa buktinya? Hanya mengandalkan sumber dr internal tnp dukungan fakta arkeologi dan catatn sejarah..itu sunggu monolog dan klaim pembenaran belaka.gimana menurut mu mas @PI?
Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
----------------------
Loh analogi koq mas..lantas apa yg hendak dpt kuanalogikan utk menyederhankan pnjlsn agar anda dpt pahamm
Hrs anda ingat yg kubicarakan adalah esensi.
Kmbali soal pengemis-presiden.apakah dgn berpakain ala pengemiis,si presiden tdk bs menyruh menterinya??
Kemudian,pemahaman mas yg mengaitkan paham pagan,mav mas.kaum pagan tdk mengajarkan adanya "Penebusan dosa"..kalau mau dicari relasinya,ritus menglilingi ka'bah pun sm dgn para penyembah dewi bulan di arab saudi dulu.apa tanggapan mu soal ini?
Mau bilang bhw ini telah dipakai ibrahim? Apa buktinya? Hanya mengandalkan sumber dr internal tnp dukungan fakta arkeologi dan catatn sejarah..itu sunggu monolog dan klaim pembenaran belaka.gimana menurut mu mas @PI?
Pecinta
Ibadah Andri Darmawan @PI:ps, ente salah Mas. Dalam analogi
Makhluk maka Apa yang ente utarakan terbatas dari Makhluk ke Makhluk, Tidak
Tuhan ke Makhluk. Unsur Tuhan tidak akan Berubah menjadi Unsur Makhluknya,
sehingga pernyataan anda sama saja Telah merendahkan Tuhan. Itulah kenapa dalam
Islam Menyekutukan Tuhan (Syirik) termasuk Dosa Besar yang tidak Terampuni.
Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
----------------------
Loh analogi koq mas..lantas apa yg hendak dpt kuanalogikan utk menyederhankan pnjlsn agar anda dpt pahamm
Hrs anda ingat yg kubicarakan adalah esensi.
Kmbali soal pengemis-presiden.apakah dgn berpakain ala pengemiis,si presiden tdk bs menyruh menterinya??
Kemudian,pemahaman mas yg mengaitkan paham pagan,mav mas.kaum pagan tdk mengajarkan adanya "Penebusan dosa"..kalau mau dicari relasinya,ritus menglilingi ka'bah pun sm dgn para penyembah dewi bulan di arab saudi dulu.apa tanggapan mu soal ini?
Mau bilang bhw ini telah dipakai ibrahim? Apa buktinya? Hanya mengandalkan sumber dr internal tnp dukungan fakta arkeologi dan catatn sejarah..itu sunggu monolog dan klaim pembenaran belaka.gimana menurut mu mas @PI?
/////////////////////////////////
ente lupa bro, kalau MENTERI dan segala pembantunya juga bisa jadi Pengemis. dalam Sifat Tuhan dan ESENSINYA maka Tuhan tidak akan menjadi Wujud Makhluknya bahkan ESENSI sekalipun.
bila Tuhan merubah wujudnya maka segala ke maha kuasaanya menjadi Kontradiksi, Tuhan menjadi Makhluk maka Esensi dan hakikatnya akan menyalahi unsurnya sendiri. baik Unsur-hakikat-Kuasa-dan segala sifat ketuhanan.
Ritus Haji kebalikan dari ajaran anda mas, sebuah ritual yang awalnya berasal dari Allah dapat diselewengkan oleh umat2 setelah ibrahim. sedangkan dalam ajaran anda berasal dari agama paganisme yang di masukan kedalam ajaran2 Tuhan.
Presiden=KUAT
Pengemis=LEMAH
----------------------
Loh analogi koq mas..lantas apa yg hendak dpt kuanalogikan utk menyederhankan pnjlsn agar anda dpt pahamm
Hrs anda ingat yg kubicarakan adalah esensi.
Kmbali soal pengemis-presiden.apakah dgn berpakain ala pengemiis,si presiden tdk bs menyruh menterinya??
Kemudian,pemahaman mas yg mengaitkan paham pagan,mav mas.kaum pagan tdk mengajarkan adanya "Penebusan dosa"..kalau mau dicari relasinya,ritus menglilingi ka'bah pun sm dgn para penyembah dewi bulan di arab saudi dulu.apa tanggapan mu soal ini?
Mau bilang bhw ini telah dipakai ibrahim? Apa buktinya? Hanya mengandalkan sumber dr internal tnp dukungan fakta arkeologi dan catatn sejarah..itu sunggu monolog dan klaim pembenaran belaka.gimana menurut mu mas @PI?
/////////////////////////////////
ente lupa bro, kalau MENTERI dan segala pembantunya juga bisa jadi Pengemis. dalam Sifat Tuhan dan ESENSINYA maka Tuhan tidak akan menjadi Wujud Makhluknya bahkan ESENSI sekalipun.
bila Tuhan merubah wujudnya maka segala ke maha kuasaanya menjadi Kontradiksi, Tuhan menjadi Makhluk maka Esensi dan hakikatnya akan menyalahi unsurnya sendiri. baik Unsur-hakikat-Kuasa-dan segala sifat ketuhanan.
Ritus Haji kebalikan dari ajaran anda mas, sebuah ritual yang awalnya berasal dari Allah dapat diselewengkan oleh umat2 setelah ibrahim. sedangkan dalam ajaran anda berasal dari agama paganisme yang di masukan kedalam ajaran2 Tuhan.
Andri Darmawan 707
Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.
Harus anda ingat,ketika anda menolak teofani,artinya anda sdg membatasi wewenang Allah,dan menolak sgl hal yg pernah terjadi pd jaman2 nabi dahulu,dimana mereka "mengalami" dgn berbagai cara,termasuk Musa yg melihat Allah melalalui penampakan "semak api",apakah musa mengajarkan kejahatan,setelah menerima firman dr penampkan Allah lwat wujud "semak api" tsb??? (Hal ini sehubungan anggapan anda,yg menyatakan bhw iblis pun dpt menyamar mjd apapun),nah kalau iblis saja bisa,apakah Allah tdk bisa???
Pola pikir anda yg mengira Allah tak dpt menampakkan dlm rupa apapun,sm hal nya iblis yg mengira Allah yg tdk mungkin mau menyamar sbg cipataannya sndiri,sehingga mereka bebas menguasai manusi utk terus berkubang dlm dosa asal merek krn tdk ada yg menebus mereka akibatk kesalahn manusia pertama.
Lantas,siapa yg dpt menjamin bhw yg menemui sang nabi dan firman yg didengar sang nabi itu dr Allah??.bukankan iblis dpt menyamar demikian? Bahkan lbh sering iblis mempengaruhi manusia lewat suara2 aneh..(Anda pst tahu bbrp kasusnya bkn?)
Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.
Harus anda ingat,ketika anda menolak teofani,artinya anda sdg membatasi wewenang Allah,dan menolak sgl hal yg pernah terjadi pd jaman2 nabi dahulu,dimana mereka "mengalami" dgn berbagai cara,termasuk Musa yg melihat Allah melalalui penampakan "semak api",apakah musa mengajarkan kejahatan,setelah menerima firman dr penampkan Allah lwat wujud "semak api" tsb??? (Hal ini sehubungan anggapan anda,yg menyatakan bhw iblis pun dpt menyamar mjd apapun),nah kalau iblis saja bisa,apakah Allah tdk bisa???
Pola pikir anda yg mengira Allah tak dpt menampakkan dlm rupa apapun,sm hal nya iblis yg mengira Allah yg tdk mungkin mau menyamar sbg cipataannya sndiri,sehingga mereka bebas menguasai manusi utk terus berkubang dlm dosa asal merek krn tdk ada yg menebus mereka akibatk kesalahn manusia pertama.
Lantas,siapa yg dpt menjamin bhw yg menemui sang nabi dan firman yg didengar sang nabi itu dr Allah??.bukankan iblis dpt menyamar demikian? Bahkan lbh sering iblis mempengaruhi manusia lewat suara2 aneh..(Anda pst tahu bbrp kasusnya bkn?)
Andri Darmawan @PI:Ritus
Haji kebalikan dari ajaran anda mas, sebuah ritual yang awalnya berasal dari
Allah dapat diselewengkan oleh umat2 setelah ibrahim. sedangkan dalam ajaran
anda berasal dari agama paganisme yang di masukan kedalam ajaran2 Tuhan.
__________________________
Dapatkah sy melihat bukti sejarah dan arkeologis lainnya selain dr sumber internal mas,yg menjelaskan bhw ka'bah itu pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah?
Sy rasa pola comment yg cuma bisa "membenarkan" dan berlindung dgn melempar "tuduhan" sdh hrs ditiadakan mas,utk menunjukkan kredibilitas cara berdiskusi anda :)
__________________________
Dapatkah sy melihat bukti sejarah dan arkeologis lainnya selain dr sumber internal mas,yg menjelaskan bhw ka'bah itu pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah?
Sy rasa pola comment yg cuma bisa "membenarkan" dan berlindung dgn melempar "tuduhan" sdh hrs ditiadakan mas,utk menunjukkan kredibilitas cara berdiskusi anda :)
Pecinta
Ibadah Andri Darmawan 707
Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.
Harus anda ingat,ketika anda menolak teofani,artinya anda sdg membatasi wewenang Allah,dan menolak sgl hal yg pernah terjadi pd jaman2 nabi dahulu,dimana mereka "mengalami" dgn berbagai cara,termasuk Musa yg melihat Allah melalalui penampakan "semak api",apakah musa mengajarkan kejahatan,setelah menerima firman dr penampkan Allah lwat wujud "semak api" tsb??? (Hal ini sehubungan anggapan anda,yg menyatakan bhw iblis pun dpt menyamar mjd apapun),nah kalau iblis saja bisa,apakah Allah tdk bisa???
==============
Siapa yang membatasi Wewenang Allah? bukankah hanya Kami yang memuliakan dan Mengkuduskan Allah dengan tidak merendahkan Tuhan seperti pemahaman anda tentang Teofani, bukankah sudah jelas Hukum Mutlak Allah adalah tidak ada yang setara dengan Dia.
inilah jadinya jika Kitab anda tidak 100% dari Allah, sehingga tulisan2 karangan penulis bercampur aduk dengan Firman dan ajaran Allah. dan lucunya anda mengatakan "kalau Iblis saja bisa menyamar apalagi Allah".. apa yang ada di otak anda jika mempertahankan pemahamn tersebut, sama saja dengan ada makhluk yang SETARA dengan Allah. Allah menjadi Manusia
Iblis menjadi Manusia
Manusia menjadi Binatang
Iblis menjadi Binatang
Allah...??
Naudzubillah, pemahaman anda sudah sangat2 merendahkan Rabb yang maha agung.
/////////////////////////
AD:
Pola pikir anda yg mengira Allah tak dpt menampakkan dlm rupa apapun,sm hal nya iblis yg mengira Allah yg tdk mungkin mau menyamar sbg cipataannya sndiri,sehingga mereka bebas menguasai manusi utk terus berkubang dlm dosa asal merek krn tdk ada yg menebus mereka akibatk kesalahn manusia pertama.
======================
Emang Iblis mengira Allah tidak bisa berubah menjadi apapun?? bukankah Iblis yang telah membisikan penulis Bible agar manusia mengira Allah dapat berubah menjadi apapun.. sehingga manusia JATUH kepada Kesyirikan terbesar dan Dosa terbesar.
Penebusan Dosa adalah pemahaman masyarakat pagan mas, nih buktinya :
Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan�tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
///////////////////////////////////
AD:
Lantas,siapa yg dpt menjamin bhw yg menemui sang nabi dan firman yg didengar sang nabi itu dr Allah??.bukankan iblis dpt menyamar demikian? Bahkan lbh sering iblis mempengaruhi manusia lewat suara2 aneh..(Anda pst tahu bbrp kasusnya bkn?)
============
Mas gampang saja ngetesnya, saya tantang anda memberikan AYAT-AYAT Al-Quran yang di bawa Jibril bahwa apa yang disampaikanya adalah bukan dari Allah dengan isi pesan tsb, karena kita bisa tahu kalau dari Iblis pastilah Pesan tersebut menjauhkan kita dari Tuhan.. silahkan
//////////////////////////////
AD:
Dapatkah sy melihat bukti sejarah dan arkeologis lainnya selain dr sumber internal mas,yg menjelaskan bhw ka'bah itu pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah?
Sy rasa pola comment yg cuma bisa "membenarkan" dan berlindung dgn melempar "tuduhan" sdh hrs ditiadakan mas,utk menunjukkan kredibilitas cara berdiskusi anda :)
================
Pembuktian terbalik saja, apakah Ibrahim tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada yang mengatakan dan bukti2 yang anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya mau lihat.
That'clear??
Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.
Harus anda ingat,ketika anda menolak teofani,artinya anda sdg membatasi wewenang Allah,dan menolak sgl hal yg pernah terjadi pd jaman2 nabi dahulu,dimana mereka "mengalami" dgn berbagai cara,termasuk Musa yg melihat Allah melalalui penampakan "semak api",apakah musa mengajarkan kejahatan,setelah menerima firman dr penampkan Allah lwat wujud "semak api" tsb??? (Hal ini sehubungan anggapan anda,yg menyatakan bhw iblis pun dpt menyamar mjd apapun),nah kalau iblis saja bisa,apakah Allah tdk bisa???
==============
Siapa yang membatasi Wewenang Allah? bukankah hanya Kami yang memuliakan dan Mengkuduskan Allah dengan tidak merendahkan Tuhan seperti pemahaman anda tentang Teofani, bukankah sudah jelas Hukum Mutlak Allah adalah tidak ada yang setara dengan Dia.
inilah jadinya jika Kitab anda tidak 100% dari Allah, sehingga tulisan2 karangan penulis bercampur aduk dengan Firman dan ajaran Allah. dan lucunya anda mengatakan "kalau Iblis saja bisa menyamar apalagi Allah".. apa yang ada di otak anda jika mempertahankan pemahamn tersebut, sama saja dengan ada makhluk yang SETARA dengan Allah. Allah menjadi Manusia
Iblis menjadi Manusia
Manusia menjadi Binatang
Iblis menjadi Binatang
Allah...??
Naudzubillah, pemahaman anda sudah sangat2 merendahkan Rabb yang maha agung.
/////////////////////////
AD:
Pola pikir anda yg mengira Allah tak dpt menampakkan dlm rupa apapun,sm hal nya iblis yg mengira Allah yg tdk mungkin mau menyamar sbg cipataannya sndiri,sehingga mereka bebas menguasai manusi utk terus berkubang dlm dosa asal merek krn tdk ada yg menebus mereka akibatk kesalahn manusia pertama.
======================
Emang Iblis mengira Allah tidak bisa berubah menjadi apapun?? bukankah Iblis yang telah membisikan penulis Bible agar manusia mengira Allah dapat berubah menjadi apapun.. sehingga manusia JATUH kepada Kesyirikan terbesar dan Dosa terbesar.
Penebusan Dosa adalah pemahaman masyarakat pagan mas, nih buktinya :
Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan�tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
///////////////////////////////////
AD:
Lantas,siapa yg dpt menjamin bhw yg menemui sang nabi dan firman yg didengar sang nabi itu dr Allah??.bukankan iblis dpt menyamar demikian? Bahkan lbh sering iblis mempengaruhi manusia lewat suara2 aneh..(Anda pst tahu bbrp kasusnya bkn?)
============
Mas gampang saja ngetesnya, saya tantang anda memberikan AYAT-AYAT Al-Quran yang di bawa Jibril bahwa apa yang disampaikanya adalah bukan dari Allah dengan isi pesan tsb, karena kita bisa tahu kalau dari Iblis pastilah Pesan tersebut menjauhkan kita dari Tuhan.. silahkan
//////////////////////////////
AD:
Dapatkah sy melihat bukti sejarah dan arkeologis lainnya selain dr sumber internal mas,yg menjelaskan bhw ka'bah itu pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah?
Sy rasa pola comment yg cuma bisa "membenarkan" dan berlindung dgn melempar "tuduhan" sdh hrs ditiadakan mas,utk menunjukkan kredibilitas cara berdiskusi anda :)
================
Pembuktian terbalik saja, apakah Ibrahim tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada yang mengatakan dan bukti2 yang anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya mau lihat.
That'clear??
Andri Darmawan @PI:Pembuktian
terbalik saja, apakah Ibrahim tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada
yang mengatakan dan bukti2 yang anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya
mau lihat
------------------------------
Sbg pihak yg meng-klaim sewajibnya andalah yg memberikan bukti.
Yudaisme dan Kristen,sbg ajaran yg muncul lbh dulu drpd Islam,dan yg menceritakan lbh dulu ttg ibrahim,tdk pernah menerangkan adanya ibadah haji oleh ibrahim di ka'bah.gmn?
Ohy dlm hal menanggapi,mentri pun dpt menjadi pengemis,boleh kutanya? Apakah mentri tsb memiliki kuasa spt presiden?m
Berbicara esensi,adalah suatu sifat asal atau dasar yg kekal.spt mutiara yg terendam lumpur tetaplah mutiara.itulah esensi.dpt dipahami hal ini bung @PI?
------------------------------
Sbg pihak yg meng-klaim sewajibnya andalah yg memberikan bukti.
Yudaisme dan Kristen,sbg ajaran yg muncul lbh dulu drpd Islam,dan yg menceritakan lbh dulu ttg ibrahim,tdk pernah menerangkan adanya ibadah haji oleh ibrahim di ka'bah.gmn?
Ohy dlm hal menanggapi,mentri pun dpt menjadi pengemis,boleh kutanya? Apakah mentri tsb memiliki kuasa spt presiden?m
Berbicara esensi,adalah suatu sifat asal atau dasar yg kekal.spt mutiara yg terendam lumpur tetaplah mutiara.itulah esensi.dpt dipahami hal ini bung @PI?
Andri Darmawan PI:Emang
Iblis mengira Allah tidak bisa berubah menjadi apapun?? bukankah Iblis yang
telah membisikan penulis Bible agar manusia mengira Allah dapat berubah menjadi
apapun.. sehingga manusia JATUH kepada Kesyirikan terbesar dan Dosa terbesar.
Penebusan Dosa adalah pemahaman masyarakat pagan mas, nih buktinya :
Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan�tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
-------------------------------
Mana konsep penebusan dosa dr kisah dewa mesir tbs mas @PI??, atau cuma upaya pencocokan anda saja?
Iblis yg membisiki manusia ttg penebusan dosa? Kalau benar iblis yg membisikkan,maka tdk akan pernah ada nubuat ttg kisah penyaliban dan kelahiran mesias mas..
Apakah ada nubuat sang nabi pula?
Dan satu lg,bl berasal dr iblis tentu "bukan damai sejahtera"yg akan lahir dr kekristenan dan teladan dr para murid Yesus mas.
Adakah org yg mau rela mati demi iman,dan mendoakan musuh2nya hingga mereka bertobat? Ibliskah yg mengajarkan kasih?,kasih atau kebencian mas @PI??
Jk ada perintah,penggallah musuh2 mu dan halal lah km menumpahkan darah nya bg org2 yg tdk mau ikut serta jalanmu,serta rampaslah harta musuh2mu,baru sy percaya bhw itu berasal dr si jahat.mudah membedakannya bkn?
Penebusan Dosa adalah pemahaman masyarakat pagan mas, nih buktinya :
Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan�tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, "Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
-------------------------------
Mana konsep penebusan dosa dr kisah dewa mesir tbs mas @PI??, atau cuma upaya pencocokan anda saja?
Iblis yg membisiki manusia ttg penebusan dosa? Kalau benar iblis yg membisikkan,maka tdk akan pernah ada nubuat ttg kisah penyaliban dan kelahiran mesias mas..
Apakah ada nubuat sang nabi pula?
Dan satu lg,bl berasal dr iblis tentu "bukan damai sejahtera"yg akan lahir dr kekristenan dan teladan dr para murid Yesus mas.
Adakah org yg mau rela mati demi iman,dan mendoakan musuh2nya hingga mereka bertobat? Ibliskah yg mengajarkan kasih?,kasih atau kebencian mas @PI??
Jk ada perintah,penggallah musuh2 mu dan halal lah km menumpahkan darah nya bg org2 yg tdk mau ikut serta jalanmu,serta rampaslah harta musuh2mu,baru sy percaya bhw itu berasal dr si jahat.mudah membedakannya bkn?
Belfry Trianggono Mas
@ PI Allah menyampaikan pesanya kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada
manusia yang dapat Melihat Allah bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa
yang di katakan dan kehendaki melalui malaikatNYA.
=================
Saya tidak tahu persis cerita pastinya di Quran, namun bila berkenan saya memberikan suatu peristiwa dimana Hawa telah dirayu oleh Iblis (malaikat jatuh dalam ketidak taatan, pemahamaan Kristiani)….bagaimana si Hawa tahu, yang berbicara dengannya itu malakaikat /Iblis ?....karena ia belum memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat,….darimana si Adam dan Hawa tahu, bahwa mereka adalah malaikat?...siapa yang memberitahu?
Perrmasalahannya di sini adalah saudara muslim belum ada pemahaman tingkat perkembangan rohania,yang tertinggi adalah KUDUS, pertama murni, lalu suci, terakhir kudus….dimana saat itu Adam dan Hawa masih dalam kondisi KUDUS, sehingga ia dapat melihat Allah, tanpa Kekudusan tak seorangpun dapat melihat TUHAN
=================
Saya tidak tahu persis cerita pastinya di Quran, namun bila berkenan saya memberikan suatu peristiwa dimana Hawa telah dirayu oleh Iblis (malaikat jatuh dalam ketidak taatan, pemahamaan Kristiani)….bagaimana si Hawa tahu, yang berbicara dengannya itu malakaikat /Iblis ?....karena ia belum memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat,….darimana si Adam dan Hawa tahu, bahwa mereka adalah malaikat?...siapa yang memberitahu?
Perrmasalahannya di sini adalah saudara muslim belum ada pemahaman tingkat perkembangan rohania,yang tertinggi adalah KUDUS, pertama murni, lalu suci, terakhir kudus….dimana saat itu Adam dan Hawa masih dalam kondisi KUDUS, sehingga ia dapat melihat Allah, tanpa Kekudusan tak seorangpun dapat melihat TUHAN
Andri Darmawan Salam
damai sejahtera bagi kita semua.dan mhn mav bl ada tulisan yg slh. Deus vult!!
Pecinta
Ibadah Andri Darmawan @PI:Pembuktian terbalik saja, apakah Ibrahim
tidak pernah melakukan IBADAH HAJI, kalau ada yang mengatakan dan bukti2 yang
anda punya bahwa Ibrahim tidak melakukanya saya mau lihat
------------------------------
Sbg pihak yg meng-klaim sewajibnya andalah yg memberikan bukti.
Yudaisme dan Kristen,sbg ajaran yg muncul lbh dulu drpd Islam,dan yg menceritakan lbh dulu ttg ibrahim,tdk pernah menerangkan adanya ibadah haji oleh ibrahim di ka'bah.gmn?
////////////////
ibadah haji dapat dimaknai sebagai perjalanan kesejarahan. Kendati ibadah haji adalah perjalanan dari profan (materi-dunia) ke sakral (ruhani dan spiritual), namun dimensi tarikhiyyahnya (kesejarahannya) juga sangat jelas. Nama-nama tempat seperti Madinah, Jabal Uhud, Bir Ali, Makkah, ‘Arafah, Muzdalifah, Mina, shafa dan marwa, dan tempat lainnya, bukanlah sekedar nama untuk menunjukkan suatu tempat. Dibalik nama-nama itu ada peristiwa penting yang ikut menentukan perjalanan Islam sampai saat ini.
Kita harus memulai wacana tentang ibadah haji dari pribadi agung yang pertama kali mengajarkannya, yaitu Nabi Ibrahim a.s. (`alayhi s-salam, semoga kedamaian bagi beliau), nenek moyang bangsa Arab dan Ibrani, serta bapak dari tiga agama monoteis: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Dengan asumsi bahwa sepertiga penduduk bumi sekarang adalah Kristiani, seperlimanya adalah Muslim, dan sepertigaratusnya adalah Yahudi, tokoh yang mengajarkan ibadah haji tersebut ternyata dihormati oleh lebih dari separoh penghuni planet ini, dengan sebutan yang bervariasi: Abrahem, Abraham, Ibrahim, dan mempunyai julukan sangat mesra: Sahabat Tuhan (Khalilu l-Lah; Khafer Elohim; Amigo Dei; Friend of God).
Dalam Kitab Alquran, nama Nabi Ibrahim a.s. disebutkan 69 kali yang tersebar dalam 25 Surat dan merupakan peringkat kedua terbanyak disebutkan sesudah Nabi Musa a.s. Berdasarkan informasi Alquran, ditambah dengan informasi dari Bereshith (Genesis), Kitab Taurat yang pertama, kita dapat menelusuri riwayat hidup Nabi Ibrahim a.s. Beliau lahir dan dibesarkan di negeri Ur, tanah Kaldea, daerah muara Sungai Efrat (Irak sekarang) sekitar empat ribu tahun yang silam. Meskipun hidup di lingkungan masyarakatMesopotamia yang menyembah benda-benda langit, Ibrahim
sejak muda remaja telah memiliki sifat hanif, yaitu cenderung kepada kebenaran
adanya Satu Tuhan. Sebagaimana diterangkan dalam Alquran Surat Al-An`am 74-83, Ibrahim menolak
penyembahan bintang, bulan dan matahari, serta mendambakan petunjuk dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Tuhan dalam bahasa Mesopotamia disebut El atau Il (nama negeriBabel
atau Babil berarti Pintu Tuhan). Anak keturunan Ibrahim kelak, yaitu bangsa
Ibrani dan bangsa Arab, memodifikasi nama ini dengan penambahan huruf Ha (Dia),
masing-masing menjadi Eloh dan Ilah. Nama yang terakhir ini kemudian diberi
kata sandang (artikel definit) Al-, menjadi Al-Ilah atau Allah. Akan tetapi El
dan Il sebagai nama Tuhan masih dijumpai dalam bahasa Ibrani dan Arab pada
nama-nama Gabriel (Jibril), Michael (Mika’il), Yishma`el (Isma`il), Yisra’el
(Isra’il), dan sebagainya.
Perlu diketahui bahwa masyarakatMesopotamia
memakai sistem bilangan dasar enam. Merekalah yang mewariskan kepada kita
pembagian lingkaran menjadi 360 derajat, pembagian satu hari menjadi 24 jam,
satu jam menjadi 60 menit, dan satu menit menjadi 60 detik. Sistem ini
menjadikan bilangan tujuh sebagai sesuatu yang istimewa. Bilangan 60 habis
dibagi 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, tetapi tidak habis dibagi tujuh. Itulah sebabnya
satu minggu harus tujuh hari, dan sesuatu yang maksimal harus dinyatakan dalam
jumlah tujuh. Oleh karena Allah berkomunikasi melalui wahyu-Nya dalam bahasa
Nabi yang bersangkutan, maka manasik (tatacara) haji yang disyari`atkan kepada
Nabi Ibrahim a.s. banyak melibatkan bilangan tujuh, seperti tujuh putaran
thawaf, tujuh bolak-balik sa`i, dan tujuh lontaran terhadap jumrah.
Sang pemuda Ibrahim yang baru menikah dengan gadis pujaannya, Sarah, mengikuti keluarganya pindah dari Ur, menelusuri Sungai Efrat ke daerah hulu di utara, lalu menetap di Haran yang sekarang terletak di wilayah Turki. Penduduk Haran merupakan penyembah berhala dan diperintah oleh seorang raja yang zalim. Kitab Alquran tidak menerangkan nama raja ini, tetapi sumber sejarah Ibrani atau kisah Isra’iliyat menyebutnya Raja Nimrod, yang kemudian disalin menjadi Namrud atau Namruz dalam bahasa Arab. Dalam Alquran Surat Al-Anbiya’ 51-73 diterangkan bahwa Ibrahim mengobrak-abrik berhala-berhala sehingga sang raja murka dan membakar Ibrahim hidup-hidup. Akan tetapi Allah menyelamatkan Ibrahim dengan menjadikan api itu dingin. Kemudian datang perintah Allah agar Ibrahim meninggalkan negerinya.
‘Lekh leka!’ (Pergilah engkau!), demikian perintah Allah yang tercantum dalam Kitab Bereshith (Genesis) 12 : 1, ‘dari negerimu, keluargamu dan rumah bapakmu, ke tanah yang akan Kutunjukkan padamu’. Kitab Alquran Surat Ash-Shaffat 99 merekam pernyataan Ibrahim : Inni dzahibun ila rabbi, sa yahdin (Sesungguhnya aku pergi kepada Tuhanku, kelak Dia menunjuki daku). Tanah yang dijanjikan Allah itu bernama Kana’an, bahasaAram yang
berarti ungu, sebab penduduknya terkenal memproduksi zat warna ungu (purple
dyes). Dalam bahasa Yunani kata untuk ungu adalah phonix, sehingga mereka
menyebut daerah itu Phoenicia .
Bangsa Ibrani kelak menamainya Pelishtim, dan sejarawan Herodotus abad kelima
SM mempopulerkannya sebagai Palaistine (Palestina).
------------------------------
Sbg pihak yg meng-klaim sewajibnya andalah yg memberikan bukti.
Yudaisme dan Kristen,sbg ajaran yg muncul lbh dulu drpd Islam,dan yg menceritakan lbh dulu ttg ibrahim,tdk pernah menerangkan adanya ibadah haji oleh ibrahim di ka'bah.gmn?
////////////////
ibadah haji dapat dimaknai sebagai perjalanan kesejarahan. Kendati ibadah haji adalah perjalanan dari profan (materi-dunia) ke sakral (ruhani dan spiritual), namun dimensi tarikhiyyahnya (kesejarahannya) juga sangat jelas. Nama-nama tempat seperti Madinah, Jabal Uhud, Bir Ali, Makkah, ‘Arafah, Muzdalifah, Mina, shafa dan marwa, dan tempat lainnya, bukanlah sekedar nama untuk menunjukkan suatu tempat. Dibalik nama-nama itu ada peristiwa penting yang ikut menentukan perjalanan Islam sampai saat ini.
Kita harus memulai wacana tentang ibadah haji dari pribadi agung yang pertama kali mengajarkannya, yaitu Nabi Ibrahim a.s. (`alayhi s-salam, semoga kedamaian bagi beliau), nenek moyang bangsa Arab dan Ibrani, serta bapak dari tiga agama monoteis: Yahudi, Nasrani, dan Islam. Dengan asumsi bahwa sepertiga penduduk bumi sekarang adalah Kristiani, seperlimanya adalah Muslim, dan sepertigaratusnya adalah Yahudi, tokoh yang mengajarkan ibadah haji tersebut ternyata dihormati oleh lebih dari separoh penghuni planet ini, dengan sebutan yang bervariasi: Abrahem, Abraham, Ibrahim, dan mempunyai julukan sangat mesra: Sahabat Tuhan (Khalilu l-Lah; Khafer Elohim; Amigo Dei; Friend of God).
Dalam Kitab Alquran, nama Nabi Ibrahim a.s. disebutkan 69 kali yang tersebar dalam 25 Surat dan merupakan peringkat kedua terbanyak disebutkan sesudah Nabi Musa a.s. Berdasarkan informasi Alquran, ditambah dengan informasi dari Bereshith (Genesis), Kitab Taurat yang pertama, kita dapat menelusuri riwayat hidup Nabi Ibrahim a.s. Beliau lahir dan dibesarkan di negeri Ur, tanah Kaldea, daerah muara Sungai Efrat (Irak sekarang) sekitar empat ribu tahun yang silam. Meskipun hidup di lingkungan masyarakat
Tuhan dalam bahasa Mesopotamia disebut El atau Il (nama negeri
Perlu diketahui bahwa masyarakat
Sang pemuda Ibrahim yang baru menikah dengan gadis pujaannya, Sarah, mengikuti keluarganya pindah dari Ur, menelusuri Sungai Efrat ke daerah hulu di utara, lalu menetap di Haran yang sekarang terletak di wilayah Turki. Penduduk Haran merupakan penyembah berhala dan diperintah oleh seorang raja yang zalim. Kitab Alquran tidak menerangkan nama raja ini, tetapi sumber sejarah Ibrani atau kisah Isra’iliyat menyebutnya Raja Nimrod, yang kemudian disalin menjadi Namrud atau Namruz dalam bahasa Arab. Dalam Alquran Surat Al-Anbiya’ 51-73 diterangkan bahwa Ibrahim mengobrak-abrik berhala-berhala sehingga sang raja murka dan membakar Ibrahim hidup-hidup. Akan tetapi Allah menyelamatkan Ibrahim dengan menjadikan api itu dingin. Kemudian datang perintah Allah agar Ibrahim meninggalkan negerinya.
‘Lekh leka!’ (Pergilah engkau!), demikian perintah Allah yang tercantum dalam Kitab Bereshith (Genesis) 12 : 1, ‘dari negerimu, keluargamu dan rumah bapakmu, ke tanah yang akan Kutunjukkan padamu’. Kitab Alquran Surat Ash-Shaffat 99 merekam pernyataan Ibrahim : Inni dzahibun ila rabbi, sa yahdin (Sesungguhnya aku pergi kepada Tuhanku, kelak Dia menunjuki daku). Tanah yang dijanjikan Allah itu bernama Kana’an, bahasa
Pecinta
Ibadah Perintah Allah kepada Ibrahim itu disertai tujuh janji,
sebagaimana tercantum dalam Kitab Bereshith 12 : 2-3, yaitu: (1) Aku akan
menjadikan engkau bangsa yang besar; (2) Aku akan memberkati engkau; (3) Aku
akan membuat namamu masyhur; (4) Engkau akan menjadi suatu berkat; (5) Aku akan
memberkati mereka yang memberkati engkau; (6) Aku akan mengutuk mereka yang
mengutuk engkau; dan (7) Seluruh kaum di muka bumi melalui engkau akan
diberkati.
Kenyataan menunjukkan bahwa dari tiga komunitas agama (Yahudi, Nasrani, Islam) yang mengaku sebagai ‘anak-anak Ibrahim’, hanya umat Islam yang setiap hari menyebut nama Ibrahim dengan penuh khidmat. Pada bagian akhir shalat mereka, dengan khusyuk umat Islam membisikkankama
barakta `ala ibrahim (sebagaimana Engkau telah menganugerahkan berkat kepada
Ibrahim).
Ibrahim dalam usia yang makin lanjut belum juga memperoleh keturunan. Beliau tiada henti-hentinya berdoa kepada Allah: Rabbi habli mina sh-shalihin (Ya Tuhanku, karuniai daku anak yang saleh), sebagaimana tercantum dalam Ash-Shaffat 100. Kitab Bereshith 16 : 3 mengungkapkan: ”Dan Sarah istri Ibrahim mengambil Hajar orang Mesir pembantunya, setelah Ibrahim menetap sepuluh tahun di tanah Kana’an, dan dia memberikannya kepada Ibrahim suaminya sebagai istri”. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa Hajar adalah pembantu Sarah (naskah Ibraninya shifhah = pembantu, maid), dan sama sekali bukanlah ‘budak’ atau ‘hamba’ (amah dalam bahasa Ibrani). Juga perlu ditegaskan bahwa Hajar bukanlah ‘gundik’ Ibrahim, melainkan istri yang sah. Kata pada akhir ayat Bereshith 16 : 3 yang digunakan untuk Hajar dalam naskah Ibrani berbunyi ishah (istri, wife) yang juga digunakan pada awal ayat untuk Sarah.
Fa basysyarnahu bi ghulamin halim (Maka Kami gembirakan dia dengan seorang anak yang cerdas), demikian firman Allah dalam Ash-Shaffat 101. Hajar melahirkan seorang putra, yang diberi nama oleh ayahnya Yishma`el (dalam bahasa Ibrani) atau Isma`il (dalam bahasa Arab), yang berarti ‘Tuhan mendengar’, yaitu mendengar doa Ibrahim untuk memperoleh keturunan. Bereshith 16 : 16 menambahkan informasi ‘Dan Ibrahim berusia 86 tahun ketika Hajar melahirkan Isma`il baginya.’
Setelah Isma`il lahir, turunlah perintah Allah tentang kewajiban bersunat (khitan). Dalam Bereshith 17 : 10 tertulis ‘Inilah perjanjian-Ku yang harus engkau pegang, antara Aku dengan engkau dan benihmu sesudah engkau, yaitu setiap laki-laki di antaramu haruslah disunat.” Bagi yang ingkar kepada kewajiban ini, Bereshith 17 : 14 menegaskan ”Dan laki-laki yang tidak disunat kulit khatannya, maka orang itu harus dikeluarkan dari kelompoknya. Dia telah mengingkari perjanjian-Ku.’ Sekali lagi kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam paling konsisten dalam melaksanakan kewajiban bersunat atau khitan ini. Jadi, mereka yang tidak disunat sudah tentu sangat tidak pantas untuk disebut atau mengaku sebagai ‘anak-anak Ibrahim’.
Tentang Isma`il, Aku mendengarkanmu, demikian firman Allah kepada Ibrahim dalam Bereshith 17 : 20. Dalam naskah Ibrani kalimatnya cuma dua kata: uleyishma`el shema`tika, dan sangat menarik bahwa kedua kata ini memiliki tiga huruf dasar yang sama yaitu shin, mem,`ayin. ‘Aku akan memberkati dia dan membuatnya berketurunan sangat banyak. Dua belas pemimpin (melek) akan diperanakkannya, dan Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.’
Ternyata Allah mempunyai Rencana Besar untuk Ibrahim dan Isma`il. Allah memerintahkan Ibrahim untuk membawa Hajar dan anak mereka yang masih kecil meninggalkan Kana’an ke arah selatan, menuju sebuah lembah yang bernama Baka atau Bakkah. Oleh karena mim dan ba sama-sama huruf bilabial (bibir), nama Bakkah lama-kelamaan berubah menjadi Makkah. Dalam bahasa Arab dan Ibrani, kata baka mempunyai dua arti: ‘berderai air mata’ dan ‘pohon balsam’. Arti yang pertama berhubungan dengan gersangnya daerah itu sehingga seolah-olah tidak memberikan harapan, dan arti yang kedua berhubungan dengan banyaknya pohon balsam (genus Commiphora) yang tumbuh disana .
Apakah keistimewaan lembah Bakkah itu? Allah menjelaskannya dalam Surat Alu Imran 96: Inna awwala baitin wudhi`a li n-nasi la l-ladzi bi bakkata mubarakan wa hudan li l-`alamin (Sesungguhnya Rumah Allah Pertama yang didirikan untuk manusia benar-benar terletak di Bakkah yang diberkati dan petunjuk bagi seluruh alam). Ternyata lembah Bakkah itu merupakan lokasi Rumah Allah (Baitu l-Lah dalam bahasa Arab, Beth Elohim dalam bahasa Ibrani) yang didirikan oleh generasi pertama umat manusia dari zaman Nabi Adam a.s. Pada masa Nabi Ibrahim a.s. lembah itu sudah ditelantarkan, tiada manusia yang menghuni, dan Rumah Allah yang pertama itu hanya tinggal fondasinya saja.Ada cerita yang
mengatakan bahwa Rumah Allah itu hancur oleh banjir pada zaman Nabi Nuh a.s.
Bagaimana kejadian yang sebenarnya, hanya Allah yang tahu.
Kisah Hajar dan Isma`il dikumpulkan dan ditulis oleh sejarawan Muhammad ibn Jarir ath-Thabari (wafat 310 Hijri atau 922 Masehi) dalam bukunya yang termasyhur, “Tarikh ar-Rusul wa l-Muluk” (Sejarah Para Rasul dan Para Penguasa), Jilid 1, hh. 275-283: ‘Ketika mendapat perintah dari Allah untuk menuju Rumah-Nya, Ibrahim pergi bersama Hajar dan Isma`il disertai malaikat Jibril. Mereka sampai di Makkah yang cuma ditumbuhi pohon akasia, mimosa, balsam dan semak berduri. Rumah Allah saat itu tinggal dasarnya berupa lempung merah. Jibril berkata, Allah memerintahkan engkau untuk meninggalkan mereka. Ibrahim membawa Hajar dan Isma`il ke Hijir (di samping Ka`bah sekarang) dan membuat tenda disana .
Lalu Ibrahim berdoa: ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku menempatkan keturunanku
di lembah yang tiada tumbuhan berbuah, di samping Rumah-Mu Yang Suci, agar
mereka tetap menegakkan salat. Maka jadikanlah hati manusia berpaling kepada
mereka, dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, agar mereka bersyukur’
(Surat Ibrahim 37). Ketika Ibrahim akan pergi, Hajar bertanya, ‘Apakah perintah
Allah yang membuatmu meninggalkan kami?’ Ibrahim menjawab, ‘Ya.’ Maka Hajar
berkata, ”Jika demikian tentu Allah tidak meninggalkan kami untuk binasa.’ Maka
Ibrahim kembali ke Kana’an, meninggalkan mereka berdua di Rumah Allah.”
Kenyataan menunjukkan bahwa dari tiga komunitas agama (Yahudi, Nasrani, Islam) yang mengaku sebagai ‘anak-anak Ibrahim’, hanya umat Islam yang setiap hari menyebut nama Ibrahim dengan penuh khidmat. Pada bagian akhir shalat mereka, dengan khusyuk umat Islam membisikkan
Ibrahim dalam usia yang makin lanjut belum juga memperoleh keturunan. Beliau tiada henti-hentinya berdoa kepada Allah: Rabbi habli mina sh-shalihin (Ya Tuhanku, karuniai daku anak yang saleh), sebagaimana tercantum dalam Ash-Shaffat 100. Kitab Bereshith 16 : 3 mengungkapkan: ”Dan Sarah istri Ibrahim mengambil Hajar orang Mesir pembantunya, setelah Ibrahim menetap sepuluh tahun di tanah Kana’an, dan dia memberikannya kepada Ibrahim suaminya sebagai istri”. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa Hajar adalah pembantu Sarah (naskah Ibraninya shifhah = pembantu, maid), dan sama sekali bukanlah ‘budak’ atau ‘hamba’ (amah dalam bahasa Ibrani). Juga perlu ditegaskan bahwa Hajar bukanlah ‘gundik’ Ibrahim, melainkan istri yang sah. Kata pada akhir ayat Bereshith 16 : 3 yang digunakan untuk Hajar dalam naskah Ibrani berbunyi ishah (istri, wife) yang juga digunakan pada awal ayat untuk Sarah.
Fa basysyarnahu bi ghulamin halim (Maka Kami gembirakan dia dengan seorang anak yang cerdas), demikian firman Allah dalam Ash-Shaffat 101. Hajar melahirkan seorang putra, yang diberi nama oleh ayahnya Yishma`el (dalam bahasa Ibrani) atau Isma`il (dalam bahasa Arab), yang berarti ‘Tuhan mendengar’, yaitu mendengar doa Ibrahim untuk memperoleh keturunan. Bereshith 16 : 16 menambahkan informasi ‘Dan Ibrahim berusia 86 tahun ketika Hajar melahirkan Isma`il baginya.’
Setelah Isma`il lahir, turunlah perintah Allah tentang kewajiban bersunat (khitan). Dalam Bereshith 17 : 10 tertulis ‘Inilah perjanjian-Ku yang harus engkau pegang, antara Aku dengan engkau dan benihmu sesudah engkau, yaitu setiap laki-laki di antaramu haruslah disunat.” Bagi yang ingkar kepada kewajiban ini, Bereshith 17 : 14 menegaskan ”Dan laki-laki yang tidak disunat kulit khatannya, maka orang itu harus dikeluarkan dari kelompoknya. Dia telah mengingkari perjanjian-Ku.’ Sekali lagi kenyataan menunjukkan bahwa umat Islam paling konsisten dalam melaksanakan kewajiban bersunat atau khitan ini. Jadi, mereka yang tidak disunat sudah tentu sangat tidak pantas untuk disebut atau mengaku sebagai ‘anak-anak Ibrahim’.
Tentang Isma`il, Aku mendengarkanmu, demikian firman Allah kepada Ibrahim dalam Bereshith 17 : 20. Dalam naskah Ibrani kalimatnya cuma dua kata: uleyishma`el shema`tika, dan sangat menarik bahwa kedua kata ini memiliki tiga huruf dasar yang sama yaitu shin, mem,`ayin. ‘Aku akan memberkati dia dan membuatnya berketurunan sangat banyak. Dua belas pemimpin (melek) akan diperanakkannya, dan Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.’
Ternyata Allah mempunyai Rencana Besar untuk Ibrahim dan Isma`il. Allah memerintahkan Ibrahim untuk membawa Hajar dan anak mereka yang masih kecil meninggalkan Kana’an ke arah selatan, menuju sebuah lembah yang bernama Baka atau Bakkah. Oleh karena mim dan ba sama-sama huruf bilabial (bibir), nama Bakkah lama-kelamaan berubah menjadi Makkah. Dalam bahasa Arab dan Ibrani, kata baka mempunyai dua arti: ‘berderai air mata’ dan ‘pohon balsam’. Arti yang pertama berhubungan dengan gersangnya daerah itu sehingga seolah-olah tidak memberikan harapan, dan arti yang kedua berhubungan dengan banyaknya pohon balsam (genus Commiphora) yang tumbuh di
Apakah keistimewaan lembah Bakkah itu? Allah menjelaskannya dalam Surat Alu Imran 96: Inna awwala baitin wudhi`a li n-nasi la l-ladzi bi bakkata mubarakan wa hudan li l-`alamin (Sesungguhnya Rumah Allah Pertama yang didirikan untuk manusia benar-benar terletak di Bakkah yang diberkati dan petunjuk bagi seluruh alam). Ternyata lembah Bakkah itu merupakan lokasi Rumah Allah (Baitu l-Lah dalam bahasa Arab, Beth Elohim dalam bahasa Ibrani) yang didirikan oleh generasi pertama umat manusia dari zaman Nabi Adam a.s. Pada masa Nabi Ibrahim a.s. lembah itu sudah ditelantarkan, tiada manusia yang menghuni, dan Rumah Allah yang pertama itu hanya tinggal fondasinya saja.
Kisah Hajar dan Isma`il dikumpulkan dan ditulis oleh sejarawan Muhammad ibn Jarir ath-Thabari (wafat 310 Hijri atau 922 Masehi) dalam bukunya yang termasyhur, “Tarikh ar-Rusul wa l-Muluk” (Sejarah Para Rasul dan Para Penguasa), Jilid 1, hh. 275-283: ‘Ketika mendapat perintah dari Allah untuk menuju Rumah-Nya, Ibrahim pergi bersama Hajar dan Isma`il disertai malaikat Jibril. Mereka sampai di Makkah yang cuma ditumbuhi pohon akasia, mimosa, balsam dan semak berduri. Rumah Allah saat itu tinggal dasarnya berupa lempung merah. Jibril berkata, Allah memerintahkan engkau untuk meninggalkan mereka. Ibrahim membawa Hajar dan Isma`il ke Hijir (di samping Ka`bah sekarang) dan membuat tenda di
Pecinta
Ibadah Masih kutipan dari Thabari: ‘Isma`il menangis karena sangat
kehausan. Hajar memasang telinga untuk mendengar suara yang mungkin membantunya
memperoleh air. Dia mendengar suara di bukit Safa, lalu pergi ke sana tetapi tidak
menemukan apapun. Lalu dia mendengar suara di bukit Marwah. Dia pergi ke sana , juga tidak
menemukan apapun. Hajar kembali ke Safa, lalu balik lagi ke Marwah, dengan
tidak merasa letih supaya anaknya dapat minum.’
Bereshith 21 : 17-19 melengkapi kisah ini: ‘Dan Allah mendengar suara anak itu, dan malaikat Allah memanggil dari langit dan berkata kepadanya, ‘Apakah yang engkau susahkan, Hajar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat dia berbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.’ Dan Allah membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah mata air. Dia pergi mengisi kirbat kulitnya dengan air, lalu memberi anak itu minum.
Kembali kepada uraian Thabari: ‘Ketika Hajar sampai di Marwah setelah tujuh kali bolak-balik, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari lembah tempat dia meninggalkan Isma`il. Dia berlari menuju anaknya, dan mendapati mata air memancar dekat tempat dia berbaring. Hajar mengisikan air ke kirbat kulitnya sambil berseru, ‘Zummi, zummi’.Ada yang mengatakan bahwa itu bahasa Mesir
yang berarti ‘Berkumpul, berkumpul.’ Mungkin juga itu hanya ucapan Hajar
menirukan bunyi air yang memancar. Hanya Allah yang Maha Tahu, tetapi dari
ucapan Hajar itulah asal nama telaga Zamzam.’
Adanya sumber air berupa telaga Zamzam membuat tempat itu layak dihuni. Maka datanglah rombongan suku Jurhum yang pemimpinnya bernama Mudad, memohon izin kepada Hajar dan Isma`il untuk menetap disana .
Pada waktu-waktu tertentu, secara rutin Ibrahim dari Kana’an datang mengunjungi istri dan anak beliau di lembah Makkah yang lambat laun tumbuh menjadi suatu pemukiman.
Ketika Isma`il berusia 13 tahun datanglah ujian dahsyat yang tiadatara . Allah memerintahkan Ibrahim
agar berqurban menyembelih putranya yang satu-satunya itu! Sungguh suatu ujian
yang sangat berat bagi seorang ayah, namun karena itu perintah Allah maka Ibrahim
menyanggupinya tanpa keraguan. Ketika perintah Allah itu disampaikan Ibrahim
kepada sang anak, dan ketika Isma`il ditanyai pendapatnya oleh sang ayah, maka
Isma`il yang masih berusia remaja itu menjawab: Ya abati, if`al ma tu’mar. Sa
tajiduni insya’a l-Lahu mina sh-shabirin (‘Wahai ayahanda, laksanakan apa yang
diperintahkan Allah. Insya Allah ayah akan mendapatiku sebagai anak yang
sabar’), sebagaimana tercantum dalam Surat Ash-Shaffat 102.
Ibrahim membawa Isma`il ke suatu bukit di sebelah timur Makkah, tempat yang sekarang bernama Mina. Tiga kali Iblis menggoda Ibrahim untuk membatalkan rencananya, tiga kali pula Ibrahim menolak godaan Iblis dengan lontaran kerikil. Tindakan Ibrahim ini kelak diabadikan dalam salah satu manasik (tatacara) haji, yaitu melontar tiga jumrah di Mina. Setelah Isma`il direbahkan pada batu landasan penyembelihan, dan pedang Ibrahim telah siap hendak menyentuh leher putranya, maka Allah berfirman agar Ibrahim mengganti sembelihannya dengan seekor domba. Firman Allah dalam Ash-Shaffat 106-107: Inna hadza lahuwa l-bala’u l-mubin. Wa fadaynahu bi dzibhin `azhim (‘Sesungguhnya ini benar-benar hanya ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor domba yang besar’).
Ibrahim tidak kehilangan putra, bahkan putranya bertambah satu lagi, sebab setelah peristiwa ujian qurban itu Allah memberikan kabar gembira bahwa istri pertamanya, Sarah, akan memberinya putra yang bernama Ishaq (dalam bahasa Arab) atau Yitshaq (dalam bahasa Ibrani), sebagaimana diterangkan dalam Ash-Shaffat 112: Wa basysyarnahu bi ishaq, nabiyyan mina sh-shalihin (‘Dan Kami gembirakan dia dengan Ishaq, seorang nabi yang saleh’). Ishaq kelak menurunkan bangsa Ibrani, sedangkan Isma`il kelak menurunkan bangsa Arab, terutama suku Quraisy di Makkah.
Sekarang marilah kita tinjau informasi Bereshith mengenai peristiwa qurban tersebut. Dalam Bereshith 22 : 2 perintah Allah kepada Ibrahim berbunyi: ‘Ambillah anakmu yang satu-satunya, yang engkau kasihi, Ishaq(?), dan pergilah ke tanah Moriah dan kurbankan dia sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Aku firmankan kepadamu.’
Ketika naskah Taurat dibakukan, para ulama Yahudi mengganti nama Yishma`el (Isma`il) pada Bereshith 22 dengan Yitshaq (Ishaq). Tetapi akal bulus Yahudi ini kelihatan sekali belangnya. Bereshith 22 : 2 jelas menyebutkan ‘anakmu yang satu-satunya’. Naskah Ibraninya berbunyi yahid, artinya ‘satu-satunya’. Hal ini berarti bahwa ujian Allah kepada Ibrahim terjadi sebelum Ishaq lahir, ketika Ibrahim baru mempunyai seorang putra, yaitu Isma`il. Kitab Taurat sendiri jelas menyebutkan bahwa Isma`il lahir ketika Ibrahim berusia 86 tahun (Bereshith 16 : 16), sedangkan Ishaq lahir ketika Ibrahim berusia 100 tahun (Bereshith 21 : 5).
Dalam Al-Baqarah 75 dinyatakan bahwa kaum Yahudi ‘mendengar firman Allah lalu mengubahnya setelah memahaminya padahal mereka mengetahui’ (yasma`una kalama l-Lahi tsumma yuharrifunahu min ba`di ma aqaluhu wa hum ya`lamun). Skandal pengubahan nama Isma`il menjadi Ishaq dalam peristiwa qurban itu disebabkan umat Yahudi tidak rela keturunan Isma`il berperan dalam pelaksanaan janji Allah pada Bereshith 22 : 18 ‘Dan semua bangsa di muka bumi akan diberkati melalui benihmu, karena engkau telah mendengarkan firman-Ku’.
Janji Allah tersebut dipertegas dalam Al-Baqarah 124: ‘Dan ketika Tuhannya menguji Ibrahim dengan perintah-perintah tertentu, maka Ibrahim memenuhi semuanya. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan engkau imam (pemimpin) bagi manusia.’ Ibrahim bertanya, ‘Juga keturunanku?’ Allah berfirman, ‘Perjanjian-Ku tidak mencakup mereka yang zalim’.
Kemudian turunlah perintah Allah kepada Ibrahim dan Isma`il untuk membangun atau merenovasi Rumah Allah (Baitullah) dengan meninggikan fondasi yang memang sudah ada. Al-Baqarah 127 memberikan informasi: yarfa`u ibrahimu l-qawa`ida mina l-baiti wa isma`il (Ibrahim meningkatkan fondasi Al-Bait bersama Isma`il). Oleh karena bangunan Rumah Allah yang didirikan Ibrahim dan Isma`il itu berbentuk kubus (ka’bah dalam bahasa Arab), lama-kelamaan Rumah Allah yang berukuran 12 x 10,5 x 15 meter itu dikenal dengan sebutan Kakbah.
Perlu diketahui bahwa Nabi Ibrahim a.s. memiliki kebiasaan membuat semacam “tempat berdiri” untuk sembahyang (salat) menghadap Allah, yang disebut magom (bahasa Ibrani) atau maqam (bahasa Arab). Di Kana’an beliau sempat membuat sebuah magom, sebagaimana tercantum dalam Bereshith 19 : 27, tetapi magom tersebut rupanya tidak dilestarikan. Di depan Kakbah beliau juga membuat sebuah maqam.
Oleh karena itu, Allah mengabadikan maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim di depan Kakbah itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Baitullah. Wa ttakhidzu min maqami ibrahima mushalla (Dan ambillah Maqam Ibrahim menjadi tempat sembahyang), demikian tercantum dalam Al-Baqarah 125. Sebagai catatan kecil, entah mengapa istilah maqam (makam) digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menyebut “kuburan” sehingga ada jemaah haji yang menyangka Maqam Ibrahim sebagai “kuburan Nabi Ibrahim”, padahal kuburan beliau terletak di Hebron atau Al-Khalil, daerah Tepi Barat, Palestina.
Bereshith 21 : 17-19 melengkapi kisah ini: ‘Dan Allah mendengar suara anak itu, dan malaikat Allah memanggil dari langit dan berkata kepadanya, ‘Apakah yang engkau susahkan, Hajar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat dia berbaring. Bangunlah, angkatlah anak itu dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikannya bangsa yang besar.’ Dan Allah membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah mata air. Dia pergi mengisi kirbat kulitnya dengan air, lalu memberi anak itu minum.
Kembali kepada uraian Thabari: ‘Ketika Hajar sampai di Marwah setelah tujuh kali bolak-balik, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari lembah tempat dia meninggalkan Isma`il. Dia berlari menuju anaknya, dan mendapati mata air memancar dekat tempat dia berbaring. Hajar mengisikan air ke kirbat kulitnya sambil berseru, ‘Zummi, zummi’.
Adanya sumber air berupa telaga Zamzam membuat tempat itu layak dihuni. Maka datanglah rombongan suku Jurhum yang pemimpinnya bernama Mudad, memohon izin kepada Hajar dan Isma`il untuk menetap di
Pada waktu-waktu tertentu, secara rutin Ibrahim dari Kana’an datang mengunjungi istri dan anak beliau di lembah Makkah yang lambat laun tumbuh menjadi suatu pemukiman.
Ketika Isma`il berusia 13 tahun datanglah ujian dahsyat yang tiada
Ibrahim membawa Isma`il ke suatu bukit di sebelah timur Makkah, tempat yang sekarang bernama Mina. Tiga kali Iblis menggoda Ibrahim untuk membatalkan rencananya, tiga kali pula Ibrahim menolak godaan Iblis dengan lontaran kerikil. Tindakan Ibrahim ini kelak diabadikan dalam salah satu manasik (tatacara) haji, yaitu melontar tiga jumrah di Mina. Setelah Isma`il direbahkan pada batu landasan penyembelihan, dan pedang Ibrahim telah siap hendak menyentuh leher putranya, maka Allah berfirman agar Ibrahim mengganti sembelihannya dengan seekor domba. Firman Allah dalam Ash-Shaffat 106-107: Inna hadza lahuwa l-bala’u l-mubin. Wa fadaynahu bi dzibhin `azhim (‘Sesungguhnya ini benar-benar hanya ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor domba yang besar’).
Ibrahim tidak kehilangan putra, bahkan putranya bertambah satu lagi, sebab setelah peristiwa ujian qurban itu Allah memberikan kabar gembira bahwa istri pertamanya, Sarah, akan memberinya putra yang bernama Ishaq (dalam bahasa Arab) atau Yitshaq (dalam bahasa Ibrani), sebagaimana diterangkan dalam Ash-Shaffat 112: Wa basysyarnahu bi ishaq, nabiyyan mina sh-shalihin (‘Dan Kami gembirakan dia dengan Ishaq, seorang nabi yang saleh’). Ishaq kelak menurunkan bangsa Ibrani, sedangkan Isma`il kelak menurunkan bangsa Arab, terutama suku Quraisy di Makkah.
Sekarang marilah kita tinjau informasi Bereshith mengenai peristiwa qurban tersebut. Dalam Bereshith 22 : 2 perintah Allah kepada Ibrahim berbunyi: ‘Ambillah anakmu yang satu-satunya, yang engkau kasihi, Ishaq(?), dan pergilah ke tanah Moriah dan kurbankan dia sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Aku firmankan kepadamu.’
Ketika naskah Taurat dibakukan, para ulama Yahudi mengganti nama Yishma`el (Isma`il) pada Bereshith 22 dengan Yitshaq (Ishaq). Tetapi akal bulus Yahudi ini kelihatan sekali belangnya. Bereshith 22 : 2 jelas menyebutkan ‘anakmu yang satu-satunya’. Naskah Ibraninya berbunyi yahid, artinya ‘satu-satunya’. Hal ini berarti bahwa ujian Allah kepada Ibrahim terjadi sebelum Ishaq lahir, ketika Ibrahim baru mempunyai seorang putra, yaitu Isma`il. Kitab Taurat sendiri jelas menyebutkan bahwa Isma`il lahir ketika Ibrahim berusia 86 tahun (Bereshith 16 : 16), sedangkan Ishaq lahir ketika Ibrahim berusia 100 tahun (Bereshith 21 : 5).
Dalam Al-Baqarah 75 dinyatakan bahwa kaum Yahudi ‘mendengar firman Allah lalu mengubahnya setelah memahaminya padahal mereka mengetahui’ (yasma`una kalama l-Lahi tsumma yuharrifunahu min ba`di ma aqaluhu wa hum ya`lamun). Skandal pengubahan nama Isma`il menjadi Ishaq dalam peristiwa qurban itu disebabkan umat Yahudi tidak rela keturunan Isma`il berperan dalam pelaksanaan janji Allah pada Bereshith 22 : 18 ‘Dan semua bangsa di muka bumi akan diberkati melalui benihmu, karena engkau telah mendengarkan firman-Ku’.
Janji Allah tersebut dipertegas dalam Al-Baqarah 124: ‘Dan ketika Tuhannya menguji Ibrahim dengan perintah-perintah tertentu, maka Ibrahim memenuhi semuanya. Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku akan menjadikan engkau imam (pemimpin) bagi manusia.’ Ibrahim bertanya, ‘Juga keturunanku?’ Allah berfirman, ‘Perjanjian-Ku tidak mencakup mereka yang zalim’.
Kemudian turunlah perintah Allah kepada Ibrahim dan Isma`il untuk membangun atau merenovasi Rumah Allah (Baitullah) dengan meninggikan fondasi yang memang sudah ada. Al-Baqarah 127 memberikan informasi: yarfa`u ibrahimu l-qawa`ida mina l-baiti wa isma`il (Ibrahim meningkatkan fondasi Al-Bait bersama Isma`il). Oleh karena bangunan Rumah Allah yang didirikan Ibrahim dan Isma`il itu berbentuk kubus (ka’bah dalam bahasa Arab), lama-kelamaan Rumah Allah yang berukuran 12 x 10,5 x 15 meter itu dikenal dengan sebutan Kakbah.
Perlu diketahui bahwa Nabi Ibrahim a.s. memiliki kebiasaan membuat semacam “tempat berdiri” untuk sembahyang (salat) menghadap Allah, yang disebut magom (bahasa Ibrani) atau maqam (bahasa Arab). Di Kana’an beliau sempat membuat sebuah magom, sebagaimana tercantum dalam Bereshith 19 : 27, tetapi magom tersebut rupanya tidak dilestarikan. Di depan Kakbah beliau juga membuat sebuah maqam.
Oleh karena itu, Allah mengabadikan maqam (tempat berdiri) Nabi Ibrahim di depan Kakbah itu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Baitullah. Wa ttakhidzu min maqami ibrahima mushalla (Dan ambillah Maqam Ibrahim menjadi tempat sembahyang), demikian tercantum dalam Al-Baqarah 125. Sebagai catatan kecil, entah mengapa istilah maqam (makam) digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menyebut “kuburan” sehingga ada jemaah haji yang menyangka Maqam Ibrahim sebagai “kuburan Nabi Ibrahim”, padahal kuburan beliau terletak di Hebron atau Al-Khalil, daerah Tepi Barat, Palestina.
Pecinta
Ibadah Setelah Kakbah rampung dibangun, barulah turun perintah
Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. agar menyeru manusia untuk menunaikan ibadah
haji. Ibadah mengunjungi Baitullah disebut hajj dalam bahasa Arab serta hagg
dalam bahasa Ibrani (huruf Arab ha dan jim identik dengan huruf Ibrani heth dan
gimel) yang berarti ‘Perayaan Tuhan, Festival of God’. Surat Al-Hajj 27 merekam
firman Allah kepada Nabi Ibrahim a.s.: Wa adzdzin fi n-nasi bi l-hajj. Ya’tuka
rijalan wa `ala kulli dhamir, ya’tina min kulli fajjin `amiq (Dan panggillah
manusia untuk berhaji. Mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan
dengan segala jenis kendaraan, datang dari segenap penjuru yang jauh).
Wa arina manasikana (Dan tunjukkanlah kepada kami tatacara haji bagi kami), demikian permohonan Ibrahim kepada Allah yang tercantum dalam Al-Baqarah 128. Oleh karena itu, Allah mengajarkan tatacara (manasik) ibadah haji kepada Nabi Ibrahim a.s. Manasik haji yang pertama-tama adalah melakukan ihram, artinya ‘mengharamkan’ atau ‘mensucikan’, yaitu mengenakan pakaian ihram serta tidak melakukan larangan-larangan ihram. Begitu jemaah haji menginjakkan kaki di Tanah Haram (Tanah Suci), mereka harus sudah menanggalkan pakaian mereka sehari-hari dan menggantinya dengan kain ihram. Ini suatu perlambang atau simbol bahwa di Rumah Allah manusia harus bersedia membebaskan diri dari segala atribut kekayaan, jabatan, dan status sosial yang disandangkan orang kepadanya. Di hadapan Allah, semua manusia tanpa kecuali berstatus sama, yaitu Hamba Allah.
Kemudian para jemaah haji harus melakukan wuquf (berdiam, jambore) di Padang Arafah, sekira 25 km di sebelah timur Makkah. Inilah upacara gladi resik berkumpulnya umat manusia di Padang Mahsyar pada Hari Akhirat nanti, sekaligus para jemaah haji melakukan “reuni” di tempat pertemuan Adam dan Hawa setelah kedua nenek moyang umat manusia ini terusir dari Taman Eden (Jannatu `Adn). Itulah sebabnya tempat wuquf itu dinamai Padang Arafah, artinya ‘Padang Pengenalan’ agar manusia mengenali kembali persaudaraan sebagai sesama anak cucu Adam dan Hawa. Ketika melakukan wuquf, jemaah haji menyadari bahwa umat manusia yang bermacam-macam warna kulit, bahasa, dan adat-istiadat ternyata adalah saudara sedarah dan seketurunan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Hujurat 13: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa), kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengawasi”.
Selanjutnya, para jemaah haji harus melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh putaran. Inilah tarian kosmos sebab Allah menakdirkan bahwa alam semesta hanya eksis karena gerakan thawaf. Jemaah haji meniru gerakan elektron-elektron yang berthawaf mengelilingi inti atom serta gerakan planet-planet yang berthawaf mengelilingi matahari. Hari Kiamat akan terjadi ketika thawaf alam semesta berhenti. Seluruh materi di jagat raya, dari partikel-partikel penyusun atom sampai benda-benda langit senantiasa tunduk-patuh kepada hukum-hukum Ilahi yang mengatur mereka. Dengan melakukan thawaf diharapkan manusia sebagai bagian alam semesta menyadari bahwa mereka pun seharusnya tunduk-patuh kepada aturan-aturan Allah sebagaimana tunduk-patuhnya seluruh isi langit dan bumi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alu Imran 83: “Apalagi yang mereka cari selain agama Allah, padahal kepada-Nya telah Islam (tunduk-patuh) segala yang di langit dan di bumi secara sukarela atau terpaksa, dan kepada-Nya mereka akan dikembalikan”.
Sesudah melakukan thawaf, jemaah haji harus melakukan sa’i, meniru gerakan Hajar bolak-balik tujuh kali antara bukit Safa dan bukit Marwah. Kata sa’i berarti usaha. Ternyata Hajar baru memperoleh anugerah air Zamzam dari Allah setelah dia melakukan sa’i (usaha) yang maksimal. Dengan melakukan sa’i diharapkan manusia menyadari bahwa kesuksesan dan kejayaan hanya dapat diraih melalui usaha atau perjuangan maksimal, bukan dengan sekadar berdoa sambil berpangku tangan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam An-Najm 39-40: “Bahwa manusia tidak memperoleh apa-apa kecuali apa yang diusahakannya (ma sa`a), dan bahwa usahanya (sa`yahu) akan segera terlihat nyata”.
Sekarang kita teruskan perjalanan sejarah kita. Isma`il menikah dengan Ra`la binti Mudad, putri pemimpin Jurhum yang diceritakan di muka. Pernikahan ini membuahkan dua belas putra yang menurunkan bangsa Arab (Bani Isma`il). Nama-nama mereka tidak disebutkan dalam Alquran, tetapi tercantum lengkap dalam Bereshith 25 : 13-15. Yang banyak disebut-sebut adalah dua orang putra tertua, Nabit (Nebayot) dan Qaydhar (Kedar), sebab mereka berdua kelak menurunkan suku Quraisy penduduk Makkah. Sementara itu di Palestina, Ishaq menikah dengan Ribqah (Rebecca) dan berputra Ya`qub. Ya`qub yang bergelar Yisra’el atau Isra’il mempunyai dua belas putra yang menurunkan bangsa Ibrani (Bani Isra’il).
Pada mulanya Bani Isra’il pun ikut serta dengan saudara-saudara mereka Bani Isma`il menunaikan ibadah haji ke Makkah sebagai sesama keturunan Nabi Ibrahim. Akan tetapi ketika bangsa Arab atau Bani Isma`il tersesat kepada penyembahan berhala, Bani Isra’il tidak lagi mengunjungi Kabah (Ibn Ishaq, Sirah an-Nabawiyyah, h.15). Namun, dalam Kitab Zabur dari Nabi Daud a.s. tersurat kerinduan kepada Baitullah: “Sungguh diberkati mereka yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berteguh hati menunaikan haji. Dan ketika tiba di Lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air” (Zabur 84 : 5-6).
Hanya Allah yang tahu berapa lama Bani Isma`il tetap memegang teguh ajaran Tauhid dari Nabi Ibrahim a.s. Setelah beberapa abad, mereka tergelincir mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala. Ratusan berhala dipasang di sekeliling Kakbah dengan berbagai nama-nama aneh: Lata, Uzza, Manat, Hubal, Asaf, Na’ilah, dan entah apa lagi. Manasik atau tatacara haji juga dicampurbaurkan dengan upacara pemujaan berhala. Keadaan seperti ini berlangsung berabad-abad. Namun, akhirnya tibalah saatnya doa Nabi Ibrahim a.s. dikabulkan, yaitu doa yang beliau sampaikan kepada Allah ketika mendirikan Kakbah: “Ya Tuhan kami, bangkitkanlah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al-Baqarah 129).
Wa arina manasikana (Dan tunjukkanlah kepada kami tatacara haji bagi kami), demikian permohonan Ibrahim kepada Allah yang tercantum dalam Al-Baqarah 128. Oleh karena itu, Allah mengajarkan tatacara (manasik) ibadah haji kepada Nabi Ibrahim a.s. Manasik haji yang pertama-tama adalah melakukan ihram, artinya ‘mengharamkan’ atau ‘mensucikan’, yaitu mengenakan pakaian ihram serta tidak melakukan larangan-larangan ihram. Begitu jemaah haji menginjakkan kaki di Tanah Haram (Tanah Suci), mereka harus sudah menanggalkan pakaian mereka sehari-hari dan menggantinya dengan kain ihram. Ini suatu perlambang atau simbol bahwa di Rumah Allah manusia harus bersedia membebaskan diri dari segala atribut kekayaan, jabatan, dan status sosial yang disandangkan orang kepadanya. Di hadapan Allah, semua manusia tanpa kecuali berstatus sama, yaitu Hamba Allah.
Kemudian para jemaah haji harus melakukan wuquf (berdiam, jambore) di Padang Arafah, sekira 25 km di sebelah timur Makkah. Inilah upacara gladi resik berkumpulnya umat manusia di Padang Mahsyar pada Hari Akhirat nanti, sekaligus para jemaah haji melakukan “reuni” di tempat pertemuan Adam dan Hawa setelah kedua nenek moyang umat manusia ini terusir dari Taman Eden (Jannatu `Adn). Itulah sebabnya tempat wuquf itu dinamai Padang Arafah, artinya ‘Padang Pengenalan’ agar manusia mengenali kembali persaudaraan sebagai sesama anak cucu Adam dan Hawa. Ketika melakukan wuquf, jemaah haji menyadari bahwa umat manusia yang bermacam-macam warna kulit, bahasa, dan adat-istiadat ternyata adalah saudara sedarah dan seketurunan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Hujurat 13: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa), kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengawasi”.
Selanjutnya, para jemaah haji harus melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh putaran. Inilah tarian kosmos sebab Allah menakdirkan bahwa alam semesta hanya eksis karena gerakan thawaf. Jemaah haji meniru gerakan elektron-elektron yang berthawaf mengelilingi inti atom serta gerakan planet-planet yang berthawaf mengelilingi matahari. Hari Kiamat akan terjadi ketika thawaf alam semesta berhenti. Seluruh materi di jagat raya, dari partikel-partikel penyusun atom sampai benda-benda langit senantiasa tunduk-patuh kepada hukum-hukum Ilahi yang mengatur mereka. Dengan melakukan thawaf diharapkan manusia sebagai bagian alam semesta menyadari bahwa mereka pun seharusnya tunduk-patuh kepada aturan-aturan Allah sebagaimana tunduk-patuhnya seluruh isi langit dan bumi. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alu Imran 83: “Apalagi yang mereka cari selain agama Allah, padahal kepada-Nya telah Islam (tunduk-patuh) segala yang di langit dan di bumi secara sukarela atau terpaksa, dan kepada-Nya mereka akan dikembalikan”.
Sesudah melakukan thawaf, jemaah haji harus melakukan sa’i, meniru gerakan Hajar bolak-balik tujuh kali antara bukit Safa dan bukit Marwah. Kata sa’i berarti usaha. Ternyata Hajar baru memperoleh anugerah air Zamzam dari Allah setelah dia melakukan sa’i (usaha) yang maksimal. Dengan melakukan sa’i diharapkan manusia menyadari bahwa kesuksesan dan kejayaan hanya dapat diraih melalui usaha atau perjuangan maksimal, bukan dengan sekadar berdoa sambil berpangku tangan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam An-Najm 39-40: “Bahwa manusia tidak memperoleh apa-apa kecuali apa yang diusahakannya (ma sa`a), dan bahwa usahanya (sa`yahu) akan segera terlihat nyata”.
Sekarang kita teruskan perjalanan sejarah kita. Isma`il menikah dengan Ra`la binti Mudad, putri pemimpin Jurhum yang diceritakan di muka. Pernikahan ini membuahkan dua belas putra yang menurunkan bangsa Arab (Bani Isma`il). Nama-nama mereka tidak disebutkan dalam Alquran, tetapi tercantum lengkap dalam Bereshith 25 : 13-15. Yang banyak disebut-sebut adalah dua orang putra tertua, Nabit (Nebayot) dan Qaydhar (Kedar), sebab mereka berdua kelak menurunkan suku Quraisy penduduk Makkah. Sementara itu di Palestina, Ishaq menikah dengan Ribqah (Rebecca) dan berputra Ya`qub. Ya`qub yang bergelar Yisra’el atau Isra’il mempunyai dua belas putra yang menurunkan bangsa Ibrani (Bani Isra’il).
Pada mulanya Bani Isra’il pun ikut serta dengan saudara-saudara mereka Bani Isma`il menunaikan ibadah haji ke Makkah sebagai sesama keturunan Nabi Ibrahim. Akan tetapi ketika bangsa Arab atau Bani Isma`il tersesat kepada penyembahan berhala, Bani Isra’il tidak lagi mengunjungi Kabah (Ibn Ishaq, Sirah an-Nabawiyyah, h.15). Namun, dalam Kitab Zabur dari Nabi Daud a.s. tersurat kerinduan kepada Baitullah: “Sungguh diberkati mereka yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berteguh hati menunaikan haji. Dan ketika tiba di Lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air” (Zabur 84 : 5-6).
Hanya Allah yang tahu berapa lama Bani Isma`il tetap memegang teguh ajaran Tauhid dari Nabi Ibrahim a.s. Setelah beberapa abad, mereka tergelincir mempersekutukan Allah dengan berhala-berhala. Ratusan berhala dipasang di sekeliling Kakbah dengan berbagai nama-nama aneh: Lata, Uzza, Manat, Hubal, Asaf, Na’ilah, dan entah apa lagi. Manasik atau tatacara haji juga dicampurbaurkan dengan upacara pemujaan berhala. Keadaan seperti ini berlangsung berabad-abad. Namun, akhirnya tibalah saatnya doa Nabi Ibrahim a.s. dikabulkan, yaitu doa yang beliau sampaikan kepada Allah ketika mendirikan Kakbah: “Ya Tuhan kami, bangkitkanlah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Al-Baqarah 129).
Pecinta
Ibadah AD:
Ohy dlm hal menanggapi,mentri pun dpt menjadi pengemis,boleh kutanya? Apakah mentri tsb memiliki kuasa spt presiden?m
Berbicara esensi,adalah suatu sifat asal atau dasar yg kekal.spt mutiara yg terendam lumpur tetaplah mutiara.itulah esensi.dpt dipahami hal ini bung @PI?
==============
Dalam kasus Tuhan merubah Wujudnya menjadi sesuatu yang bukan unsurnya adalah tidak Mungkin, Unsur Tuhan tidak sama dengan Unsur Makhluk, begitu juga kekuasaan maupun Hakikatnya.
Perumpamaan tersebut adalah penggabungan antara ajaran Yunani yang dimasukan kepada Ajaran Tuhan sehingga bercampur baur dalam ajaran kristen yang sekarang. Menggambarkan Aktivitas dan segala sesuatu atribut Tuhan yang disamakan dengan Makhluk.
///////////////////////
AD:
Mana konsep penebusan dosa dr kisah dewa mesir tbs mas @PI??, atau cuma upaya pencocokan anda saja?
==============
Konsep Penebusan Dosa yang anda yakini sudah di gabungkan dengan cerita-cerita yang lain dalam agama anda, yang sekarang adalah MODIFIKASI..
///////////////////
AD:
Iblis yg membisiki manusia ttg penebusan dosa? Kalau benar iblis yg membisikkan,maka tdk akan pernah ada nubuat ttg kisah penyaliban dan kelahiran mesias mas..
Apakah ada nubuat sang nabi pula?
Dan satu lg,bl berasal dr iblis tentu "bukan damai sejahtera"yg akan lahir dr kekristenan dan teladan dr para murid Yesus mas.
Adakah org yg mau rela mati demi iman,dan mendoakan musuh2nya hingga mereka bertobat? Ibliskah yg mengajarkan kasih?,kasih atau kebencian mas @PI??
Jk ada perintah,penggallah musuh2 mu dan halal lah km menumpahkan darah nya bg org2 yg tdk mau ikut serta jalanmu,serta rampaslah harta musuh2mu,baru sy percaya bhw itu berasal dr si jahat.mudah membedakannya bkn?
=====================
Sudah dijelaskan bahwa Bible itu bercampur antara:
1.Firman Tuhan
2.Sabda Nabi
3.Penulis Bible
4.orang dikenal/tidak dikenal
Ada ayat-ayat yang masih dalam kebenaran dan ada ayat-ayat yang jauh dikebenaran, maka terjadilah KONTRADIKSI dalam Kitab itu sendiri.
Orang Rela mati tidak dalam Iman anda saja mas, semua manusia rela mati atas apa yang di yakininya.
ringkasan ayat-ayatnya tolong ditampilkan lengkap dong, kebiasaan pendahulumu selalu memotong-motong AYAT!!!
Ohy dlm hal menanggapi,mentri pun dpt menjadi pengemis,boleh kutanya? Apakah mentri tsb memiliki kuasa spt presiden?m
Berbicara esensi,adalah suatu sifat asal atau dasar yg kekal.spt mutiara yg terendam lumpur tetaplah mutiara.itulah esensi.dpt dipahami hal ini bung @PI?
==============
Dalam kasus Tuhan merubah Wujudnya menjadi sesuatu yang bukan unsurnya adalah tidak Mungkin, Unsur Tuhan tidak sama dengan Unsur Makhluk, begitu juga kekuasaan maupun Hakikatnya.
Perumpamaan tersebut adalah penggabungan antara ajaran Yunani yang dimasukan kepada Ajaran Tuhan sehingga bercampur baur dalam ajaran kristen yang sekarang. Menggambarkan Aktivitas dan segala sesuatu atribut Tuhan yang disamakan dengan Makhluk.
///////////////////////
AD:
Mana konsep penebusan dosa dr kisah dewa mesir tbs mas @PI??, atau cuma upaya pencocokan anda saja?
==============
Konsep Penebusan Dosa yang anda yakini sudah di gabungkan dengan cerita-cerita yang lain dalam agama anda, yang sekarang adalah MODIFIKASI..
///////////////////
AD:
Iblis yg membisiki manusia ttg penebusan dosa? Kalau benar iblis yg membisikkan,maka tdk akan pernah ada nubuat ttg kisah penyaliban dan kelahiran mesias mas..
Apakah ada nubuat sang nabi pula?
Dan satu lg,bl berasal dr iblis tentu "bukan damai sejahtera"yg akan lahir dr kekristenan dan teladan dr para murid Yesus mas.
Adakah org yg mau rela mati demi iman,dan mendoakan musuh2nya hingga mereka bertobat? Ibliskah yg mengajarkan kasih?,kasih atau kebencian mas @PI??
Jk ada perintah,penggallah musuh2 mu dan halal lah km menumpahkan darah nya bg org2 yg tdk mau ikut serta jalanmu,serta rampaslah harta musuh2mu,baru sy percaya bhw itu berasal dr si jahat.mudah membedakannya bkn?
=====================
Sudah dijelaskan bahwa Bible itu bercampur antara:
1.Firman Tuhan
2.Sabda Nabi
3.Penulis Bible
4.orang dikenal/tidak dikenal
Ada ayat-ayat yang masih dalam kebenaran dan ada ayat-ayat yang jauh dikebenaran, maka terjadilah KONTRADIKSI dalam Kitab itu sendiri.
Orang Rela mati tidak dalam Iman anda saja mas, semua manusia rela mati atas apa yang di yakininya.
ringkasan ayat-ayatnya tolong ditampilkan lengkap dong, kebiasaan pendahulumu selalu memotong-motong AYAT!!!
Pecinta
Ibadah Belfry Trianggono Mas @ PI Allah menyampaikan pesanya
kepada manusia melalui malaikatNYA, tidak ada manusia yang dapat Melihat Allah
bahkan Nabi Adam sendiri. Allah menyampaikan apa yang di katakan dan kehendaki
melalui malaikatNYA.
=================
Saya tidak tahu persis cerita pastinya di Quran, namun bila berkenan saya memberikan suatu peristiwa dimana Hawa telah dirayu oleh Iblis (malaikat jatuh dalam ketidak taatan, pemahamaan Kristiani)….bagaimana si Hawa tahu, yang berbicara dengannya itu malakaikat /Iblis ?....karena ia belum memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat,….darimana si Adam dan Hawa tahu, bahwa mereka adalah malaikat?...siapa yang memberitahu?
Perrmasalahannya di sini adalah saudara muslim belum ada pemahaman tingkat perkembangan rohania,yang tertinggi adalah KUDUS, pertama murni, lalu suci, terakhir kudus….dimana saat itu Adam dan Hawa masih dalam kondisi KUDUS, sehingga ia dapat melihat Allah, tanpa Kekudusan tak seorangpun dapat melihat TUHAN
///////////////////////////
Mas, ajaran Islam tentang MISTIS ada juga, tingkat kerohanian mereka malah ada yang bilang sampai sama dengan TUHAN.. tetapi tetap SESAT dan menyesatkan pemahaman seperti itu. pemahaman-pemahaman ini tidak sesuai dengan Ajaran Allah dan mengingkari sifat Allah itu sendiri. memang zat Allah seperti apa?? ada yang bisa menjelaskan Manusia maupun makhluk di alam semesta ini??
=================
Saya tidak tahu persis cerita pastinya di Quran, namun bila berkenan saya memberikan suatu peristiwa dimana Hawa telah dirayu oleh Iblis (malaikat jatuh dalam ketidak taatan, pemahamaan Kristiani)….bagaimana si Hawa tahu, yang berbicara dengannya itu malakaikat /Iblis ?....karena ia belum memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat,….darimana si Adam dan Hawa tahu, bahwa mereka adalah malaikat?...siapa yang memberitahu?
Perrmasalahannya di sini adalah saudara muslim belum ada pemahaman tingkat perkembangan rohania,yang tertinggi adalah KUDUS, pertama murni, lalu suci, terakhir kudus….dimana saat itu Adam dan Hawa masih dalam kondisi KUDUS, sehingga ia dapat melihat Allah, tanpa Kekudusan tak seorangpun dapat melihat TUHAN
///////////////////////////
Mas, ajaran Islam tentang MISTIS ada juga, tingkat kerohanian mereka malah ada yang bilang sampai sama dengan TUHAN.. tetapi tetap SESAT dan menyesatkan pemahaman seperti itu. pemahaman-pemahaman ini tidak sesuai dengan Ajaran Allah dan mengingkari sifat Allah itu sendiri. memang zat Allah seperti apa?? ada yang bisa menjelaskan Manusia maupun makhluk di alam semesta ini??
Andri Darmawan Dr
sekian uraian panjang yg anda copas,manakah yg menjawab pertanyaan sy
mengenai:adakah pembuktian arkeologis atau literatur sejarah yg menuliskan bhw
ka'bah pernah dipakai ibrahim utk beribadah kepada Allah??
dan skalian jg bukti2 dr kitab taurat dan zabur serta keimanan yudaisme,sbg agama tauhid pertama yg mengamini ibrahim pernah beribadah dgn menglilingi ka'bah??
Mas@PI, sy melihat bhw anda tengah menjawab dgn pembenaran belaka,anda berkata kitan suci kami palsu,modifikasi lah..apa anda lupa,bhw kitab suci agama kristen itu sdh terbukti kesahihannya krn ada bukti fisik,arkeologis,ribuan kopian yg melebihi karya tulis jaman pra sejaarah manapun..
dan hrs anda ingat pl,kitab suci kami sgt terbuka terhadap kritik,umat kristen dan umat lainnya dipersilakan mengajukan komentar,di kristen sndiri memiliki tim pengkritik teks alkitab.
Dr kesemua itu,sy rasa tdk ada yg dpt meragukan dr alkitab kami.bagaimana dgn anda? Adakah salinan lain selain mushaf utsman? Sbg bahan compare utk bukti kesahihan?
dan skalian jg bukti2 dr kitab taurat dan zabur serta keimanan yudaisme,sbg agama tauhid pertama yg mengamini ibrahim pernah beribadah dgn menglilingi ka'bah??
Mas@PI, sy melihat bhw anda tengah menjawab dgn pembenaran belaka,anda berkata kitan suci kami palsu,modifikasi lah..apa anda lupa,bhw kitab suci agama kristen itu sdh terbukti kesahihannya krn ada bukti fisik,arkeologis,ribuan kopian yg melebihi karya tulis jaman pra sejaarah manapun..
dan hrs anda ingat pl,kitab suci kami sgt terbuka terhadap kritik,umat kristen dan umat lainnya dipersilakan mengajukan komentar,di kristen sndiri memiliki tim pengkritik teks alkitab.
Dr kesemua itu,sy rasa tdk ada yg dpt meragukan dr alkitab kami.bagaimana dgn anda? Adakah salinan lain selain mushaf utsman? Sbg bahan compare utk bukti kesahihan?
Andri Darmawan @pi:memang
zat Allah seperti apa?? ada yang bisa menjelaskan Manusia maupun makhluk di
alam semesta ini??
--------------------------
Anda sndiri msh bertanya2,scr implisi mengakui bhw Allah itu misteri,namun dlm pelbagai hal mengapa anda masih berani menghakimi keimana agama lain? Dan merasa plg tahu ttg Allah? Bhkn bbrp kalangan anda mengaku dpt memahami Allah oleh akal sepenuhnya?? Kontadiktif yg tak pernah berkesudahan.sy rasa baiknya mengurus kesepahaman iman di internal sndiri dulu lbh baik dr pd mengurusi dan menghakimi iman org lain ;)
--------------------------
Anda sndiri msh bertanya2,scr implisi mengakui bhw Allah itu misteri,namun dlm pelbagai hal mengapa anda masih berani menghakimi keimana agama lain? Dan merasa plg tahu ttg Allah? Bhkn bbrp kalangan anda mengaku dpt memahami Allah oleh akal sepenuhnya?? Kontadiktif yg tak pernah berkesudahan.sy rasa baiknya mengurus kesepahaman iman di internal sndiri dulu lbh baik dr pd mengurusi dan menghakimi iman org lain ;)
Saleh
Adr-s wah keren ................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar